Donor untuk Keselamatan Jiwa

Jurnalis : Akien (Tzu Chi Aceh) , Fotografer : Supandi (Tzu Chi Aceh)

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi Aceh mengadakan kegiatan donor darah yang berlokasi di Vihara Dewi Samudera Banda Aceh pada tanggal 14 Mei 2017.

Dalam memeperingati Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia, relawan Tzu Chi Aceh mengadakan kegiatan donor darah yang berlokasi di Vihara Dewi Samudera Banda Aceh. Beberapa hari sebelum kegiatan, segala persiapan telah dilakukan. Relawan Tzu Chi Aceh terus melakukan koordinasi dengan relawan Medan. Relawan Tzu Chi Medan, Leo Shixiong terus memberikan pendampingan sejak awal. Persiapan donor darah di Aceh dikoordinasi oleh Supandi.

Pagi itu, 14 Mei 2017 para relawan Tzu Chi sudah datang lebih awal dan saling membagi tugas masing-masing. Mereka juga bekerjasama dengan Wanita Buddhis Wihara Dewi Samudra dalam pelaksanaan kegiatan. Semua relawan sangat bersemangat.

Relawan berkoordinasi dengan tim medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) mengumpulkan data para donor.


Selain menyuguhkan konsumsi untuk para donor, relawan juga menghibur para donor usai mendonorkan darah mereka.

Pada kegiatan donor darah kali ini, tim medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) mengalami keterlambatan. Meski demikian para donor sudah mengantri dengan penuh semangat. Pemeriksaan mulai dilakukan sebelum mengalirkan darah mereka. Ada yang memenuhi kriteria donor, adapula yang tidak memenuhi syarat. Mereka yang tidak bisa mendonorkan darahnya tentu merasa cukup kecewa, namun relawan Tzu Chi telah bersiap untuk membrikan penghiburan kepada mereka. Relawan juga mengajak para donor untuk kembali datang pada kegiatan donor darah pada kesempatan berikutnya.

Tidak sedikit para donor yang berhasil mendonorkan darahnya baik itu yang pemula ataupun yang sudah rutin. Ada beberapa donor pemula merasakan mual dan pusing setelah mendonorkan darahnya, namun segera teratasi setelah diberikan minum bubur kacang hijau dan telor rebus yang telah disiapkan relawan konsumsi. Para relawan terus memeberi pendampingan kepada semua para donor.

Relawan juga tidak ingin melewatkan kesempatan baik untuk melakukan kebajikan ini.

Menjelang tengah hari di saat para donor sudah mendonorkan darahnya, relawan juga tidak ingin melewatkan kesempatan baik untuk melakukan kebajikan ini. Termasuk anak-anak para relawan yang bisa mendonorkan darahnya juga turut mengikuti jejak sang orang tua dalam menggarap lading berkah.

Dalam kegiatan donor darah yang pertama diadakan ini berhasil mengumpulkan 64 kantong darah. Puluhan kantong darah ini berkat cinta kasih para donor. Pada dasarnya donor darah tidak hanya bisa menolong orang lain yang membutuhkan, tetapi juga sangat bermanfaat untuk diri sendiri.

Saya sendiri ini kali kedua mengikuti donor darah. Kesempatan pertama ketika keponakan saya membutuhkan darah. Kebetulan golongan darah cocok dan saya memberanikan diri. Tidak dipungkiri saya juga merasakan banyak manfaat dari donor darah. Dulu saya sering merasakan kebas ditangan dan kaki. Tapi seiring berjalannya waktu ra kebas itu berangsur sembuh. Tentu inimenjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Jika saya merasakan manfaatnya, tentu orang lain juga merasakan manfaat dari donor darah pula.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Setetes Darah yang Bermanfaat Bagi Sesama

Setetes Darah yang Bermanfaat Bagi Sesama

22 November 2018

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan PMI rutin mengadakan Donor Darah setiap 3 bulan sekali. Selasa, 20 November 2018, tidak seperti kegiatan donor darah yang biasanya dilakukan pada hari Minggu, kali ini donor darah diadakan pada hari libur nasional yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Berbagi Kasih Dengan Donor Darah

Berbagi Kasih Dengan Donor Darah

07 April 2022

Bermula dari inisiatif untuk membantu sesama yang membutukan darah, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat Xie Li Jakarta Pusat mengadakan kegiatan donor darah.

Sebersit Niat Baik dan Mengenggam Setiap Kesempatan

Sebersit Niat Baik dan Mengenggam Setiap Kesempatan

05 Maret 2015Sehabis operasi, papa membutuhkan  banyak darah," tambahnya. Pendonor berusia 41 tahun itu menceritakan pengalaman pahit kehilangan keluarga terdekat akibat dari keterlambatan pasokan darah. Pengalaman itulah yang mendorong niat dan tekad Rosanna untuk mendonorkan darahnya. “Selama masih diberi kesempatan untuk donor, saya akan terus melakukannya,” ujarnya.
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -