Bergerak Bersama Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas

Jurnalis : Moses Silitonga (Tzu Chi Sinarmas), Fotografer : Moses Silitonga, Randhy Putra, Aripin Hutasoit(Tzu Chi Sinar Mas)

doc tzu chi indonesia

Di tengah-tengah tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, para relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 1 tetap berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Dewi Nikmah pada saat pameran karya kerajinan tangan yang digelar di sekitar perkebunan.

Dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen dikatakan bahwa “Dalam kehidupan ini kita harus senantiasa beraktivitas, jangan menyia-nyiakan waktu dengan hidup tanpa tujuan”. Menjadi seorang istri dan ibu adalah sebuah berkah dengan tanggung jawab yang besar. Selain mengurus dan melengkapi kebutuhan keluarga, mereka juga memiliki keinginan untuk turut aktif dalam kehidupan sosial. Namun, memanfaatkan waktu di tengah kehidupan yang jauh dari fasilitas perkotaan menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu yang juga istri dari suami yang bekerja di wilayah Perkebunan Sinar Mas ini.

Seperti sebuah pepatah, jika ada kemauan pasti ada jalan. Kesempatan pun terbuka bagi mereka untuk bergabung dan aktif dalam berbagai kegiatan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 1. Selain turut melaksanakan kegiatan kerelawanan Tzu Chi seperti bakti sosial kesehatan, kunjungan kasih, vegetarian day, pelatihan relawan, dan kegiatan lainnya, para ibu ini juga bergerak bersama dalam kegiatan Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 1 atau yang biasa disebut Dhawa Kaltim 1.

Di tengah-tengah tanggung jawab mereka sebagai ibu rumah tangga, tidak mengurangi keinginan mereka untuk berbuat kebaikan, terutama bagi lingkungan sekitar. Melestarikan lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memanfaatkan sampah plastik. Inilah kegiatan yang dilakukan para relawan ini untuk memanfaatkan waktu di tengah kehidupan perkebunan.

doc tzu chi indonesia

Para relawan Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 1 dalam kegiatan lomba masak vegetarian.

doc tzu chi indonesia

Hasil karya kerajinan tangan para relawan Dhawa dengan memanfaatkan sampah plastik.

Diawali dengan pendirian lumbung plastik, para relawan kemudian mengumpulkan berbagai plastik bekas untuk kemudian dikreasikan menjadi sebuah karya kerajinan tangan. Karya kerajinan tangan ini tidak hanya dipajang, namun juga telah mengisi berbagai kegiatan pameran di sekitar wilayah perkebunan. Mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih.

Selain melestarikan lingkungan dengan kegiatan kerajinan tangan, para ibu ini juga turut bergerak memanfaatkan lahan sekitar dalam kegiatan TOGA, yaitu tanaman obat keluarga. Melalui tanaman obat keluarga ini, selain lahan kosong menjadi asri, keluarga di sekitar perkebunan juga dapat lebih mudah dalam memperoleh tanaman obat-obatan.

doc tzu chi indonesia

Lahan kosong dimanfaatkan para relawan untuk menanam tanaman obat keluarga.

doc tzu chi indonesia

Lumbung botol plastik di sekitar perkebunan yang disebut rumah botol plastik.

Menjadi relawan Tzu Chi merupakan sebuah aktivitas yang memberikan manfaat bagi Dewi Nikmah, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga kepada orang dan lingkungan sekitar. “Waktu yang tadinya kosong kita manfaatkan, jadi kita bisa berbagi ilmu, tidak menyita waktu. Selagi kita bisa membagi waktu di rumah, untuk keluarga, kemudian berkegiatan justru mengisi waktu kosong,” ungkapnya.

Jalinan jodoh Dewi Nikmah dan relawan lainnya yang tergabung dalam Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kaltim 1 dengan Tzu Chi adalah melalui suami mereka, yang lebih dahulu menjadi relawan. Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama, berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.

Editor: Khusnul Khotimah
Lahan kosong dimanfaatkan para relawan untuk menanam tanaman obat keluarga.

Artikel Terkait

Peresmian Depo Pelestarian Lingkungan di Banda Aceh

Peresmian Depo Pelestarian Lingkungan di Banda Aceh

05 Juni 2014 Penarikan pita dilakukan secara serentak oleh para relawan beserta para hadirin dengan sukacita. Dalam hitungan ketiga semua menarik turun pita dan semua mata memandang keatas melihat tulisan yang tertera dipapan nama “Depo Pelestarian Lingkungan dan Daur Ulang Peunayong Banda Aceh”.
Bertambahnya Depo Daur Ulang Tzu Chi di Jakarta

Bertambahnya Depo Daur Ulang Tzu Chi di Jakarta

11 Desember 2017
Wajah bahagia usai menarik kain selubung merah yang menutup papan nama depo, terlihat di wajah relawan. Nama Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Center, PIK, terbaca dengan jelas setelah selubung merah itu jatuh. Tepuk tangan lalu bergemuruh terdengar dari relawan Tzu Chi yang hadir dalam peresmian Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Center, PIK.
Sepasang Tangan untuk Alam

Sepasang Tangan untuk Alam

15 Agustus 2016
Peresmian Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi pertama di Ehipassiko School BSD Tangerang sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar ditanamkan sejak dini kepada anak-anak sekolah. Harapannya agar generasi penerus bangsa ini bisa menghargai lingkungandan mencintai bumi yang semakin sakit.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -