Cara Terbaik Merayakan Cap Go Meh

Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makasar), Fotografer : Henny Laurence (Tzu Chi Makasar)
 
foto

* Seraya membawa poster berisi tentang ajakan menjaga lingkungan dan mewujudkan Sulawesi Selatan yang bersih, relawan Tzu Chi Makassar melakukan pelestarian dengan melakukan bersih-bersih jalan ketika prosesi perayaan Cap Go Meh.

Minggu, 28 Februari 2009 berlangsung perayaan Cap Go Meh di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Prosesi perayaan Cap Go Meh ini adalah perayaan ritual adat budaya masyarakat Tionghoa yang diadakan bersama dengan karnaval budaya dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Ribuan warga masyarakat menyaksikan arak-arakan ini. Semua orang dari berbagai macam suku, agama, dan etnis berbaur menjadi satu mengikuti arak-arakan yang merupakan wujud persatuan dan kesatuan anak bangsa yang kaya akan keragaman budaya. Hingga siang hari, terlihat banyak sekali warga baik tua maupun muda berdiri di kedua sisi jalan raya menunggu kemunculan arak-arakan ini.

Sebagai tempat manusia tinggal, kita wajib menjaga kelestarian bumi dan menyayanginya dengan cinta kasih. Dalam perayaan Cap Go Meh ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Makassar juga turut ambil bagian atas tugas kepedulian, kebersihan lingkungan, mendidik masyarakat mencintai lingkungan, dan mempraktekkan enam kesempurnaan dengan melakukan program daur ulang. Sejak pagi, relawan Tzu Chi telah bersiap diri melakukan pekerjaan bersih-bersih. Saat itu, dibuatkan pula sebuah poster besar yang bertuliskan “Sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih. Cinta kasih tersebar ke seluruh dunia. Menciptakan ramah lingkungan, menunjang program Sulawesi Selatan menuju hijau”.

foto  foto

Ket : - Warga Makassar dari berbagai latar belakang tumpah ruah di sepanjang jalan berbaur menyaksikan
           arak-arakan Cap Go Meh. Selain itu ditampilkan juga karnaval budaya dari berbagai daerah di Sulawesi
           Selatan. (kiri)
        - Menyadari pentingnya misi pelestarian lingkungan, relawan Tzu Chi Makassar sambil memungut sampah
           yang berserakan dan dibuang sembarang juga mensosialisasikan pentingnya menjaga dan menyelamatkan
           bumi. (kanan)

Sebanyak 130 relawan Tzu Chi ikut dalam kegiatan bersih-bersih ini. Relawan Tzu Chi memungut sampah-sampah yang dibuang oleh penonton yang berada di belakang arak-arakan dan memasukkannya ke dalam kantong plastik daur ulang yang telah dipersiapkan. Di sepanjang jalan, relawan Tzu Chi juga telah menempatkan 10 buah tong sampah yang besar. Di samping memungut sampah, relawan Tzu Chi juga mensosialisasikan poster besar yang dibawa. Saat itu, relawan Tzu Chi juga membawa sapu, pengki, kantung sampah, troli kecil, dan 3 buah mobil boks yang selalu mengikuti dari belakang. Setelah perayaan selesai, seluruh relawan Tzu Chi pun pulang dan membawa mobil yang telah penuh dengan sampah daur ulang.

foto  foto

Ket : - Berbekal sapu lidi, pengki, dan kantung sampah, relawan Tzu Chi Makassar menyisir lokasi acara
           arak-arakan dan mengumpulkan sampah yang berserakan dan bertebaran di mana-mana. (kiri)
        - Udara siang hari yang terik tidak menyurutkan semangat relawan Tzu Chi untuk turut berpartisipasi dalam
           arak-arakan Cap Go Meh. Berpartisipasi dengan turut melakukan daur ulang dan melestarikan lingkungan.
           (kanan)

Daur ulang adalah cara pelatihan diri. Tidak semua orang dapat melakukan pekerjaan seperti ini, hanya mereka yang memiliki kemauan dan kesabaran yang tinggi. Sebagai relawan Tzu Chi, kita diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menyampaikan pesan lingkungan ini kepada masyarakat luas. Semangat melestarikan lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menjadikan sampah sebagai salah satu sumber penghasilan melalui daur ulang. Dengan mengubah sampah menjadi emas, berarti kita telah membantu melindungi bumi. Namun, yang lebih penting dari misi pelestarian lingkungan ini adalah bagaimana kita sebagai manusia dapat mengendalikan diri dan sadar dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di bumi ini.

 

Artikel Terkait

Menjaga Bumi dengan Mendaur Ulang

Menjaga Bumi dengan Mendaur Ulang

02 April 2024

Kegiatan pelestarian lingkungan di Gedong Panjang pagi itu diikuti 26 relawan Hu Ai Pluit 1. Tidak hanya di Gedong Panjang, pelestarian lingkungan juga diadakan pada hari yang sama di Kompleks Perumahan Taman Harapan Indah (THI).

Menjalin Jodoh Baik di Kapuk Muara

Menjalin Jodoh Baik di Kapuk Muara

15 Agustus 2012
Sebelum dilakukan pembagian paket Lebaran, pada tanggal 11 Agustus 2012, relawan melakukan survei dan pembagian kupon ke rumah warga. Kemudian pada hari Minggu tanggal 12 Agustus 2012, berlokasi di SMP Al-Muttaqin, Kapuk Muara, Jakarta Utara dilakukan pembagian paket Lebaran.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -