"Ayo Belajar"

Jurnalis : Antoni Adikrisna (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Theovani Sitorus & Melvina Angelika (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)

Relawan bekerja sama dalam membuat mangkuk dari sampah koran daur ulang. Para relawan ini nantinya akan diterjunkan ke sekolah-sekolah dasar sebagai bagian dari kepedulian relawan terhadap masa depan anak bangsa.

“Beratapkan langit dan bumi yang sama, sesama manusia hendaknya saling menyayangi, saling membantu, saling berupaya demi pencapaian kesuksesan, mengoptimalkan penghidupan yang bijaksana dalam kebersamaan cinta kasih universal.”

(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Ketulusan hatilah yang menggerakkan para relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xie Li Sumatera Utara untuk ambil bagian dalam kegiatan “Program Ayo Belajar SMART”. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan anak usia dini. Mereka tidak saja dibekali dengan hal yang bersifat akademis, namun juga disertai dengan pendidikan budi pekerti. Pendidikan sangat penting sebagai konsep yang perlu ditanamkan kepada anak-anak usia dini. Mereka perlu dibimbing dan diarahkan agar memahami bahwa pendidikan dapat membuka pikiran untuk mengenal hal yang baru. Pada anak-anak usia dini, mereka lebih cepat menangkap segala sesuatu hal yang baru baginya, di sinilah peran sekolah dan pengajar untuk aktif dalam menyaring segala sesuatu yang berkaitan dengan  pertumbuhan anak.

Training pengajar Program Ayo Belajar SMART kali ini bertempat di Langga Payung Estate. Sebanyak 10 relawan pengajar hadir dalam acara tersebut dan mereka sangat bersemangat untuk menerima ilmu dari materi yang disampaikan oleh Theovani dan Melvina. Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Banyak sekali materi yang disampaikan kepada relawan pengajar yang nantinya akan diberikan kembali kepada anak-anak murid siswa sekolah dasar. Semangat “Satu Keluarga” sudah mulai tampak sejak para relawan melaksanakan pelatihan materi bersama-sama di hari pertama. Ketika para relawan secara bergiliran menyampaikan kembali materi, terdapat beberapa relawan yang merasa gugup atau terlihat kehilangan konsentrasinya, relawan lain yang memperhatikan dengan sigap langsung saling membantu dan mengingatkan. 

Selama kegiatan pelatihan, para relawan didampingi untuk belajar menyampaikan materi dengan benar untuk murid-murid sekolah dasar. Berbagai macam cara mereka lakukan agar materi yang disampaikan nantinya akan terserap secara baik oleh para murid. Tidak lupa semangat budaya humanis tetap diutamakan selama pelatihan.

Salah satu relawan mendapatkan giliran untuk menyampaikan kembali materi kepada para relawan lainnya.

Para relawan mempraktikkan lagu menggosok gigi.

Banyak sekali materi yang diberikan kepada relawan pengajar. Selain bermanfaat untuk murid-murid sekolah dasar, ilmu yang sudah diserap oleh relawan dapat berguna juga bagi orang-orang yang berada di rumah, khususnya bagi mereka yang memilki anak usia dini. Relawan dapat mengajarkan kepada anak-anak mereka cara menjaga kebugaran tubuh, cara merawat kebersihan gigi hingga cara memanfaatkan sampah bekas dengan cara mendaur ulang sampah.

Dalam kegiatan pelatihan ini juga diajarkan kembali bahasa isyarat tangan (shou yu) dengan lagu Satu Keluarga. Relawan berbaris rapi dan mulai menyanyikan lagu tersebut bersama-sama. Pemandangan ini menyiratkan sebuah kelegaan bahwa bahasa cinta kasih yang terwujud dalam lirik-lirik lagu mampu menggugah semangat banyak orang untuk bergembira bersama, dan akhirnya melatih diri bersama-sama sembari menambah barisan panjang relawan Tzu Chi.

Artikel Terkait

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -