Berbagi Kebahagiaan di Tahun Baru Imlek bersama Akong Ama

Jurnalis : Augustina (Tzu Chi Medan) , Fotografer : Amir, Nuraina, Lukman, Liani Tzu Chi Medan)


Relawan Tzu Chi menghibur para akong dan ama di Panti Jompo TABA.

Tahun baru Imlek merupakan salah satu perayaan penting bagi masyarakat etnis Tionghoa. Anggota keluarga saling berkumpul, saling mengunjungi sanak saudara terutama yang lebih tua untuk mempererat silahturahmi. Setiap tahun, Kelas Bimbingan Budi Pekerti memasukkan agenda merayakan Imlek bersama Akong dan Ama sebagai salah satu jadwal pelajaran dan tahun ini jatuh pada hari Minggu tanggal 24 Februari 2019.

Sebanyak 102 Xiao Pu Sa didampingi Da Ai Mama (relawan Tzu Chi) dan Tzu Qing yang ikut serta dalam acara kunjungan ke Panti Jompo, menjadi Da Ge Ge dan Da Jie Jie Xiao Pu Sa. Semuanya berangkat dengan bus pariwisata dari Jingsi Books & Store Jati Juction pukul 08.40 menuju Panti Jompo Taman Bodhi Asri (TABA) yang berada di Medan, Binjai Km 13,8 Kabupaten Deli Serdang. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 50 menit.

 

Merayakan ulang tahun bersama akong dan ama di Panti Jompo

Para Xiao Pu Sa disambut dengan iringan musik lagu Gong Xi Gong Xi yang diputar terus, sehingga suasana Imlek sangat terasa.

“Di antara semua pelajaran, saya paling senang dengan kunjungan ke Panti Jompo,” kata Claressa yang telah dua tahun menjadi Xiao Pu Sa di Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan.

Acara dibuka dengan foto bersama, kemudian Xiao Pu Sa membawakan Performa Zhong Gu (Genta dan Genderang) dengan judul Crayon kehidupan untuk menghibur Akong dan Ama.

 

Cai Shen Ye membagikan angpau untuk akong dan ama.

Ibu Melly Kiong yang merupakan praktisi Mindful parenting dan juga Pemerhati dan Pendiri eMKa turut serta mengisi acara. Sambil membawa gelas kosong ke atas pentas, Ibu Melly Kiong berkata “Kita semua punya gelas, dan diisi dengan air yang tidak sama banyaknya, jika gelas tersebut kita isi dengan garam maka gelas dengan air yang paling sedikit adalah yang paling asin.”

Garam diibaratkan sebagai karma buruk. Supaya airnya tidak asin maka kita harus terus isi dengan air, yaitu dengan cara berbuat baik. Tersenyum merupakan salah satu perbuatan baik, untuk itu Akong dan Ama tidak boleh lagi cemberut.

 

Salah seorang Xiao Pu Sa sepenuh hati menyuapi akong dan ama yang ada di panti.

“Anak-anak bukanlah pendengar yang baik tapi merupakan perekam yang baik, untuk itu cara terbaik untuk mengajarkan anak-anak tentang berbakti adalah dengan menunjukkannya bagaimana kita berbakti pada orang tua kita sekarang,” tutur Melly Kiong.

Merayakan ulang tahun Akong dan Ama juga merupakan salah satu cara untuk membahagiakan mereka. Sebanyak tujuh Ama dengan didampingi Xiao Pu Sa dan relawan Tzu Chi yang berulang tahun di bulan Februari dipersilahkan ke depan panggung untuk meniup lilin kue ulang tahun bersama.

 

Ibu Melly Kiong sharing tentang gelas yang berisi air dan garam.

Tabuhan tambur dan simbal mengiringi barongsai cilik yang dibawakan oleh Xiao Pu Sa hadir memeriahkan suasana. Di saat bersamaan Xiao Pu Sa menyuapi Akong dan Ama dengan kue ulang tahun dan setelahnya memijat Akong dan Ama.

“Sangat bagus anak-anak dididik dengan cara seperti ini,” ungkap Ama Sudjana (75 tahun) yang telah tinggal di TABA sejak awal TABA berdiri.

 

Penyerahan sumbangan secara simbolis dari koordinator, Wong Poh Lin dan Irwanto kepada Pak Bie Bie.

Pada puncak acara, Cai Shen Ye (Dewa rezeki) hadir membawa angpau untuk dibagikan kepada Akong dan Ama. Angpau tahun ini agak berbeda dengan sebelumnya karena merupakan hasil kerajinan tangan dari Xiao Pu Sa dan relawan. Relawan dan Orang tua Xiao Pu Sa yang ingin membagi berkah mereka kepada Akong dan Ama mengikuti di belakang Cai Shen Ye.

Acara ditutup dengan Makan bersama dan pemberian sumbangan secara simbolis kepada Pak Bie Bie/ Kencana Salim (Pembina TABA). “Saya sangat berharap anak-anak bisa sering mengunjungi TABA karena Akong Ama sangat senang,” tutur Pak Bie Bie.

 

Para ama menampilkan isyarat tangan lagu Gan En De Xin sebagai wujud apresiasi kepada Xiao Pu Sa dan para hadirin.

“Tujuan dari kegiatan luar ruangan kali ini adalah untuk mengajak anak-anak supaya bisa berbakti pada orang tua”, ungkap Wong Poh Lin selaku koordinator.

Mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Ada du hal yang tidak bisa ditunda yaitu berbakti pada orang tua dan berbuat kebajikan.”

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Berbagi Kebahagiaan di Tahun Baru Imlek bersama Akong Ama

Berbagi Kebahagiaan di Tahun Baru Imlek bersama Akong Ama

15 Maret 2019

Setiap tahun, Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan memasukkan agenda merayakan Imlek bersama Akong dan Ama sebagai salah satu jadwal pelajaran. Tahun ini jatuh pada hari Minggu, 24 Februari 2019. Sebanyak 102 Xiao Pu Sa didampingi Da Ai Mama mengunjungi Panti Jompo Taman Bodhi Asri (TABA).

 

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -