Cape Tapi Asyik, Keberkahan Dalam Sukacita

Jurnalis : Diana Mulyati (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Steven (Tzu Chi Medan)
 
foto

* Minggu pagi yang cerah, relawan Tzu Chi Medan mengunjungi 2 komplek perumahan di Medan untuk mengajak penghuni melakukan pelestarian lingkungan.

Minggu kedua setiap bulannya, Tzu Chi Medan memiliki agenda rutin berupa penyuluhan pelestarian lingkungan. Tujuannya untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan pada diri setiap orang dan mengajak warga untuk menjadi donatur sampah daur ulang, berperan serta dalam semangat “Mengubah sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih”.

Sambutan Baik dari Warga Taman Kasuari Indah
Minggu pagi yang cerah, 16 November 2008, sebanyak 71 relawan Tzu Chi telah pun tiba di Perumahan Taman Kasuari Indah, Jalan Kasuari Medan. Relawan terlebih dahulu berkumpul di tenda yang telah disediakan sehari sebelumnya sebagai depo daur ulang sementara. Ternyata di depan tenda sudah ada tumpukan sampah daur ulang yang cukup banyak. Beberapa warga penghuni berinisiatif mengantarkan sendiri sampah daur ulang ke depo, sebab beberapa hari sebelumnya relawan Tzu Chi memang sudah membagikan brosur.

Relawan dibagi menjadi beberapa tim untuk mengadakan penyuluhan dari rumah ke rumah sambil mengumpulkan sampah daur ulang, sementara sebagian relawan lainnya melakukan pemilahan sampah daur ulang di depo. Sampah dipisahkan atas jenis kertas koran, buku, majalah, botol plastik, botol kaca, kaleng, aluminium, besi dan lainnya.

Michael Chandra (8 tahun), seorang relawan cilik terlihat asyik ikut memilah sampah, anak ini adalah putra dari salah satu penghuni komplek tersebut, “Saya ingin tahu apa yang dilakukan kakak-kakak relawan dalam kegiatan daur ulang, juga barang-barang apa saja yang bisa didaur ulang. Biar baru pertama kali ikut, namun saya bisa belajar banyak, memang asyik tapi sedikit capek.”

Sungguh luar biasa sambutan warga, sebagian besar dari mereka telah menyusun rapi sampah daur ulang dan menumpukkannya di depan rumah masing-masing. Relawan juga disambut dengan ramah saat dijelaskan tentang jenis barang daur ulang dan cara pemilahan sampah.


foto   foto

Ket : - Sebelum mulai melakukan kegiatan, relawan mula-mula memperagakan isyarat tangan. Tujuannya untuk
           pemanasan dan menjalin keakraban. (kiri)
         - Mencintai bumi harus dilakukan semua orang, tak peduli tua atau muda. Biarpun capek, tapi setelah
           melakukan kebajikan, hati akan terasa bersukacita. (kanan)

Tony (41 tahun), salah seorang pengurus komplek Perumahan Taman Kasuari Indah menyatakan sangat gembira dan menyambut baik kegiatan seperti ini, sehingga membuat warga mengerti akan barang-barang yang dapat didaur ulang, dia berharap kegiatan ini dapat diteruskan secara rutin. “Kegiatan ini sangat positif, apalagi hasil kegiatan akan dipergunakan untuk membantu orang susah”, tambah Rusda (41 tahun) warga penghuni lainnya.

Kegiatan berakhir siang hari, dengan hasil pengumpulan dan pemilahan barang daur sampah mencapai hampir 3.000 kg, jauh di luar perkiraan semula kalau dibandingkan dengan tidak seberapa banyaknya jumlah penghuni Perumahan Taman Kasuari Indah. Sumiwaty (31 tahun) menyampaikan perasaan senangnya ikut dalam kegiatan, “Kegiatan ini dapat berperan dalam mengurangi gejala pemanasan global, kita harus sadar bahwa masih ada generasi mendatang yang membutuhkan bumi yang bersih dan aman untuk dihuni.” Lain lagi kata Citra (37 tahun), “Sungguh enak ikut kegiatan Tzu Chi, walau belum saling mengenal satu sama lainnya, namun kalau sedang bekerja kita semua bergotong royong tanpa ada jarak sama sekali.”

Sekitar jam 12.00 siang, relawan gotong royong membersihkan lokasi. Setelah makan siang bersama, masing-masing pulang dengan hati sukacita.

foto   foto

Ket : - Di depan tenda yang dibuka oleh Tzu Chi, beberapa penghuni perumahan berinisiatif langsung
           mengantarkan sampah daur ulang mereka. Di sini relawan bahu-membahu memilah sampah sesuai
           jenisnya. (kiri)
         - Dengarlah panggilan cinta kasih di depan rumah Anda. Relawan Tzu Chi mengunjungi rumah ke rumah,
           mengajak penghuni untuk mempedulikan lingkungan. (kanan)

Panggilan Untuk Mencintai Bumi di Cemara Asri
Pada hari yang sama, 30 orang relawan Tzu Chi juga mengadakan penyuluhan pelestarian lingkungan di Komplek Perumahan Cemara Asri Medan. Ketika jam menunjukkan pukul 9 pagi, para relawan telah berdiri di depan rumah warga, sambil memanggil dan menekan bel. "Ibu, selamat pagi, kita dari Yayasan Buddha Tzu Chi, ada koran bekas atau botol bekas yang bisa kita kumpulkan?" Ternyata dari rata-rata rumah yang didatangi, semua penghuni menyambut para relawan dan memberikan barang-barang daur ulang.dengan wajah ramah.

Relawan terlihat sangat antusias, bahkan ketika melihat ada botol plastik atau kantungan semen tersebar di jalanan, mereka langsung memungutnya. “Saya suka sekali berkegiatan pelestarian lingkungan. Di kantor tempat kerja, saya bagikan kotak kepada teman sekerja sebagai tempat untuk mengumpulkan staples yang dicabut dari kertas dokumen, sebab walaupun kecil kalau sudah banyak akan menjadi berharga,” kata Warny salah seorang relawan. Kegiatan pengumpulan sampah daur ulang diakhiri dengan pemilahan bersama di depo daur ulang Kantor Yayasan.

Mengutip kata perenungan Master Cheng Yen, “Beras di dunia ini tidak akan habis dimakan oleh seorang saja, masalah di dunia juga tidak dapat diselesaikan oleh seorang saja.” Marilah kita bersama ikut melestarikan lingkungan dengan pola hidup yang lebih ramah lingkungan.

 

Artikel Terkait

Menerima Perubahan dengan Bijaksana

Menerima Perubahan dengan Bijaksana

24 Agustus 2008 Masih ingat dengan Desi dan Intan? Mereka adalah pasien bakos kesehatan Tzu Chi di RS Harapan Bersama yang operasi pada tanggal 23 Agustus. Keesokan paginya, 24 Agustus 2008, mereka datang ke RS Harapan Bersama, Singkawang, Kalimantan Barat untuk mendapatkan pengobatan lanjutan.
Harapan Baru Kelas Budi Pekerti

Harapan Baru Kelas Budi Pekerti

26 Agustus 2016

Minggu, 21 Agustus 2016, Kelas Budi Pekerti dibuka kembali oleh tim pendidikan Tzu Chi Batam. Pada tahun ajaran yang baru ini, jumlah murid terus mengalami pertumbuhan, hingga mencapai 326 orang. Mereka pun dibagi dalam kelas Xiao Tai Yang (siswa kelas budi pekerti TK dan SD) dan Tzu Shao ( siswa kelas budi pekerti SMP).

Bantuan Paket Cinta Kasih untuk Warga Percut Sei Tuan

Bantuan Paket Cinta Kasih untuk Warga Percut Sei Tuan

28 Desember 2022

Tzu Chi  Medan kembali mengadakan pembagian paket sembako untuk warga prasejahtera di Kec. Percut Seituan, Medan. Paket cinta kasih berisi @10 Kg beras, dan 1,8 liter minyak goreng. 

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -