Dr. Mozes
Memberi Makna Dalam Setiap Pelayanan

doc tzu chi

“Saya merasa cocok di Tzu Chi karena tujuannya sama dengan prinsip hidup saya sebagai seorang dokter, menyebarkan cinta kasih, mengobati dan menghilangkan penderitaan orang tanpa memandang perbedaan, baik suku, ras, agama, maupun golongan.”

Saya mulai ikut dalam kegiatan baksos kesehatan Tzu Chi sejak tahun 1996, saat Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan bagi korban banjir di Jakarta. Waktu itu saya diajak sama teman dan belum tahu benar tentang Tzu Chi. Seiring berjalannya waktu, saya kemudian mencari tahu tentang Tzu Chi, visi misinya hingga pendirinya. Dari situ setiap ada baksos kesehatan Tzu Chi saya selalu ikut, dan pada tahun 2010 saya resmi bergabung sebagai anggota Tzu Chi Internasional Medical Association (TIMA) Indonesia.

Saya merasa cocok di Tzu Chi karena tujuannya sama dengan prinsip hidup saya sebagai seorang dokter, menyebarkan cinta kasih, mengobati dan menghilangkan penderitaan orang tanpa memandang perbedaan, baik suku, ras, agama, maupun golongan. Sejak kecil saya dididik oleh keluarga untuk berupaya membantu orang lain.  Ayah saya berpesan, “ Kalau ngobatin orang nggak boleh pilih-pilih, harus universal. Jangan motivasi menjadi dokter hanya karena uang saja.” Pesan ini terus tertanam dalam diri  saya .  

Mengikuti baksos kesehatan Tzu Chi memberi saya banyak pengalaman yang berkesan. Banyak hal yang saya dapat dan pelajari bahwa sakitnya seseorang itu terkadang bukan hanya karena faktor penyakit, tetapi juga faktor psikologis, stres salah satunya. Selain melakukan pemeriksaan kesehatan saya juga suka menggali perasaan pasien. Bahkan terkadang mereka sendiri yang menceritakan masalahnya . Istilahnya curhat. Saya selalu mendengarkan “ keluhan ” mereka hingga mereka nyaman bercerita. Setelah itu,  barulah saya coba memberikan solusinya . Saya selalu sarankan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, sesuai dengan ajaran agama mereka . Bagi saya, prinsipnya jika kita menghadapi persoalah maka kita harus ingat akan Tuhan dan keluarga kita, dengan begitu batin kita akan merasa tenang.

Kebanyakan pasien yang “curhat” rata-rata sudah berusia lanjut. Kebetulan saya juga sering ikut baksos kesehatan di panti wreda dan juga baksos degeneratif. Kalau yang di panti wreda, kebanyakan mereka merasa ditinggalkan atau “dibuang” oleh keluarga. Mereka merasa dikucilkan. Walaupun di panti wreda banyak teman sebaya, namun hal ini tidak bisa mengurangi rasa kesepian mereka karena jauh dari keluarga: anak, menantu, cucu, maupun saudara.

Dari sini saya semakin paham bahwa rumah terbaik bagi para manula adalah tinggal bersama anak-anak mereka.

Peran Keluarga Dalam Menjaga Kesehatan Orang Tua
Beberapa tahun ini, Tzu Chi di Jakarta sering melakukan baksos kesehatan degeneratif bagi para lansia. Dalam baksos kesehatan ini kita juga melakukan penyuluhan tentang tips hidup sehat di usia senja. Kita berikan penjelasan dan pemahaman tentang penyakit-penyakit degeneratif dan bagaimana pencegahannya. Meny osialisasikan ini tidak mudah, kita harus menyesuaikan dengan pendengar kita, karena setiap orang berbeda latar belakang sifat, kondisi sosial, dan pengetahuannya. Kita harus menggunakan dengan bahasa yang mudah dipahami dan nyambung dengan bahasa sehari-hari mereka.
Setelah melakukan penyuluhan kita juga melakukan pemeriksaan secara berkala, dan jika memang ditemukan penyakit yang perlu penanganan khusus kita sarankan untuk melanjutkan pengobatan di rumah sakit. Baksos kesehatan degeneratif ini memang dilakukan hanya 3- 4 kali di suatu daerah, yang tujuannya memang untuk meny osialisasikan, mengajak, membina, dan  mengarahkan para lansia untuk menerapkan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatannya.

Saat meny osialisasikan kesehatan, saya tekankan kepada para lansia untuk selalu memerhatikan diri sendiri. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa menjaga kesehatan diri kita. Saya selalu sampaikan kepada para pasien bagaimana cara menghindari penyakit degeneratif dengan cara melakukan pola hidup sehat, mengontrol kesehatan secara rutin, dan menghindari stres. Karena itulah peranan keluarga juga sangat penting dalam menjaga kesehatan para lansia. Jika keluarga harmonis tentu batin orang tua menjadi tenang, dan berujung pada kondisi mental dan fisik yang maksimal. Hal ini secara tidak langsung tentu akan membuat kualitas hidup para lansia menjadi lebih baik.  

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -