Bermawas Diri dalam Merebaknya Wabah Virus

Jurnalis : Paulina (Tzu Ching Batam), Fotografer : Widiana, Tjoa Susanto (Tzu Ching Batam)


Relawan menempelkan stiker “I Am Ok” ke murid yang lulus cek suhu.

Di tengah merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19), banyak warga semakin mawas diri dan melakukan pencegahan terhadap Virus Corona. Tercatat sebanyak 69 negara yang warganya positif mengidap Virus Corona. Wabah ini menghambat aktivitas-aktivitas warga di seluruh penjuru dunia, Batam adalah salah satunya. Walaupun warga Batam belum ada yang positif menderita Virus Corona, namun kedekatan dengan negara Singapura & Malaysia menjadikan Kota Batam rawan terhadap Virus Corona.

Kelas Budi Pekerti Pertama di Tahun 2020 yang rencananya diadakan pada bulan Februari juga mengalami pembatalan karena Virus Corona. Mengingat pentingan pengetahuan yang benar terhadap Virus Corona, Tim Pendidikan Tzu Chi Batam memutuskan untuk menjadi Virus Corona sebagai topik pembahasan di Kelas Budi Pekerti yang diadakan pada tanggal 1 Maret 2020.


Tim Medis Tzu Chi mengukur suhu setiap murid.

Kelas dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan anak-anak berkumpul di Ruang Makan Aula Jing Si Tang Batam. Sebelum memasuki ruang kelas, para murid terlebih dahulu melakukan cek suhu. Jika suhu tubuh murid antara 36,0-37,5 derajat celcius, maka mereka akan mendapatkan sticker “I am Okay” yang berarti saya baik-baik saja. Setelah melakukan cek suhu, para murid dipersilahkan untuk menuangkan isi dari celengan bambu mereka di Lobby.

Usai kegiatan tersebut, para murid pun memasuki ruangan kelas masing-masing. Sebelum memasuki materi, para murid memberikan penghormatan kepada Master. Kelas pun dimulai. Sebagai pembuka para Daai Mama terlebih dahulu memberikan penjelasan mengapa Kelas Budi Pekerti Bulan Februari ditunda. Alasannya tidak lain karena Bulan Februari ialah masa-masa mewabahnya Virus Corona maka Tzu Chi Batam berupaya meniadakan kegiatan-kegiatan yang tidak mendesak.

Kelas kemudian dilanjutkan dengan pengenalan terhadap Virus Corona yang sekarang diberi nama Covid 19 oleh WHO. Virus Corona merupakan Virus yang berasal dari Hewan, seperti kelelawar dan ular, kemudian ditularkan kepada manusia karena Manusia yang mengonsumsi hewan tersebut. Virusnya tersebut pun kemudian disebarkan dari manusia ke manusia lainnya. Gejala dari Virus Corona ini mirip dengan Flu biasa : batuk, demam dan sesak nafas.


Relawan mengajarkan bagaimana mengenakan masker dengan benar.

Kelas pun dilanjutkan dengan penayangan Lentera Kehidupan Master yang berjudul “Bersatu Hati Mencegah Penyebaran Wabah”. Pada video tersebut Master Cheng Yen mengajak masyarakat untuk bersatu hati dan menjadi rendah hati serta menghormati kehidupan. Master juga menangajurkan untuk tidak panik atau khawatir berlebihan.

Pada kegiatan ini, anak-anak diajarkan untuk selalu mencuci tangan. Jika tangan masih belum bersih secara keseluruhan, maka dianjurkan untuk tidak secara langsung menyentuh wajah. Hal ini dikarenakan Virus Corona ini menyebar lewat cairan yang masuk melalui hidung maupun mulut. Agar para murid bisa mengetahui cara mencuci tangan yang benar, para murid pun diperlihatkan video cara mencuci tangan yang benar. Tidak hanya menonton video, para murid pun diajak untuk langsung praktek.

Setelah mencuci tangan, jam pun menunjukkan waktu makan siang. Setelah anak-anak menyantap makan siang yang disedikan dengan penuh cinta kasih, mereka kemudian melakukan doa bersama untuk Wuhan, Cina serta negera lain yang terdampak Virus Corona.


Para Daai Mama menerangkan apa itu Virus Corona

Kaylynn Vallerie Han (10) dan Leola Novita Salim(10) yang merupakan anak-anak Kelas Budi Pekerti merasa bersyukur dapat mengikuti kelas Budi Pekerti kali ini dikarenakan dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai Virus Corona. “Pada hari ini kami diajari mengenai Virus Corona, diajari cara mencuci tangan dan menggunakan Masker yang baik dan benar. Setelah mendapatkan pengetahuan tentang Virus ini, kami ingin men-sharing kepada orang-orang agar mereka juga mengetahui cara mencegah Virus Corona ini. Karena virus ini berasal dari hewan, maka kami ingin melakukan pencegahan dan mengajak orang-orang untuk bervegetarian,” ungkap mereka.

Dengan adanya kegiatan Kelas Budi Pekerti ini diharapkan anak-anak memiliki pengetahuan mengenai Virus Corona dan tidak merasa terlalu takut, serta dapat bermawas diri. Seperti yang tertera dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen “Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni,pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap didunia.” Kegiatan pun diakhiri dengan penghormatan kepada Master.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

14 April 2014 Topik yang diajarkan di kelas pertemuan kali ini adalah welas asih. Para murid diajarkan untuk membangkitkan rasa welas asih dalam diri Mereka melalui beberapa tayangan video anak yang tidak memiliki kaki dan tangan.
Secangkir Teh Hangat untuk Ayah dan Ibu

Secangkir Teh Hangat untuk Ayah dan Ibu

04 Januari 2021
Cuaca mendung tak menyurutkan semangat peserta kelas budi pekerti Tzu Chi di He Qi Barat untuk mengikuti Temu Kangen secara virtual yang mengusung tema “Bakti kepada Orang Tua”. Kegiatan kali ini sungguh berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang juga berlangsung secara virtual akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai. 
Belajar Mencintai Bumi dan Mempraktikkannya

Belajar Mencintai Bumi dan Mempraktikkannya

15 Maret 2019

Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang mencintai bumi. Untuk memperjelas materi, Dwi Papa menanyangkan video tumpukan sampah yang terjadi di laut Kepulauan Karibia. Setelah itu anak-anak diajak untuk mempraktikkan memilah sampah, mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak bisa didaur ulang.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -