Gempa Palu: Membantu Wilayah Terisolir di Sigi

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Relawan Tzu Chi membagikan bantuan di wilayah Kulawi, satu dari empat kecamatan di Sigi yang terisolir akibat gempa.

Relawan kembali datang ke Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi pada 8 November 2018. Mereka kembali membagikan bantuan kepada warga di sana. Perjalanan relawan pagi itu dimulai pukul 05.00 WITA, seperti hari sebelumnya. Begitu tiba di Kalawi pukul 08.00 WITA, relawan langsung bersiap membagikan paket di kantor Kodim Kulawi.

Perjalanan menuju Kulawi yang cukup sulit menjadi tantangan tersendiri bagi relawan untuk membagikan paket bantuan. Karena akses jalan yang masih dalam proses perbaikan akibat longsor, bantuan untuk wilayah ini terbilang minim.

Babinsa Koramil 301 Kulawi Sertu Febrian mengatakan bahwa Kecamatan Kulawi memang sangat minim bantuan. Sebelumnya mereka selalu menjemput bola ke Palu untuk mencari bantuan. “Kasihan masyarakat sini (Kulawi) bantuan susah masuk akibat jalan tertutup longsor,” aku Febrian. Sebelumnya bantuan logistik untuk Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi didistribusikan dengan menggunakan helikopter. Namun sejak 8 november 2018, bantuan dengan helikopter dihentikan karena jalur darat sudah mulai bisa diakses meski medannya masih cukup berat jika hujan turun.

Kondisi pemukiman warga satu bulan pascagempa. Mereka masih belum bisa menempati rumah karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Pelda Octa Esra Siow, Pelaksanan Harian (PLH) Danramil 301 Kulawi mengatakan Kecamatan Kulawi termasuk di empat Kecamatan (Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan, dan Pipikoro) yang sebelumnya terisolir karena jalur jalan antara Desa Salua, Kecamatan Gumbasa sampai Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi tertimbun longsor akibat gempa. Empat Kecamatan itu menurut Pelda Octa Esra Siow termasuk wilayah terdampak gempa yang cukup parah di Kabupaten Sigi.

Relawan Tzu Chi sendiri sudah membagikan paket bantuan berupa 20 dus mi instan, 2 unit tenda besar berukuran 8x12, satu genset, 2 set lampu solar cell, 34 paket bantuan, 1 dus susu kental manis, 2 dus pembalut wanita, 14 sarung, 12 dus selimut Tzu Chi, 2 lusin ember, dan 20 bungkus sayur sop instan ke wilayah Pipikoro, Kulawi Selatan.

“Saya atas nama KORAMIL 301 Kulawi dan masayarakat Kulawi Raya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang masih memperhartikan warga kami di Kecamatan Kulawi hingga hari ini,” ujar Pelda TNI Octa Esra Siow.


Warga setempat merasa senang karena perhatian yang diberikan oleh Tzu Chi ke wilayah mereka.

Sedangkan di wilayah Kulawi, hari ini, 9 November 2018, relawan membagikan 1.606 paket bantuan berisi 1 selimut, 2 air mineral 600 ml, pembalut, dan popok bayi. Kepala Dusun 2, Elin (25), mengatakan bahwa bantuan selimut tersebut sangat berguna bagi warganya di Desa Namo. Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Kulawi berada di perbukitan dan berhawa dingin jika malam tiba. “Kami sangat berterima kasih sekali kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena bantuan ini sangat berguna bagi warga kami yang tinggal di tenda. Bapak bisa lihat sendiri kondisi kampung kami sudah tidak ada rumah yang berdiri, semua rata dengan tanah,” tutur Elin.

Hal itu juga dirasakan oleh Lina Boto (42). Ibu 4 anak ini mengatakan bahwa ia sangat senang bisa mendapat selimut karena sarung dan baju hangatnya basah terkena hujan malam sebelumnya. “Beruntung sekali ada selimut, saya kira pembagian sembako,” ujar Lina. “Ternyata selimut tebal, pembalut, dan popok buat cucu saya yang usianya baru 8 bulan,” lanjutnya.


Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Gempa Palu: Kita Peduli, Kita Satu Keluarga

Gempa Palu: Kita Peduli, Kita Satu Keluarga

24 Oktober 2018
Relawan Tzu Chi Palembang melakukan penggalangan dana bagi pembangunan 3.000 rumah untuk korban gempa di Lombok dan Palu. Galang dana ini digelar di Palembang Trade Center (PTC) sejak tanggal 19-21 Oktober 2018.
Gempa Palu: Membantu Wilayah Terisolir di Sigi

Gempa Palu: Membantu Wilayah Terisolir di Sigi

09 November 2018

Relawan membagikan bantuan ke Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi yang sebelumnya merupakan satu dari empat Kecamatan yang terisolir akibat gempa.


Saling Bersinergi Membangun Kembali Kota Palu

Saling Bersinergi Membangun Kembali Kota Palu

06 Desember 2018

Sejumlah organisasi filantropi hadir dalam focus group discussion (FGD) yang membahas percepatan pembangunan hunian tetap bagi warga korban tsunami dan gempa Palu. FGD yang digelar di Ambhara Hotel, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Desember 2018 ini diinisiasi oleh Ditjen Cipta Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -