Buka Puasa Bersama Keluarga

Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)
 
 

foto
Bapak Lilik Sunari (kiri) yang datang bersama tetangganya  bapak Mustakim mengangkat tinggi tinngi celengan yang baru diterimanya dan menyatakan siap melaksanakan SMAT.

Kata “keluarga” dalam bahasa Indonesia mempunyai arti; 1. Ibu bapak dengan anak-anaknya; seisi rumah 2. Orang seisi rumah yang menjadi tanggungan 3. Sanak keluarga; kaum kerabat 4. Satuan keluarga yang sangat mendasar dalam masyarakat. (KUBI edisi kedua, halaman 471). Bagi Insan Tzu Chi kata “keluarga” mempunyai makna yang jauh lebih luas karena bagi insan Tzu Chi yang mendasarkan aktivitasnya pada prinsip cinta kasih universal; kita semua adalah bersaudara, kita semua adalah penghuni dari satu bumi yang sama maka kita semua adalah satu keluarga.

Pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia komunitas Pademangan mengadakan sebuah hajatan besar, yaitu acara buka puasa bersama seluruh warga penerima bantuan program bebenah kampung Tzu Chi di kelurahan Pademangan Barat beserta ketua RT/RW, pengurus kelurahan Pademangan Barat/kecamatan Pademangan, tokoh agama, tokoh masyarakat setempat dengan seluruh relawan Tzu Chi komunitas Pademangan. Acara ini berlangsung di Gedung Olah Raga (GOR) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III yang terletak di jalan Gunung Sahari no. 2, Jakarta Utara. Secara resmi acara ini dimulai pada pukul 15.30 WIB, tetapi kegiatan persiapan dan perencanaannya sudah dimulai jauh hari sebelumya. Persiapan di lokasi sudah dimulai sehari sebelumnya (hari Sabtu) yang dilanjutkan hari Minggu paginya bahkan para relawan bagian konsumsi sejak Minggu pagi sudah tiba dan memulai kegiatan masaknya di dapur Jing Si Tang, Pantai Indah Kapuk.

Sacara resmi acara ini adalah kegiatan Tzu Chi komunitas Pademangan yang merupakan bagian dari komunitas He Qi Pusat, tetapi kegiatan ini didukung oleh banyak relawan yang ada di komunitas He Qi Pusat lainnya, baik itu dari Jembatan lima, Jakarta Pusat 1 dan Sunter; bahkan pada hari H sebanyak 8 orang relawan dari Hu Ai Kelapa Gading, He Qi Timur turut hadir membantu kegiatan ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Secara bergantian para peserta acara buka puasa bersama yang membawa celengan menuangkan isinya ke dalam wadah yang telah disediakan di atas panggung untuk mendukung misi amal Tzu Chi (kiri).
  • Terlihat keakraban para relawan yang menyambut kedatangan para peserta buka puasa bersama layaknya menyambut kedatangan anggota keluarga mereka (kanan).

Program bebenah kampung Tzu Chi di kelurahan Pademangan Barat hingga kini telah membedah lebih dari 250 unit rumah dan sampai saat ini program ini masih berlanjut. Selain bedah kampung masih banyak kegiatan lainnya dari Tzu Chi untuk warga Pademangan Barat seperti baksos kesehatan, bazar pasar murah, pembagian beras, anak asuh, bantuan korban banjir dan kebakaran. Banyaknya kegiatan Tzu Chi di Pademangan Barat membuat Tzu Chi tidak asing bagi banyak warga Pademangan Barat bahkan banyak warga penerima program bebenah kampung dan warga lainya sudah menjadi relawan Tzu Chi, baik itu relawan biru putih, relawan abu putih dan juga banyak relawan rompi yang sudah atau baru akan mengikuti sosialisasi untuk menjadi relawan Tzu Chi. Banyaknya warga Pademangan Barat yang menjadi relawan Tzu Chi dan turut berpartisipasi dalam acara buka puasa bersama ini menjadikan acara ini layaknya acara buka puasa bersama sebuah keluarga besar.

foto  foto

Keterangan :

  • Shixiong Eko, relawan Tzu Chi sedang menyampaikan program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) kepada peserta acara buka puasa bersama. Shixiong Eko dalam kesehariannya adalah guru sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng (kiri).
  • Seorang relawan Tzu Chi dengan penuh rasa hormat memberikan bekal makanan (buah kurma) dan minuman kepada para tamu undangan untuk membatalkan puasa pada saat buka sebelum makan malam (kanan).

Lilik Sunari, salah satu warga penerima bantuan bebenah kampung Tzu Chi mampu mengungkapkan kesannya dengan kalimat yang runtut dan jelas ketika ditanyakan perasaannya seusai mengikuti acara buka puasa bersama. Menurut bapak Lilik Sunari yang tinggal di RT 03/RW 011 kelurahan Pademangan Barat, beliau merasakan adanya kebersamaan dalam satu komunitas warga penerima bantuan program bebenah kampung Tzu Chi termasuk dengan para relawan Tzu Chi. “Tzu Chi dalam menjalankan program bebenah kampung ini betul-betul tidak memandang ras, suku, agama, siapa saja yang memang layak dibantu pasti dibantu. Acungan jempol untuk Yayasan Buddha Tzu Chi tidak cukup satu atau dua tetapi harus tiga atau empat,” ujar bapak Lilik Sunari. Ungkapan perasaan bapak Lilik Sunari ini diamini oleh bapak Mustakim, tetangga bapak Lilik Sunari yang juga merupakan salah satu warga penerima bantuan program bebenah kampung Tzu Chi. Bapak Lilik Sunari sendiri sudah tiga kali mengembalikan celengan bambu ke Tzu Chi dan celengan yang diterima kali ini adalah celengan bambu yang keempat. “Saya memberikan dana celengan bambu ini dengan hati yang ikhlas, walaupun nilainya ‘kecil’ mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi orang lain,” demikian perkataan dari bapak Lilik Sunari mengakhiri perbincangannya.

Acara buka puasa bersama dibuka oleh Ari Suhayanto Shixiong yang bertindak sebagai pembawa acara dan diawali dengan sambutan dari perwakilan Lantamal III yaitu Letkol Teddie Bernard H, komandan denma lantamal III yang mewakili Brigjen marinir Ikin Sodikin, komandan lantamal III yang berhalangan hadir. Penyampaian program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) dibawakan oleh Eko Raharjo Shixiong, dilanjutkan oleh ceramah atau tausiah oleh Ustad Agus, yang juga merupakan seorang relawan biru putih Tzu Chi dan penerima bantuan program bebenah kampung Tzu Chi. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan isyarat tangan (shou yu) oleh para relawan Tzu Chi. Ketika para peserta akan sholat berjemaah di masjid, mereka sudah dibekali oleh para relawan Tzu Chi sebungkus kecil buah kurma dan minuman untuk membatalkan puasa. Selesai sholat para peserta diundang kembali pada tempat semula sambil dibagikan celengan dan tanda terima celengan. Acara diakhiri dengan berbuka puasa atau makan malam bersama seluruh tamu undangan, beberapa prajurit warga lantamal III dan seluruh relawan Tzu Chi. Demikianlah acara berbuka puasa bersama ini berakhir sekitar pukul 19.00 dengan kesan yang mendalam dalam kebersamaan dalam satu keluarga besar.

  
 

Artikel Terkait

Ikrar Dalam Hati

Ikrar Dalam Hati

25 Agustus 2011 Dalam training ini banyak sekali kisah relawan mengharukan, misalnya Freddy, relawan Tzu Chi Pekanbaru yang juga pertama kali pulang ke kampung halaman batin. Sebenarnya ia sudah mengenal Tzu Chi sejak duduk di bangku kelas 3 SD saat ia bersekolah di Medan.
Waisak 2019: Kesungguhan Hati

Waisak 2019: Kesungguhan Hati

20 Mei 2019
Perayaan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia Tzu Chi Surabaya diadakan pada Minggu, 12 Mei 2019. Meski sederhana, namun tidak mengurangi tekad para peserta untuk berdoa bersama.
Jalin Jodoh Baik dengan Warga Kota Santri Lewat Baksos Kesehatan

Jalin Jodoh Baik dengan Warga Kota Santri Lewat Baksos Kesehatan

11 April 2018
Udara sejuk dan terik pagi menyelimuti langit di kawasan kaki Gunung Wonosalam, Jombang pada 8 April 2018. Hari Minggu yang cerah itu Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan Bakti Sosial dan Penyuluhan Kesehatan Gigi yang bekerjasama dengan Sekolah MI Babul Huda, Carangwulung, Jombang. 
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -