Asyiknya Bekerja Sama

Jurnalis : Setiya Rini (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Calvin, Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Asyiknya Bekerja Sama

Raut wajah bahagia dipancarkan oleh siswa dan orang tuanya saat mengikuti lomba sandal rella. Di lomba sandal rella ini, para orang tua dan siswa harus kompak untuk bisa memenangkan perlombaan. Lomba ini dilakukan dalam kegiatan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Minggu, 11 Desember 2016, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti yang berbeda dari biasanya. Apabila kegiatan biasa dilakukan di dalam ruangan, kali itu kegiatan dilakukan di pantai, yaitu Pantai Pongkar.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa di kelas kecil (siswa TK hingga siswa kelas 2 SD) dan siswa di kelas besar (siswa kelas 3 SD hingga siswa kelas 6 SD) dengan jumlah seluruhnya ada 34 siswa. Dalam kegiatan itu, orang tua dari siswa pun turut hadir mendampingi anak-anak mereka. Sebanyak 42 relawan Tzu Chi juga ikut dalam kegiatan.

Sebelum berangkat, siswa bersama orang tua mereka berkumpul di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Untuk sampai di Pantai Pongkar, relawan harus menempuh perjalanan sekitar 45 menit. Sesampai di sana, siswa langsung berbaris rapi dan mendengarkan arahan dari Lissa, relawan pendidikan Tzu Chi.

Untuk menuju lokasi Kelas Budi Pekerti di Pantai Pongkar, relawan, siswa, sekaligus orang tua mereka menggunakan bus yang disediakan oleh Tzu Chi.

Berbagai perlombaan menarik dilakukan dalam kegiatan tersebut. Salah satunya lomba ranking 1 yang menguji pengetahuan siswa tentang Tzu Chi.

Acara hari itu dimulai dengan doa dan dilanjutkan dengan peragaan isyarat tangan lagu Xiao Tai Yang De Wei Xiao. Setelah itu dilanjutkan dengan berbagai macam perlombaan yaitu lomba rangking 1, sandal rella, dan marble run. Para siswa terlihat bersemangat mengikuti acara ini.

Dalam lomba sandal rella, orang tua dan anak harus bekerja sama. Anak mencari sepatu orang tuanya kemudian memakai dan berlari ke arah orang tuanya. Demikian sebaliknya, orang tua juga harus mencari sepatu anaknya dan memakaikan ke anak. Tidak kalah seru juga dalam lomba marble run. Orang tua dan anak harus kompak. Orang tua harus menggendong anaknya dengan membawa kelereng yang diletakkan di atas sendok. Kedua perlombaan tersebut bertujuan untuk melatih kekompakan dan kerja sama antara anak dan orang tua.

Selain lomba yang melatih kerja sama dan kekompakan juga ada lomba yang melatih pengetahuan tentang Tzu Chi, yaitu lomba rangking 1. Lomba ini dipandu oleh Dwi, relawan pendidikan Tzu Chi. Setiap lomba yang diikuti oleh siswa berlangsung sangat meriah dan seru.

Tson Rirutolmo Chen (tengah), siswa yang memenangkan semua lomba merasa senang dan ingin perlombaan dilakukan lebih sering.

Foto bersama para relawan, siswa, dan orang tua siswa sebelum kegiatan diakhiri.

Orang tua dan siswa sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini, siswa pun menjadi semakin bersemangat. Seperti apa yang disampaikan oleh salah satu siswa, Tson Rirutolmo Chen (9 tahun). “Saya sangat senang dengan kegiatan seperti ini karena banyak lomba-lomba,” Ujar Riru. Orang tua juga mendukung kegiatan serupa. Seperti apa yang disampaikan Susi, orang tua siswa. “Dengan adanya kegiatan seperti ini anak-anak bisa lebih aktif dan semangat. Mereka jadi lebih berpartisipasi. Harapan saya untuk kegiatan seperti ini tidak hanya sekali dalam setahun supaya anak-anak tidak bosan kegiatan di dalam ruangan terus,” ucap Susi.


Artikel Terkait

Menjalin Silaturahmi dengan Pondok Pesantren Hidayatullah

Menjalin Silaturahmi dengan Pondok Pesantren Hidayatullah

18 September 2018
Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Minggu 16 September 2018 berbeda dari biasanya. Kelas kali ini diadakan di panti asuhan sekaligus Pondok Pesantren Hidayatullah Sememal Pasir Panjang. Ini juga merupakan kegiatan outdoor anak-anak Kelas Budi Pekerti.
Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

10 Oktober 2018

Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang pentingnya setiap orang bertenggang rasa. Banyak sekali manfaat jika setiap orang saling bertenggang rasa terhadap sesama, seperti hidup rukun dan damai, saling peduli dan tercipta kesatuan.

Ajaran Baru, Semangat Baru

Ajaran Baru, Semangat Baru

23 Juli 2014

Lingkungan yang baik dapat memberikan dampak positif bagi anak, sedangkan lingkungan yang kurang baik bisa berdampak buruk bagi kepribadian anak. Melalui lembaga Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun ini diharapkan dapat membentuk karakter anak yang baik dengan adanya pendidikan budi pekerti. Pendidikan budi pekerti harus ditanamkan sejak dini pada diri anak agar nantinya menjadi orang yang mempunyai pengetahuan yang didasari moral baik. 

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -