Beramal Dengan Hati yang Tulus Ikhlas

Jurnalis : Abdul Rahim (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Wais Al Kharny (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun melakukan pengumpulan celengan bambu. Sebanyak 34 orang relawan yang ikut berpartisipasi dan kegiatan diadakan di 5 lokasi.

Apakan Anda pernah mendengar kisah tentang filosofi gula dan kopi?

Filosofi itu menerangkan bahwa bila gula dicampur kopi dan diseduh dengan air dinamakan kopi manis bukan kopi gula, di situ nama gula tidak disebutkan. Tetapi jika rasa kopinya pahit, siapa yang disalahkan? Tentu gula yang disalahkan, karena terlalu sedikit hingga rasanya menjadi pahit. Lalu ketika rasa kopi terlalu manis, tentu gula lagi yang disalahkan, karena terlalu banyak hingga rasanya kemanisan. Namun jika takaran kopi dan gula imbang, siapa yang dipuji? Tentu semua berkata kopinya mantap, gula tidak dapat pujian.

Begitu pula dengan fenomena kehidupan. Terkadang kebaikan tidak pernah disebutkan orang, kendati begitu, kita harus tetap menjadi seperti gula yang tetap memberi rasa manis meskipun namanya tidak pernah disebut dan tidak pernah mendapatkan pujian. Begitu juga beramal dengan ikhlas, perbuatan yang tidak butuh pujian. Karena beramal bukan untuk disebut tetapi untuk dirasakan oleh tiap orang yang membutuhkan.

Menjadi Orang yang Bermanfaat
Untuk terus memupuk berkah kebaikan dan bermanfaat bagi sesama, Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun kembali melakukan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih pada 27 Oktober 2019.


Rianto, pemilik kedai kopi di Meral sangat antusias dengan kegiatan pengumpulan celengan bambu Tzu Chi.

Kali itu relawan mengumpulkan koin cinta kasih di 5 tempat yang berbeda, yaitu di Meral, Perumahan Taman Puri, Taman Indah, Gang Makmur, dan Enam Saudara. Tepat pukul 09.00 WIB, ada beberapa relawan yang sudah hadir di kantor Tzu Chi untuk mengikuti kegiatan ini. Tetapi pagi itu cuaca sangat tidak mendukung karena Kota Karimun diguyur hujan deras. Beberapa relawan lainnya sempat terjebak di jalan. Hingga hampir pukul 10, akhirnya relawan siap berkeliling menggalang hati.

Dalam Kegiatan kali ini sebanyak 34 orang relawan yang ikut berpartisipasi. Sebelum berangkat, relawan melakukan brefing terlebih dahulu sembari menunggu rintik-rintik hujan berhenti. Kegiatan kali ini dibagikan menjadi 5 grup dengan masing-masing grup terdiri dari 6 – 7 relawan.

Relawan mendatangi satu persatu rumah dan toko untuk mengumpul dan memperkenalkan celengan bambu Tzu Chi. Salah satu warga yang antusias bernama Rianto (59) yang mempunyai kedai kopi di Meral yang pernah mengalami sakit jantung. Ia sangat senang dengan kegiatan pengumpulan celengan ini. “Apabila nanti kalau ada orang yang memberi, mereka masukkan dalam celengan ini sehingga bisa mengamalkan kepada orang lain yang membutuhkan,” kata Rianto.

Hal yang sama disampaikan oleh Haryaka (24) yang sudah sekitar dua tahun mengenal Tzu Chi dari warga sekitar. Menurutnya kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi itu sangat menginspirasi. Pada kesempatan itu, ia meminta celengan baru untuk diletakkan di toko barunya, di pasar bukit tembak.


Bagi Haryaka kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi itu sangat menginspirasi sehingga ia bersedia menjadi donator tetap di Tzu Chi.

“Menurut saya kegiatan ini bagus. Walaupun saya tidak bisa jadi relawan, tapi dengan cara ini membantu kami yang ingin ikut berdonasi sekaligus membantu orang yang lebih membutuhkan,” ungkap Haryaka. Ia pun bersedia menjadi donator tetap.

Membagikan Semangat Kebaikan
Pada kegiatan pengumpulan koin cinta kasih kali ini, Listania (20) yang merupakan Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) pertama di Tzu Chi Karimun merasa termotivasi untuk mengajak teman-teman mahasiswa tempat ia kuliah untuk bergabung mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukankan Tzu Chi.

“Memang itu tangung jawab yang besar karena saya sendiri pun belum tahu cara untuk mengajak orang-orang, sedangkan mahasiswa biasanya disibukkan dengan tugas dan kegiatan yang lain. Tapi saya mencoba untuk tetap mengajak mereka berkegiatan di hari Minggu,” kata Listania yang saat ini kuliah di Universitas Karimun.


Listania (kanan) merasa termotivasi untuk mengajak teman-teman mahasiswanya untuk bisa bergabung mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi.

Usai mengumpulkan celengan di Meral, relawan bergerak menuju ke Perumahan Taman Puri, Perumahan Taman Indah, Gang Makmur, dan Enam Saudara. Satu persatu rumah warga mereka datangi untuk mengumpul celengan Tzu Chi yang tersebar di Kota Karimun. Walaupun Cuaca sedikit tidak mendukung relawan tetap semangat untuk menyatukan butiran cinta kasih yang tulus.

Beramal bukan hanya memberi bantuan berupa material saja, tetapi beramal juga merupakan suatu perbuatan yang baik untuk membantu sesama manusia seperti mengumpul dana untuk orang yang membutuhkan. Seperti kata Master Cheng Yen, “Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan”.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Beramal Dengan Hati yang Tulus Ikhlas

Beramal Dengan Hati yang Tulus Ikhlas

04 November 2019

Untuk terus memupuk berkah kebaikan dan bermanfaat bagi sesama, Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun kembali melakukan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih pada 27 Oktober 2019. Kali itu relawan mengumpulkan koin cinta kasih di 5 tempat yang berbeda.

Berbuat Kebajikan Melalui Pengumpulan Celengan

Berbuat Kebajikan Melalui Pengumpulan Celengan

25 Juni 2018
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada Minggu, 24 Juni 2018 mengadakan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih di wilayah Meral, Tanjung Balai Karimun.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -