Berbagi Cinta Kasih Dalam Kesehatan

Jurnalis : Djuwita Ratna Wati (Tzu Chi Tangerang), Fotografer : Djuwita Ratna Wati (Tzu Chi Tangerang)

Para dokter gigi yang tergabung dalam TIMA (Tzu Chi International Medical Association) sedang menangani pasien yang akan dilakukan tindakan cabut atau tambal gigi pada kegiatan baksos kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman, Parung. (04/09/16).

Pada 04 September 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan Baksos Kesehatan yang rutin diadakan setahun dua kali di Pondok Pesantren Nurul Iman. Kegiatan ini  dimulai dengan upacara yang dipimpin Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iman, Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M.Si dan diikuti oleh 15.000 orang santri yang terdiri dari siswa dan mahasiswa, masyarakat sekitar Pondok Pesantren Nurul Iman, serta 145 relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Pada kegiatan Baksos Kesehatan kali ini, ada dua pengobatan yang diberikan, yaitu pengobatan umum dan gigi. Untuk poli gigi, dibagi dua, diantaranya cabut dan tambal gigi. Para relawan, tim dokter, perawat, dan apoteker memberikan pelayanan serta menghibur para pasien dengan penuh cinta kasih. Ada 1.050 pasien yang ditangani pada poli umum dan 301 pasien pada poli gigi yang terdiri dari para santri dan ada juga dari kalangan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Nurul Iman.


Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Iman, Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M.Si. dan Koordinator TIMA Tzu Chi Tangerang, dr. Yanto Kurniawan membuka kegiatan baksos di Pondok Pesantren Nurul Iman, Minggu, 04 September 2016 dengan memukul drum bersama-sama.

Salah seorang dokter yang juga sebagai koordinator TIMA daerah Tangerang, dr. Yanto Kurniawan menceritakan kesannya selama menjadi relawan TIMA. “Selama enam tahun menjadi relawan TIMA, saya merasa senang karena dapat datang ke daerah yang belum pernah saya datangi sebelumnya. Saya banyak mendapat pengalaman yang tidak terduga.” Ungkapnya. Ketua tim dokter pada kegiatan Baksos Kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman ini juga menyatakan, “Saya beruntung bisa bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi dan bersumbangsih bersama teman-teman untuk membantu sesama.” Pungkas dr. Yanto Kurniawan. Ia juga menambahkan, Tzu Chi menolong tidak hanya pemberian obat semata, tetapi jika penyakit para pasien membutuhkan penanganan khusus, maka Tzu Chi juga akan memberikan rujukan ke beberapa rumah sakit yang ditunjuk.

Dengan teliti dr. Farida sedang memeriksa salah satu pasien yang bernama Nina Riqiyah, mahasiswi STAINI semester 5 jurusan Syariah Hukum Keluarga yang terkena sakit mata dan telinga.

Berbagai penyakit ditemukan dalam Baksos Kesehatan kali ini, terutama pada Poli Umum, diantaranya batuk, pilek, sakit mata (penurunan ketajaman penglihatan), kutil, Scabies (penyakit kulit yang menular, disebabkan oleh sejenis kutu), dan beberapa penyakit lainnya. Rasa syukur yang diungkapkan oleh para pasien baksos Kesehatan kali ini, salah satunya Nina Riqiyah, mahasiswi STAINI (Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman), setelah mendapatkan pengobatan mata dan telinga oleh Dr. Farida. “Saya rasa kegiatan baksos kesehatan ini bagus dilakukan karena sangat membantu para santri yang sakit untuk dapat berkonsultasi secara leluasa serta tidak dipungut bayaran,” ujarnya mahasiswi semester 5 jurusan Syariah Hukum Keluarga ini.

Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia diungkapkan oleh putra dari Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Iman, Habib Muhammad Waliyullah Bin Sayyiduna Syekh Habib Saggaf Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim. “Sungguh luar biasa dampak dari keseluruhan bantuan yang digulirkan Tzu Chi bagi warga Pondok Pesantren Nurul Iman dalam berbagai hal, salah satunya Baksos Kesehatan. Saya berharap kegiatan Baksos Kesehatan bisa ditingkatkan kedepannya, karena akan semakin banyak jiwa dan raga yang tertolong”, ujarnya.


Dua orang relawan, Rita (kanan) dan Nani (kiri) serta dua orang santriwati sedang mencatat para pasien yang menderita penyakit khusus dan memberikan rujukan ke beberapa rumah sakit yang ditunjuk oleh Tzu Chi.

Pondok Pesantren Nurul Iman memilik luas 25 Hektar, terdiri dari unit Paud, TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi (STAINI), yang keseluruhan santrinya sekitar 15.000 orang. Setiap harinya para santri mendapatkan makan dan biaya pendidikan gratis. Untuk membiayai keseluruhannya, Pondok Pesantren Nurul Iman memiliki berbagai jenis wirausaha, diantaranya memiliki pabrik roti, peternakan, dan usaha di bidang pertanian. Kerjasama antara Pondok Pesantren Nurul Iman dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dimulai sejak tahun 2003 sampai sekarang, Tzu Chi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan membantu sesama secara lintas agama.


Artikel Terkait

Berbagi Cinta Kasih Dalam Kesehatan

Berbagi Cinta Kasih Dalam Kesehatan

08 September 2016

Pada 04 September 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan Baksos Kesehatan yang rutin diadakan setahun dua kali di Pondok Pesantren Nurul Iman. Kegiatan ini diikuti oleh 15.000 orang santri yang terdiri dari siswa dan mahasiswa serta 145 relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.    

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -