Donor Darah Demi Kesehatan

Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Leo Samuel Salim, Lukman (Tzu Chi Medan)
 

fotoRelawan mendampingi donor saat mendonorkan darahnya. Hal ini agar terbangun suasana yang tenang dan nyaman bagi para donor.

Sudah sepuluh kali Tommy mendonorkan darahnya, dan ini menjadi sebuah kegiatan rutin yang dilaksanakannya setiap tiga bulan sekali. Dari temannyalah Tommy mengetahui adanya kegiatan donor darah yang diadakan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan di Perguruan W.R. Supratman 1 pada tanggal 27 November 2011.

 

Pada saat mendonorkan darahnya, Tommy menceritakan kalau dirinya sudah mengenal Tzu Chi dari DAAI TV kepada salah satu relawan. “Dulu waktu pertama donor, saya cuma berpikir ini untuk berbuat baik saja tetapi setelah itu, efek positifnya langsung terasa karena badan menjadi lebih sehat,“ katanya.

Di saat-saat mendonorkan darahnya, Ayung yang sudah mendonorkan darahnya sebanyak empat kali, merasakan atmosfer yang berbeda. “Saya merasa senang mendonorkan darah di sini (Tzu Chi- red) karena kalian dapat membuat saya relaks,” ungkap Ayung. Ini dikarenakan semua relawan dengan tulus dan sepenuh hati memberikan perhatian dan pelayanan. Setiap pendonor dapat merasakan sebuah kehangatan kekeluargaan ini, mulai dari saat mereka memasuki lokasi hingga di ruang donor.

Mendonorkan darah dapat membantu tubuh mempercepat pasokan sel darah merah baru. Sel darah merah adalah sel yang bertugasnya mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Jika mengikuti alur alami, sel darah merah baru akan diperbarui oleh tubuh setiap 120 hari. Sehingga dengan mendonorkan darah, maka kita akan mempercepat pembentukan sel yang baru sehingga tubuh kita akan semakin sehat.

Dengan mendonorkan darah, pendonor dapat mendeteksi penyakit yang diidap karena setiap kantong darah yang disumbangkan akan melalui pemeriksaan yang ketat di laboratorium. Semua ini harus dilakukan sebelum darah tersebut ditransfusikan kepada yang memerlukannya. Secara keseluruhan proses ini akan dilakukan secara gratis. Setiap calon pendonor harus memenuhi beberapa pemeriksaan di lokasi seperti tekanan darah, berat badan yang ideal, dan kadar hemoglobin dalam darah. Jika semuanya dinyatakan lulus maka calon pendonor dapat mendonorkan darahnya

foto   foto

Keterangan :

  • Sebelum kegiatan dimulai, para relawan melakukan pengarahan dan doa bersama (kiri)
  • Relawan Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) menyambut para calon donor yang datang (kanan)

Semakin bertambahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendonorkan darah membuat setiap kali Tzu Chi mengadakan bakti sosial donor darah selalu mendapat dukungan dari masyarakat Medan. Sebanyak 210 kantong darah terkumpul dalam kegiatan tersebut yang bekerjasama dengan Perguruan W.R. Supratman 1 dan Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan.

Pelayanan Terbaik
Meski langit mendung, semangat para relawan dan siswa-siswi W.R. Supratman 1 tidaklah surut untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik pada kegiatan donor darah ini.  Sebelum kegiatan dimulai, pukul 07.30 wib, semua yang ikut melibatkan diri dalam kegiatan ini berkumpul di lapangan sekolah untuk diberian pengarahan terlebih dahulu dan kemudian diadakan doa bersama dengan harapan, semoga hati manusia tersucikan, masyarakat damai, dan tenteram serta dunia bebas dari bencana.

Meski rintik-rintik hujan menghampiri di jam-jam pertama setelah kegiatan donor darah ini dimulai, satu persatu warga masyarakat terus berdatangan karena tidak mau kehilangan kesempatan yang baik ini. Master Cheng Yen mengatakan hendaknya kita harus bersyukur di kala kita dapat bersumbangsih dan pegang eratlah setiap kesempatan yang ada sehingga terus dapat berkelanjutan. Adalah sebuah berkah dimana kita semua dapat berbuat sesuatu kebajikan. Tidak semua orang dapat memiliki kesempatan akan itu.

Kesempatan untuk menjadi relawan juga tidak dilepas begitu saja oleh para siswa-siswi sekolah karena mereka menganggap akan belajar sesuatu yang baik dan dapat menumbuhkan jiwa kepedulian kepada sesama. Di saat sharing bersama setelah semuanya usai, salah satu siswi menceritakan bahwa dirinya belajar bagaimana dengan kerendahan hati melakukan pelayanan kepada semua calon pendonor. Di sinilah kita semua dapat melatih diri bagaimana mengecilkan ego. Master Cheng Yen mengatakan bahwa ladang pelatihan Tzu Chi adalah di dalam masyarakat, di sanalah setiap insan Tzu Chi dapat membentuk pribadi yang baik.

  
 

Artikel Terkait

Baksos NTT: Senyum Terukir di Bibirnya

Baksos NTT: Senyum Terukir di Bibirnya

17 April 2012 Masih dalam rangka baksos pembagian bantuan beras cinta kasih di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur tahap ketiga. Pada hari ketiga (12/04/2012)  relawan Tzu Chi dan tim masih tetap bersemangat dalam mengemban tugas menanam benih-benih cinta kasih di Pulau Sumba Timur.
Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

Gempa Aceh: Kehangatan Kasih untuk Korban Gempa

13 Desember 2016

Meringankan penderitaan korban bencana dengan memberikan bantuan sandang, pangan dan obat-obatan serta memberikan perhatian untuk mengurangi trauma para korban bencana gempa Aceh oleh Tim Medis dan Relawan Tzu Chi Medan.

Berbuat Kebajikan Tanpa Pamrih

Berbuat Kebajikan Tanpa Pamrih

21 Maret 2017

Sabtu, 18 Maret 2017 Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan pengumpulan celengan di beberapa sekolah yang berada di Karimun. Terdapat dua sekolah yang akan relawan Tzu Chi datangi relawan, yakni: Sekolah Bina Bangsa dan Sekolah Cahaya.  

Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -