Berbuka Puasa Bersama dan Menghibur Anak-anak di Panti Asuhan

Jurnalis : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya)


Pengurus panti asuhan menyampaikan ucapan terima kasih kepada relawan Tzu Chi yang dengan hati ikhlas menghibur anak-anak di hari itu.

Acara berbuka puasa bersama (bukber) menjadi salah satu ajang berbagi dan berkumpul bersama. Seperti halnya yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi Surabaya pada hari Minggu yang bertepatan dengan hari Waisak (29/05/2018). Relawan berbagi kebahagiaan dengan Panti Asuhan Yatim Piatu Al- Mu’min, Lakarsantri, Kota Surabaya.

Acara dimulai pada jam 16.00 WIB dengan bernyanyi santai, perkenalan diri anak-anak dilanjutkan dengan relawan. Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan Tzu Chi dengan pemutaran video kilas balik Tzu Chi. Ida salah satu relawan merasa tersentuh setelah berinteraksi dan mendengarkan lagu yang anak-anak bawakan.


Relawan memperagakan gerakan isyarat tangan yang kemudian diikuti oleh anak-anak.

“Cita-cita anak-anak sangat mulia, besarnya ingin menjadi dokter. Semoga harapan mereka tercapai. Mereka sangat pintar bernyanyi dengan judul lagu “Doa Untuk Ayah“. Beberapa relawan mendengar nyanyian ini dengan mata berkaca-kaca,” Tutur Ida.

Untuk memulai acara pada hari itu, Purwanto selaku penanggung jawab pada acara tersebut memberikan kata sambutan. “Hari ini ada dua perayaan besar yaitu Hari Waisak dan bulan Ramadhan, di mana sebagai insan Tzu Chi bisa berbagi kasih adalah sebuah berkah. Makna dari Waisak sendiri adalah mensucikan batin dan pikiran, semoga semua masyarakat damai dan semua makhluk selalu bahagia. Bulan ramadhan, bulan yang suci, menjernihkan pikiran dan berbagi dengan sesama dan tidak ada perbedaan antar suku, ras dan agama,” ujarnya.


Di tempat lain para relawan sedang menyiapkan takjil dan hidangan berbuka puasa.


Ida Sabrina sedang memberikan hadiah kepada anak-anak yang berani maju dan tampil di depan.

Ketua pengurus panti asuhan memberikan ucapan terima kasihnya kepada Tzu Chi Surabaya yang sudah meluangkan waktunya untuk berbagi bersama dengan anak yatim di panti tersebut. Setelah itu acara dilanjutkan dengan games unjuk kebolehan hafalan surat pendek oleh anak-anak panti. Bagi siapa saja yang bisa menghafal surat pendek akan mendapatkan hadiah yang sudah disiapkan oleh relawan.

Di penghujung acara buka bersama pada hari itu, relawan bersama-sama memperagakan isyarat tangan yang berjudul “Satu Keluarga” yang ditirukan bersama-sama oleh 40 anak panti dan seluruh pengurus panti asuhan. Terlihat anak-anak senang mengikuti setiap gerakan yang diperagakan oleh relawan.


Relawan dengan hati syukur menyerahkan paket sembako kepada pengurus panti asuhan.


Di akhir acara seluruh relawan, pengurus panti dan anak-anak berkumpul dan berfoto bersama.

Tiba di bagian yang paling ditunggu-tunggu yaitu waktu berbuka. Relawan yang sudah menyiapkan takjil dan konsumsi untuk berbuka kemudian membagikan kepada anak-anak dan relawan yang sedang berpuasa. Sebelum itu anak-anak memimpin doa berbuka puasa bersama. Setelah selesai makan bersama, relawan membagikan jilbab dan peci, snack, paket alat tulis, sepatu dan sembako kepada anak panti dan seluruh pengurus.

Sebelum acara dimulai, relawan berkumpul di Depo Daur Ulang untuk menyiapkan paket alat tulis yang akan dibagikan kepada anak-anak panti. Di antaranya adalah relawan baru yang berasal dari Akademi Keperawatan Adi Husada dan relawan yang datang jauh-jauh dari Kota Semarang demi mengikuti acara buka bersama pada hari itu. Mereka bersungguh hati membantu dari awal hingga akhir acara berlangsung.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Berbuka Puasa Bersama dan Menghibur Anak-anak di Panti Asuhan

Berbuka Puasa Bersama dan Menghibur Anak-anak di Panti Asuhan

06 Juni 2018
Acara berbuka puasa bersama (bukber) menjadi salah satu ajang berbagi dan berkumpul bersama. Seperti yang dilakukan relawan Tzu Chi Surabaya pada hari Minggu yang bertepatan dengan Hari Waisak (29/05/2018). Relawan berbagi kebahagiaan dengan Panti Asuhan Yatim Piatu Al- Mu’min, Lakarsantri, Kota Surabaya. 
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -