Cinta Kasih Terus Mengalir

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara)

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) yang diadakan pada 11 April 2015 di Sekolah Dharma Putra mengajak para siswa ikut bersumbangsih dengan menyisihkan sebagian uang jajan merkea ke dalam celengan bambu.

“Sekolah kami sangat mendukung  kegiatan  Tzu Chi  untuk mengajarkan murid-murid sebuah kebiasaan menabung setiap hari di celengan bambu,” ujar  Wiria (53) mewakili  Yayasan Pendidikan Dharma Putra  saat menerima kedatangan 11 relawan Tzu Chi di sekolah Dharma Putra, Tanggerang. Sekolah Dharma Putra berdiri di atas lahan seluas 3000 m2  pada tahun 1980 oleh seorang biksu bernama Bhante Soekemo. Sekolah ini memiliki beberapa jenjang pendidikan yaitu TK, SD, SMP,  SMA dan STMIK.  

Hari itu, 11 April 2015, para relawan Tzu Chi akan melakukan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) kepada murid SD dan SMP  Dharma Putra. Rozanna Halim, penanggung jawab kegiatan ini mengatakan, “Hari ini program pertama SMAT ke murid-murid SD dan SMP Dharma Putra. Selanjutnya kita akan jadwalkan  kembali SMAT kepada murid-murid kelas berikutnya.” Kegiatan ini sendiri dapat terealisasi berkat hubungan baik antara pemilik yayasan dengan Sonny, relawan Tzu Chi dari komunitas Hu Ai Pluit.

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi

Total 608 buah celengan bambu dibagikan kepada para siswa SD dan SMP Dharma Putra.

Teriknya sinar mentari yang menyengat  sejak pukul 9 pagi semakin menambah semangat kami, para relawan Tzu Chi. Setibanya, kami juga disambut dengan penuh kehangatan oleh Kepala SD Dharma Putra, Sumiyem S.Pd. “Kami senang bisa mendapatkan kesempatan belajar dari Tzu Chi,” tutur wanita berkacamata ini. Sebanyak 350 murid SD kelas 3, 4 dan 5  berseragam pramuka mulai memadati ruang tempat dilaksanakannya sosialisasi. Murid-murid  SD menyimak dengan seksama sosialisasi misi Tzu Chi yang dibawakan oleh Hoklay, salah satu relawan Tzu Chi. Mereka menyambut antusias SMAT ini. Tercatat 334 celengan bambu berhasil dibagikan kepada murid-murid SD Dharma Putra. Guru agama Buddha, Attasilani Dhammsrandi yang juga hadir dalam acara ini mengungkapkan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.  “Saya kagum dengan Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi yang  menyebarkan cinta kasih universal kepada semua orang,” tambahnya.

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi

Kepala SD Dharma Putra, Sumiyem S.Pd (kiri) merasa bersyukur dapat belajar mengenai makna cinta  kasih universal dari para relawan Tzu Chi.

Acara tak berhenti di situ. Kegiatan kembali dilanjutkan dengan sosialisasi ke murid-murid SMP yang telah duduk berdesakan di ruangan tempat acara berlangsung. Karena keterbatasan tempat duduk ini, beberapa murid bahkan duduk di lantai lorong. Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengikuti sosialisasi ini.  Saat relawan memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga, murid-murid SMP dengan antusias mengikuti gerakan para relawan. Mereka juga begitu antusias dengan program celengan bambu Tzu Chi. Sekitar 274 buah celengan bambu berhasil dibagikan kepada murid-murid SMP Dharma Putra.

Recehan dalam Celengan, Wujud Cinta Kasih Universal

Wajah Yanti (9), murid kelas 3  SD ini nampak berseri-seri saat menerima celengan bambu. “Seneng  bisa nabung di celengan  ini untuk nolong orang lain. Uang kembalian jajan setiap hari Yanti akan tabung ke dalam celengan ini sampai penuh,” ujarnya sembari tersenyum ceria. 

Sembari mengangkat celengan bambu, tiga orang sahabat berseragam pramuka yaitu Dilla, Mutia,  dan Wati yang duduk di kelas 4 mengatakan, “Kita  kompak mau sisihin seribu rupiah  setiap hari ke dalam celengan supaya bisa membantu orang-orang yang sakit.”

Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi

Antusiasme para siswa-siswi SD dan SMP Dharma Putra menunjukkan bahwa siapa saja dapat ikut bersumbangsih meringankan beban sesama sekaligus mengalirkan jalinan cinta kasih ke semua orang.

Tak berbeda dengan mereka, seorang siswi bernama Fitri (12) meminta satu celengan bambu lagi. “Satu celengan untuk saya dan satu lagi buat adik. Saya tertarik dengan moto yang tertulis di celengan ini yaitu “Dana kecil, Amal Besar”.  Jadi  menabung uang-uang recehan juga dapat beramal  bagi sesama,” sahutnya.

Antusiasme yang tinggi dari murid-murid SD dan SMP Dharma Putra untuk bersumbangsih melalui celengan bambu menjadi bukti bahwa cinta kasih akan terus mengalir. Cinta kasih ini tidak akan berkurang karena dibagikan, tetapi akan tumbuh dan berkembang karena diteruskan kepada orang lain. Semoga koin-koin cinta kasih akan terus mengalir melalui progam SMAT  ini agar dapat menolong lebih banyak orang lagi. 

Artikel Terkait

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -