Bekal untuk Merayakan Lebaran

Jurnalis : Budianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Budianto (Tzu Chi Batam)
 

fotoSetelah memberikan bantuan ke warga, para relawan dengan sikap bersyukur membungkukkan badan 90 derajat sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih kepada penerima bantuan.

 

Tanggal 6 September 2009 adalah hari dimana relawan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun, Batam pertama kalinya mengadakan pembagian paket Lebaran. Bantuan yang diberikan adalah 300 paket berupa 10 kg beras, 1 kg minyak goreng, 1 kg gula pasir, dan 5 bungkus mi vegetarian. Walaupun bantuan yang diberikan hanya sedikit, tetapi bagi warga yang kurang mampu sudah sangat membantu.

Pada pembagian paket Lebaran kali ini ada seorang dermawan yang menyumbang 2.000 kg beras. Tetapi dari hasil survei, ternyata kehidupan masyarakat Tanjung Balai sangat memprihatikan, sehingga diadakan penambahan jumlah beras menjadi 3.500 kg.

 

Hujan Bukan Halangan
Relawan mulai melakukan survei dan membagikan kupon beras tanggal 4-5 September. Bagi mereka, ini adalah pertama kalinya ikut dalam pembagian kupon. Maka ketika ikut langsung dalam pembagian kupon dan melihat rumah-rumah yang reot, barulah mereka menyadari bahwa mereka ternyata begitu beruntung dibandingkan orang-orang yang disurvei itu. Dr Sen Yung adalah koordinator pembagian ini. Ia melihat betapa menderitanya mereka ketika kekurangan makanan, sedangkan ia sendiri sering menghambur-hamburkan makanan. Setelah melihat langsung kehidupan masyarakat Tanjung Balai barulah ia dapat merasakan makna puas diri.

Pagi hari sebelum berangkat ke tempat pembagian, hujan turun dengan lebat. Tetapi hujan lebat bukanlah halangan bagi para relawan untuk memperhatikan kaum papa. Para relawan datang tepat waktu. Setelah hujan reda, para relawan bergegas memasukkan barang ke mobil. Pukul 8 mereka mulai berangkat menuju tempat pembagian. Setelah melalui perjalanan selama 45 menit, mereka tiba di tempat tujuan. Di lokasi pembagian, para relawan benar-benar bersatu padu, ada yang memindahkan barang, dan ada yang menata tempat. Suasana pun menjadi bertambah hangat.

foto  foto

Ket :- Tgl 4-5 September 2009, para relawan mulai melakukan survei dan membagikan kupon beras. Sebelum             berangkat, para relawan berdoa agar acara ini berlangsung sukses. (kiri)
         - Para relawan saling bahu-membahu menurunkan beras dari mobil. Suasana menjadi hangat walaupun              baru saja diguyur hujan deras.  (kanan)

Tempat pembagian beras adalah rumah ketua RT. Karena baru saja diguyur hujan, halaman tergenang air lumpur. Agar warga masyarakat dapat berjalan tanpa hambatan, maka para relawan membersihkan lumpur tersebut kemudian menata batu bata di atasnya.

Pembagian beras pun dimulai. Masyarakat berbondong-bondong berdatangan mengambil barang. Setelah memberikan bantuan, para relawan dengan sikap bersyukur membungkukkan badan 90 derajat. Salah seorang warga bernama Khalisa Hutasuhut, mengetahui dari ketua RT 02 bahwa hari itu ada pembagian beras. Para relawan ketika membagikan kupon tersebut barulah mengetahui bahwa Kakek Khalisa Hutasuhut tinggal seorang diri, istrinya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sedangkan anak-anaknya telah keluar dari kampung mencari nafkah. Sang kakek tinggal seorang diri. Ia sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah melakukan pembagian beras tersebut. Baginya bantuan tersebut sangatlah berarti.

foto  foto

Ket : -Karena di pagi hari turun hujan lebat, agar warga masyarakat dapat berjalan tanpa hambatan, maka para             relawan membersihkan air lumpur tersebut kemudian menata batu bata di atasnya. (kiri)
         - Para relawan sambung-menyambung menata batu bata agar jalan yang berlumpur dapat dilalui masyarakat             dengan baik.  (kanan)

Ungkapan Terima Kasih
Dari kebaikan menebarkan kebaikan, menumbuhkan rasa cinta. Ada relawan bernama Rohim, dulunya adalah seorang penerima bantuan Tzu Chi. Ia mengenal Tzu Chi sejak tahun 2005 ketika insan Tzu Chi datang untuk melakukan baksos kesehatan di Tanjung Balai Karimun. Anaknya, karena menderita kanker limfa, pergi ke Jakarta untuk kemoterapi. Rohim di sebuah rumah sakit bekerja sebagai pesuruh, tidak sanggup menanggung beban pengobatan yang sedemikian besar. Karena penyakit sang anak telah menghabiskan seluruh tabungan di rumah, tetapi tetap belum sanggup menanggung biaya pengobatan. Setelah mendapat bantuan dari Tzu Chi, namun sang anak tetap tidak tertolong. Rohim sangat berterima kasih atas dukungan Tzu Chi selama ini. Maka pada acara pembagian beras kali ini ia ikut menolong sesama sebagai tanda terima kasih, menjadi seorang yang memberi. Yang membuat Rohim sangatlah terharu adalah bahwa Tzu Chi tidak pernah membedakan ras, warna kulit, sangat berwelas asih dalam bersumbangsih, sehingga ia tertarik untuk bergabung menjadi relawan Tzu Chi.

foto  foto

Ket : -Hujan lebat bukanlah halangan bagi para relawan untuk memperhatikan kaum papa. Di lokasi pembagian             bantuan, para relawan bersatu padu, ada yang sedang memindahkan barang, dan ada yang menata tempat.             Suasana pun menjadi bertambah hangat. (kiri)
         - Rohim dulunya adalah seorang penerima bantuan Tzu Chi. Hari ini dia khusus meluangkan waktu untuk             menjadi relawan pada acara pembagian beras. Menolong sesama adalah bentuk tanda terima kasihnya             kepada Tzu Chi.  (kanan)

Sebanyak 300 parsel dibagikan. Menurut Wang Li Fung Shijie, relawan pertama di Tanjung Balai, meskipun hari ini hujan lebat, tapi itu merupakan cobaan bagi kita. Jadi kita harus berterima kasih kepada seluruh relawan yang telah dapat mengatasi rintangan, dengan segenap hati datang menolong, juga berterima kasih kepada para relawan dari Batam yang datang mendukung. Bulan ini adalah bulan 7 lunar, kata Master Cheng Yen, makna dari ulambana adalah seharusnya menyelamatkan semua makhluk yang menderita. Kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, bantuan tersebut diberikan agar mereka bisa merayakan Lebaran dengan gembira. Di Tanjung Balai Karimun kegiatan berikutnya yang direncanakan adalah menempel kata perenungan Master Cheng Yen sepanjang jalan, agar ajaran beliau dapat masuk ke dalam hati masyarakat di wilayah ini. Lewat kata perenungan dapat mengubah pemikiran seseorang, mengubah sifat seseorang, dan membersihkan hati manusia. Semoga hati manusia tersucikan dan masyarakat damai sejahtera.

 
 

Artikel Terkait

Waisak 2558: Keharmonisan Nilai Ajaran Buddha

Waisak 2558: Keharmonisan Nilai Ajaran Buddha

14 Mei 2014 Para relawan dan pesertapun sudah meninggalkan Jing Si Tang, acara sudah berlangsung dengan hikmad dan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak, semoga dukungan dari berbagi pihak akan disusul dengan penerapan filosofi Budhis dalam kehidupan nyata tiap harinya.
Menciptakan Berkah Melalui Kegiatan Misi Amal

Menciptakan Berkah Melalui Kegiatan Misi Amal

08 Juni 2022

Keluarga besar relawan Tzu Chi di komunitas Jati di Kota Medan mengadakan gathering Misi Amal pada Minggu, 5 Juni 2022. Acara dihadiri oleh 76 relawan yang berasal dari himpunan 3 komunitas, yaitu Mandala, Perintis, dan Titi Kuning.

Pelatihan Relawan Paliatif yang Sarat Akan Ilmu dan Wawasan

Pelatihan Relawan Paliatif yang Sarat Akan Ilmu dan Wawasan

02 Juni 2022

Perawatan Paliatif akan menjadi suatu layanan di Tzu Chi Hospital PIK. Berbagai persiapan telah dilakukan, salah satunya pelatihan bagi relawan pemerhati paliatif.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -