Bakti Sosial yang Membawa Sukacita dan Kesejukan

Jurnalis : Bobby Ho (Tzu Chi Batam), Fotografer : Marina, Djaya Iskandar, Nopianto (Tzu Chi Batam)

doc tzu chi

Baksos Pengobatan yang diadakan oleh Tzu Chi Batam dan Tzu Chi Tanjungpinang ini diikuti sebanyak 659 pasien.

Tzu Chi Batam dan Tzu Chi Tanjungpinang kembali mengadakan Bakti Sosial (Baksos) Pengobatan bagi warga Kota Tanjungpinang, Minggu, 20 Agustus 2017. Ini merupakan ke-4 kalinya relawan dari dua kota ini bekerjasama mengadakan baksos yang mencakup poli umum, gigi, akupuntur dan spesialis. Kali ini baksos digelar di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang.

Sejak pukul 07.00 WIB, para pasien sudah berdatangan untuk mendaftar. Walau hari masih pagi, teriknya matahari membuat pagi itu terasa seperti sudah tengah hari. Tenda-tenda yang menutupi hampir seluruh lapangan pun tidak dapat menghalangi teriknya matahari.

Panas juga mempengaruhi emosi para peserta baksos. Peserta saling berdesakan saat mengambil nomor absensi. Relawan langsung turun tangan merapikan barisan peserta. Untuk menangani lonjakan peserta, relawan terus menambahkan baris kursi sampai di luar tenda. Beberapa kipas angin dan kain pun dipasang agar peserta tidak terjemur. Para peserta baksos juga disediakan tempat isi ulang air minum dan disajikan teh untuk menghindari dehidrasi. Kesigapan relawan melakukan penyesuaian demi penyesuaian menjadikan kondisi baksos tetap tertib dan kondusif.


Karena terbatasnya jumlah kursi roda, relawan memutuskan untuk menjadikan kaki mereka sebagai roda bagi para pasien.

Berbeda dengan suhu di lapangan yang tinggi, setiap ruang poli kesehatan terasa sejuk karena dilengkapi pendingin ruangan. Relawan sangat bersyukur atas dukungan tanpa pamrih dari pemerintah kota Tanjungpinang, khususnya, Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang, Novian Aldo yang menyediakan tempat dan fasilitas. Dalam kata sambutannya, Novian memuji prinsip cinta kasih universal yang diterapkan oleh Tzu Chi.

“Saya waktu tari (isyarat tangan satu keluarga) saja merinding. Kalau kita mengangkat Pancasila ini adalah salah satu kegiatan yang terkait dalam Pancasila itu. Kenapa? Salah satu Pancasila ialah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa menyatakan walau kita berbeda agama, kita tetap harus satu”, ujarnya.

Tidak sekedar meminjamkan tempat, Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini juga mengajak para mahasiswa dari Fakultas Politeknik untuk ambil bagian dalam baksos Tzu Chi. Ia percaya bahwa baksos seperti ini dapat membangkitkan jiwa sosial para dosen dan mahasiswa. Tercatat sebanyak 32 mahasiswa turut menjadi sukarelawan.


Saat pembukan baksos, para relawan, tamu undangan, dan pasien memeragakan isyarat tangan ‘Satu Keluarga’.


Walau jarum jam baru menunjukan pukul 07.00 WIB, di bagian cek tekanan darah dan berat badan telah penuh dengan pasien.

Salah satu sukarelawan tersebut ialah Siti Aisyah, seorang mahasiswa semester 3 Jurusan Kebidanan. “Capek itu ada, tapi karena ini dari hati, senang, terus dapat pengalaman. Senangnya itu karena kita bisa saling membantu orang dan saling berbagi,” kata Siti.

Selain mahasiswa dan mahasiswi Politeknik, bakti sosial Tzu Chi ini juga didukung oleh sebanyak 85 sukarelawan dari masyarakat umum, 26 relawan Batam dan 29 relawan Tanjungpinang. Sama dengan para sukarelawan, para relawan Tzu Chi juga merasakan sukacita yang besar dibalik tanggung jawab yang mereka pikul. Semakin besar sumbangsih yang diberikan juga semakin besar kebahagiaan yang akan diterima. Itulah yang dirasakan Mariana, relawan Abu logo Tzu Chi Tanjungpinang yang menjadi koordinator kegiatan ini.

“Kalau mengadakan baksos seperti ini, kita bisa banyak membantu orang kesusahan. Apalagi misi dari Tzu Chi, kita harus menghapus penderitaan, memberi kebahagiaan. Itu yang saya banggakan. Bagaimana pun kesusahan, apapun akan saya lakukan selagi saya bisa,” ucap Mariana.


Relawan perlengkapan memasang kain gelap untuk mengurangi panas dan silau dari sinar matahari pagi.


Sambil menantikan giliran mengambil obat, Mariana menjelaskan bagaimana menggunakan dana kecil untuk membuat amal besar.


Dokter Anawati dengan penuh hormat mengantungkan nomer absensi dan berterima kasih kepada setiap pasien yang hadir.

Atas dukungan berbagai pihak, baksos pengobatan gratis Tzu Chi yang dimulai dari pukul 07.00 hingga 15.00 WIB ini berhasil mengobati sebanyak 659 pasien. Pasien di poli umum sebanyak 284, gigi sebanyak 97 pasien, akupuntur 68 pasien, dan mata sebanyak 210 pasien. Tentunya baksos kali ini juga tidak mungkin terlaksana tanpa sumbangsih dari 44 orang tenaga medis, yang 19 diantaranya ialah dokter. Melalui tangan mereka, para pasien peserta baksos telah mendapatkan kesembuhan dan mendapatkan solusi dari sakit yang mereka derita.

Editor: Khusnul Khotimah

 

      


Artikel Terkait

Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

13 Oktober 2014 Penyakit merupakan momok terbesar bagi setiap insan, terlebih bagi mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu. Jika terkena penyakit, mereka tidak lekas memeriksakan ke dokter justru membiarkannya. Ini dilakukan mereka bukan karena tidak ingin sembuh, tetapi lantaran ketidakberdayaan untuk menanggung biaya pengobatan yang besar.
Baksos Tzu Chi ke-120: Jalinan Jodoh untuk Melepaskan Derita

Baksos Tzu Chi ke-120: Jalinan Jodoh untuk Melepaskan Derita

28 September 2017

Baksos kesehatan Tzu Chi ke-120 pada hari kedua di Cilegon berhasil menjaring lebih banyak pasien. Selain membantu masyarakat yang tidak mampu, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi masyarakat.

Baksos Tzu Chi ke-141: Pulang dengan Perasaan Lega dan Penuh Syukur

Baksos Tzu Chi ke-141: Pulang dengan Perasaan Lega dan Penuh Syukur

24 Oktober 2023

Beragam ekspresi kebahagiaan ditunjukkan para pasien katarak dan pterygium saat tahapan buka perban mata. Ada yang tertawa lepas, ada pula yang malah menangis saking senangnya.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -