Bahagianya Diperhatikan Daai Mama

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Sebanyak 22 Daai Mama menyerahkan paket bantuan bagi para lansia di Yayasan Atma Brata, Selasa, 18 April 2017.

Siapa tidak senang diberikan perhatian yang tulus? Sekitar 88 kakek dan nenek di Yayasan Atma Brata, Cilincing Jakarta Utara tak mampu menyembunyikan rasa haru dan bahagia saat dikunjungi orang tua murid dari Sekolah Tzu Chi Indonesia, Selasa, 18 April 2017. Seperti mendapat keluarga baru, itu kata Rustini (73).

“Gembira sekali. Alhamdulillah jadi ramai di sini. Kayak punya keluarga baru. Dapat sembako juga, sungguh meringankan,” kata nenek asal Semarang, Jawa Tengah yang sudah tiga tahun tinggal di Yayasan Atma Brata.  

Di Atma Brata, ada 14 lansia yang sudah tidak mempunyai keluarga. Mereka di antaranya datang dari Bintaro, Cengkareng, Bekasi juga dari Cilincing sendiri. Sementara 88 lansia lainnya dari keluarga kurang mampu yang tinggal di sekitar yayasan, dan dua kali dalam seminggu berkumpul di Atma Brata untuk mendapatkan sembako serta pemeriksaan kesehatan.

Intan, Daai Mama berbicang-bincang dengan kakek nenek serta Bruder Petrus Partono.


Daai Mama dan kakek nenek bernyanyi bersama.

Untuk melayani para lansia ini, pengurus yayasan, Bruder Petrus Partono dibantu oleh satu orang dokter, dua perawat serta enam orang yang membantu mengurus makanan, pakaian, dan kebutuhan lain para lansia. Bagi Bruder Petrus Partono, kunjungan Daai Mama ini merupakan sebuah berkat.

“Ini merupakan berkat yang luar biasa untuk lansia Atma Brata yang memang membutuhkan kehadiran orang-orang yang mau terlibat untuk membantu mereka,” kata Bruder Petrus Partono.

Ada 105 paket yang dibawa Daai Mama atau orang tua murid Sekolah Tzu Chi Indonesia kali ini. Setiap paket isinya sama. Ada peralatan mandi seperti handuk, sikat gigi, sabun, dan sampo. Ada pula obat-obatan juga balsam dan minyak angin. Selain itu ada paket sembako seperti lima kilogram beras, garam, gula, minyak, biskuit, susu, roti, serta paket makan siang. 

Daai Mama kan berencana menggelar bakti sosial setiap bulan. Sepekan sebelumnya kami datang untuk survei. Semoga sembako ini berguna. Kita juga tidak muluk-muluk tidak mungkin setiap bulan bisa menjaga yang di sini. Jadi kami keliling mana lagi yang juga membutuhkan,” kata Intan (37), seorang Daai Mama yang mengkoordinir kegiatan ini.

Para lansia tak mampu menahan tawa mereka saat Bruder Petrus Partono menceritakan kondisi para lansia.


Para lansia yang sebagian besar warga Cilincing ini mengaku merasa sangat diperhatikan.

Selain paket untuk warga, orang tua murid juga memberikan bantuan kepada yayasan berupa 100 kilogram beras, pampers, dan minyak goreng. Rencananya pada 11 dan 25 Mei 2017 mendatang, Daai Mama akan datang kembali ke sini untuk menghibur para lansia.

Meski udara Cilincing pagi ini terasa begitu kering, senyuman kakek nenek di sini tak memudar. Mereka menyanyikan lagu Di Sini Senang Di Sana Senang, juga lagu Sayonara dengan riang. Bahagia tak hanya milik kakek nenek di sini, tapi juga para Daai Mama, serta Bruder Petrus Partono.

“Ini program yang luar biasa yang membuat orang mengalami suka cita dan kebahagiaan,” tambah Bruder Petrus Partono.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -