Berbagi Berkah di Desa Karang Baru

Jurnalis : Lily T., Marlina (He Qi Pusat), Fotografer : Koerniawan S., Kuntjoro, Veriyanto (He Qi Pusat)

Relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Cikarang menyerahkan nasi kotak vegetarian dalam kegiatan Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi (Gerakan Membantu Pedagang Kecil) kepada warga Desa Karang Baru yang membawa kupon.

Pembatasan pergerakan kegiatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang signifikan terhadap terhambatnya perputaran roda perekonomian baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil. Demikian juga dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sangat merasakan dampak dari situasi sekarang akibat rendahnya daya beli masyarakat.

Dalam membantu masyarakat terutama para pengusaha kecil dan menengah, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam program Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi (Gerakan Membantu Pedagang Kecil) tergerak dalam membantu saudara kita yang terdampak. Program ini pun diharapkan membantu dan meringankan beban ekonomi pedagang kecil.

Dalam program Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi ini, para peagang kecil penjual makanan ataupun rumahan diberdayakan untuk menyediakan masakan vegetarian yang kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian pengusaha warung dapat terbantu dan masyarakat juga terbantu sekaligus mengedukasi pola makan bervegetarian.

Salah satu relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Cikarang, Linda Setia Atmaja memberikan sosialiasi tentang Tzu Chi dan pentingnya bervegetarian kepada para penerima nasi kotak vegetarian.

Pada kesempatan ini relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Cikarang berpartisipasi dalam program ini dengan menargetkan 1000 kotak nasi untuk dibagikan dalam tiga minggu berturut-turut terhitung dari 30 Agustus 2021 hingga 17 September 2021 di Kelurahan Karang Baru, kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Setiap kotak nasi vegetarian berisi dengan menu nasi putih, dua macam sayur, protein nabati, serta buah-buahan.

Program Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi pada minggu pertama (30 Agustus 2021 - 3 September 2021) menggandeng warung makan DD Azka. Sebanyak 31 orang relawan ikut hadir membantu membagikan nasi kotak secara bergiliran dari Senin hingga Jumat. Relawan juga membantu menata makanan di dalam wadah agar kelihatan menarik, sekaligus membagi kupon, dan mengedukasi warga tentang manfaat bervegetarian terutama dalam situasi pandemi.

Para relawan juga secara door to door mengunjungi para lansia dan menyerahkan secara langsung nasi kotak vegetarian di rumah mereka.

“Kegiatan ini sangat membantu pedagang-pedagang kecil di desa kami yang terdampak pandemi Covid-19 untuk bisa bangkit kembali, mengingat kondisi sekarang yang begitu sulit,” ujar H. Maulana Sidik yang mewakili Lurah Desa Karang Baru. Mekanisme pembagian nasi kotak agar tepat sasaran juga berkoordinasi dengan para ketua RT terutama untuk pendataan warga yang kurang mampu. Warga yang diberikan kupon kemudian bisa ditukarkan dengan nasi kotak vegetarian pada hari yang telah ditentukan pada kupon tersebut.

Selain para warga penerima kupon, nasi kotak juga dibagikan kepada petugas kebersihan, pedagang asongan, petugas pemakaman, tukang becak, hingga pemulung. Dengan gaya blusukan dan hati sukacita, para relawan juga terkadang mendatangi rumah-rumah di perkampungan untuk mencari para lansia dan orang sakit yang layak menerima nasi kotak vegetarian tersebut denagn tetap menjalankan protokol kesehatan.

Bukan hanya warga, pedagang kecil yang menjajakan dagangannya keliling kampung juga ikut menerima kebahagiaan dengan mendapatkan nasi kotak vegetarian.

Rosita (36) sebagai pemilik warung DD Azka menjadi pedagang yang ditunjuk oleh Tzu Chi komunitas Xie Li Cikarang untuk menyediakan masakan pada minggu pertama. Setiap harinya, ia menyiapkan kurang lebih 50 paket nasi dan sayur mayur yang kemudian dikemas dalam kotak nasi kertas berstiker Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi (Gerakan Membantu Pedagang Kecil).

“Dagangan saya berkurang hingga 60% sejak adanya corona, kebanyakan sering nombokin dan masakan saya juga jadi berkurang karena yang bisa dimasak hanya secukupnya modal saja,” ujar ibu yang memiliki satu anak ini.

“Saya senang menerima pesanan dari Tzu Chi, banyak orang yang bisa dibantu dan pada tau warung saya disini. Mudah-mudahan kedepannya bisa ada acara seperti ini lagi dan kami bisa diikutsertakan lagi,” ujar Rosita tertawa kecil. Walaupun suaminya masih bekerja, ibu muda ini tiada henti berjualan setiap hari mulai dari jam 5 pagi hingga jam 6 sore hari.

Rosita (kiri) yang dibantu oleh ibunya dibantu oleh ibundanya Kusni merasa senang mendapatkan pesanan makanan vegetarian dari Tzu Chi untuk dibagikan kepada warga.

Walaupun dengan keringat dan cuaca yang terbilang cukup panas pada saat pembagian, tetapi tidak membuat semangat relawan surut. “Kegiatan ini sangat bagus sekali, bisa membantu rakyat kecil dalam masa pandemi ini,” kesan Roy Suryana, salah satu relawan.

Minggu pertama program Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi telah dilewati bersama penuh rasa syukur dan pancaran kebahagian dari para relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Cikarang. Namun semangat ini tentu akan terus ada dalam hati relawan dalam menjalankan program Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi di minggu kedua nantinya.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Senasib Sepenanggungan

Senasib Sepenanggungan

07 Juni 2010
Maryanah bersama dengan 12 relawan Tzu Chi He Qi Selatan melakukan kegiatan kunjungan kasih yang rutin dilakukan satu bulan sekali. Sudah 2 tahun lamanya, Chong Kim Sun - suami dari Heni dan ayah dari Christina yang terkena stroke menjadi pasien penanganan khusus Tzu Chi.
Penuangan Celengan Bambu dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Penuangan Celengan Bambu dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional

20 Mei 2019

Bertempat di SD Eka Tjipta Rantau Panjang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, para guru, siswa dan relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan 2 melaksanakan upacara Hari Pendidikan Nasional, Kamis, 2 Mei 2019.

Internasional: Membuka Jendela Harapan

Internasional: Membuka Jendela Harapan

09 Juli 2010
Kebiasaan untuk upacara kelulusan di Republik Dominika adalah dengan  membeli pakaian mahal dan bagi murid perempuannya dengan berdandan. Tapi, mengingat keterbatasan materi oleh  orang tua, yayasan membuat acara sederhana
Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -