Cinta Kasih dalam Hati Membuat Kita Serasa Satu Keluarga

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Hardianto & Pratiwi Ayuningtyas (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)

foto
Anak-anak diajari mempraktikkan bahasa isyarat tangan lagu Satu Keluarga.

“Beratapkan langit dan bumi yang sama, sesama manusia hendaknya saling menyayangi, saling membantu, saling berupaya demi pencapaian kesuksesan, mengoptimalkan penghidupan yang bijaksana dalam kebersamaan cinta kasih universal.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

 

Ketulusan hatilah yang menggerakkan para relawan dari Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xieli Sumatera Utara untuk ambil bagian dalam beberapa kegiatan dalam rangkaian program “Ayo Belajar SMART”. Kegiatan pembinaan yang bertemakan budi pekerti dipandang sebagai sebuah wahana untuk mengajarkan anak-anak tentang budi pekerti, yang mengutamakan sopan-santun dalam pergaulan sehari-hari, dan dalam gambaran besarnya, mensosialisasikan budaya humanis Tzu Chi.

Semangat “Kita Satu Keluarga” telah tampak sejak para relawan melaksanakan pelatihan materi bersama-sama. Ketika ada satu relawan yang gugup atau terlihat kehilangan fokusnya, relawan lain dengan sigap langsung saling membantu dan mengingatkan. Hasilnya, para dui fu (mentor) ini sangat siap menghadapi kegiatan pembinaan pertama yang jatuh pada tanggal 31 Agustus 2013.

“Mudah-mudahan dengan bahu-membahu, program ini akan membawa perubahan positif di sini. Dengan demikian, efektivitasnya akan terasa,” ujar Harfi Shixiong, relawan yang menjadi koodinator program “Ayo Belajar SMART” Xieli Sumatera Utara, kala mendampingi kegiatan pelatihan materi pembinaan.

“Saya dan ibu-ibu lain senang menyambut program ‘Ayo Belajar SMART’. Seperti halnya pandangan secara umum, kami senang ada satu wadah untuk mengajarkan kebaikan kepada anak-anak sekolah di sekitar area perkebunan,” kata Siti Masyitah Shijie, relawan yang sehari-hari berprofesi sebagai perawat.

Terkait dengan kegiatan pembinaan, murid-murid yang menjadi pesertanya adalah murid-murid kelas SD 1—6. Tidak seperti di Xieli lain yang membagi peserta per kelas, kegiatan pembinaan di Xieli Sumatera Utara dilakukan dengan membagi peserta menjadi dua kelompok besar: kelompok I untuk kelas SD 1—3 dan kelompok II untuk kelas SD 4—6.

Bertempat di SDN 117513 Pulo Tarutung, “gong” dari program “Ayo Belajar SMART” pertama kali dipukul pada tanggal 30 Agustus 2013, yang sekaligus menandai pembagian paket bantuan sekolah kepada 140 murid. Tidak sekedar pembagian, tetapi pertunjukan tari tradisional Batak, yang diiringi dengan lagu yang khas, menyemarakkan kegiatan.

Anak-anak berusia di bawah 10 tahun berjalan dengan rapi saat memasuki panggung dan langsung membentuk barisan. Atribut yang mereka kenakan terbilang unik. Pakaian yang terdiri dari topi, baju, dan celana tradisional menjadikan mereka begitu erat dengan budaya setempat. Orang-orang dewasa, termasuk relawan yang hadir, tidak segan memberikan tepuk tangan mereka yang paling meriah untuk anak-anak luar biasa ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Pemberian paket bantuan sekolah kepada anak-anak SDN 117513 Tarutung (kiri).
  • Seorang relawan membagikan lembaran ujian pretest sebelum kegiatan pembinaan dilaksanakan (kanan).

Mulyanto Shixiong, Ketua Xieli Sumatera Utara, menaruh harapan besar melalui kehadiran program “Ayo Belajar SMART” di tengah-tengah area operasional perkebunan, tepatnya di daerah Kanopan Ulu Estate.

“Dengan adanya program ini, kita notabene bisa membantu sekolah-sekolah yang masih kurang kedisiplinan. Kita juga bisa menanamkan kebaikan kepada murid-murid, yang saat ini mulai terdegradasi nilai-nilainya. Secara khusus, program ‘Ayo Belajar SMART’ mendapatkan respons yang sangat positif dari masyarakat. Kita harus membuat program ini bermanfaat. Jangan hanya memberikan seragam atau apapun, tetapi berusahalah membuatnya menjadi kegiatan pembinaan yang membawa hasil positif dengan target-target yang jelas,” ucapnya.

Kegiatan pembinaan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2013. Para relawan yang dibagi dalam dua kelompok besar masing-masing beranggotakan sembilan orang. Relawan membagi tugas secara jelas dengan memperhatikan setiap detail. Meskipun hanya bertanggung jawab untuk membagikan susu atau sekedar mengatur barisan anak-anak, relawan tidak menganggap kecil arti kontribusi mereka untuk menyukseskan program “Ayo Belajar SMART”.

“Saya tidak tahu banyak hal. Yang saya tahu dan saya lakukan adalah mencoba bekerja sama dan saling mendukung sesama relawan untuk kebaikan bersama,” ucap Nurdiana Shijie, salah seorang relawan.

Di lain pihak, Mulyanto Shixiong juga menegaskan pentingnya mempertahankan nilai-nilai lokal dalam melaksanakan program ini. Menurut beliau, pertunjukan yang mengangkat budaya lokal sangat berguna untuk membuat program ini berjalan beriringan dengan masyarakat.

Kegiatan pembinaan pertama di Xieli Sumatera Utara ini ditutup dengan mempelajari bahasa isyarat tangan (shou yu) dengan lagu “Satu Keluarga”. Angga, seorang murid kelas SD 1, terlihat begitu bersemangat saat ia dan seisi kelas menyanyikan dan memperagakan isyarat tangan lagu ini. Namanya kepolosan seorang anak kecil, Angga tanpa ragu maju ke depan kelas dan menggerakkan tangannya mengikuti arahan dari para dui fu.

Pemandangan kecil ini menyiratkan sebuah kelegaan bahwa bahasa cinta kasih yang terwujud dalam lirik-lirik lagu mampu menggugah semangat banyak orang untuk bergembira bersama, dan akhirnya melatih diri bersama-sama sembari menambah barisan panjang relawan Tzu Chi.


Artikel Terkait

Kado untuk Guru

Kado untuk Guru

19 April 2009
Satu Tangan Terulur, Seribu Tangan Membantu

Satu Tangan Terulur, Seribu Tangan Membantu

16 Maret 2009 Satu hal lagi yang membuat Vivi salut kepada Tan Nio adalah jiwa sosialnya yang sangat tinggi. Dalam kondisinya sekarang yang memprihatinkan, uang maupun makanan, Tan Nio tetap berusaha untuk bisa berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan ataupun tetangganya. “Walaupun nggak punya uang, tapi dia tetap menyisihkan sedikit untuk orang lain.
Tzu Ching Camp: Bersatu Kembali untuk Orang Tua

Tzu Ching Camp: Bersatu Kembali untuk Orang Tua

11 Juni 2013 Selama 2 hari 1 malam ini, peserta diajak untuk lebih mengenal 4 misi Tzu Chi dan 8 jejak Dharma yang diajarkan oleh pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen atau biasa disebut Tzu Ching dengan panggilan Shigong Shangren (Kakek Guru).
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -