Guru Sekolah Cinta Kasih Ikuti Lomba Mengajar Kreatif

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Dok. Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkarang


Giniung Permana, guru kelas 4 SD Cinta Kasih memberikan materi bertema Indonesia Kaya Budaya dengan apik dan kreatif.

Empat guru SD Cinta Kasih Tzu Chi masuk dalam tujuh besar di Lomba Mengajar yang Kreatif dan Menyenangkan Bersama Menjadi Indonesia yang diadakan oleh Mentari Group. Lomba tersebut diikuti oleh guru-guru Bahasa Indonesia di berbagai sekolah dengan mengangkat lima tema, yakni Indonesia Kaya Budaya, Garuda Kebanggaanku, Batik yang Asyik, Bijak Menggunakan Teknologi, dan Tokoh Indonesia yang Mendunia.

Dalam lomba tersebut, para guru membuat sebuah video pengajaran yang sesuai dengan tema. Video dari para guru yang terpilih kemudian diunggah di akun YouTube Mentari Group untuk akhirnya dilakukan polling. Penutupan pollingnya dilakukan akhir pekan ini.

Mentari Group sendiri merupakan penerbit dan penyedia konten pendidikan yang memiliki visi menjadi kontributor aktif dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul untuk bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa terkemuka di dunia melalui jalur pendidikan.

Salah satu guru SD Cinta Kasih Tzu Chi yang masuk dalam tujuh besar lomba tersebut adalah Giniung Permana, guru kelas 4 SD Cinta Kasih. Pada Jumat pagi, 22 Januari 2021, video pengajarannya di YouTube sudah ditonton oleh 2.199 orang dan mendapatkan 767 likes.


Selain gambar-gambar, Giniung menyisipkan lagu dan animasi dalam video sehingga menambah warna dalam video pembelajaran.

“Rasanya luar biasa, nggak nyangka banyak temen dan saudara yang bantu dukung serta mendoakan saya. Bersyukur banget banyak yang menyayangi saya. Saya juga terharu melihat teman-teman yang bantu share, sampai ada yang membuat promosi di status media sosialnya,” kata Giniung yang dikonfirmasi melalui pesan singkat.

“Tanpa dukungan mereka semua, mungkin tidak sampai ada like begitu banyak. Jadi saya bahagia dikelilingi orang-orang yang baik dan menyayangi saya. Ini yang memotivasi saya ke depannya bisa menjadi pengajar dan orang yang lebih baik lagi,” lanjut Giniung.

Di luar masalah lomba, Giniung awalnya mengaku banyak kendala dalam mempersiapkan video mengajar yang kreatif. Tapi ia mengaku terus termotivasi karena ingin memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya. “Awalnya ya saya coba dulu bikin video lebih kreatif biar nggak bosen juga ya.. karena saya aja bosen liat video seperti itu-itu aja, apalagi anak-anak murid. Ya akhirnya belajar edit video,” kata Giniung.

Dalam setiap videonya, Giniung juga ingin menyampaikan kepada muridnya bahwa walapun mereka tidak bisa bertatap muka secara langsung, namun mereka tetap bisa melihat kreativitas gurunya melalui video pembelajaran. “Dengan motivasi itu, jika ada kesulitan dalam pengeditan, saya mencari solusi di YouTube, atau bertanya langsung kepada Pak Pahru (Wakil Kepala SD Cinta Kasih Tzu Chi) yang mengerti cara mengedit video,” paparnya.


Wahyu Safitri, guru kelas 1 SD memperkenalkan baju daerah dari masing-masing wilayah di Indonesia. Ia juga mengambil tema Indonesia Kaya Budaya dalam Lomba Mengajar yang Kreatif dan Menyenangkan Bersama Menjadi Indonesia.

Guru lainnya, Wahyu Safitri, juga merasakan hal yang tak jauh berbeda dengan Giniung. Ia bersyukur bisa ikut serta dalam lomba dan yang paling penting bisa mentransfer ilmu yang bermanfaat bagi muridnya secara kreatif.

Dalam video lombanya, Fitri, sapaan akrab Wahyu Safitri mengambil tema Indonesia Kaya Budaya yang memperkenalkan beragam kebudayaan Indonesia dengan ceria dan tidak monoton. Di sana ia juga menyertakan gambar-gambar sehingga para murid tidak jenuh. “Di akhir video saya juga menyelipkan pesan bahwa sebagai bangsa Indonesia yang baik, kita harus bisa menghargai dan mencintai budaya kita sendiri,” jelas guru sekaligus Wali Kelas 1 SD Cinta Kasih Tzu Chi ini.

Bagi Fitri, sangat penting sekali menyediakan pembelajaran yang berwarna bagi anak-anak. Apalagi anak sekolah dasar yang sedang aktif-aktifnya. Salah metode, maka pengajaran tidak akan efektif.

“Sebenernya pada masa seperti sekarang ini, PR banget untuk kita sebagai guru bisa membuat murid masih tetap semangat dalam belajar, mengingat mereka belajar dari rumah dan guru tidak langsung memantau mereka. Jadi menurut saya perlu menjalin komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan orang tua, ditambah lagi membuat konten pembelajaran yang menarik, menyapa, dan selalu memotivasi murid lewat video conference,” paparnya.


Sehari-hari, Wahyu Safitri dan setiap guru lainnya mengajar dari rumah. Mereka juga dituntut dapat memberikan materi yang menarik siswa sehingga pelajaran tidak monoton dan membosankan.

Beruntung pihak sekolah pun selalu memberikan motivasi dan semangat bagi para guru untuk menjadi lebih baik lagi. Salah satunya dengan mengadakan lomba mengajar kreatif secara internal di SD Cinta Kasih Tzu Chi. Dari lomba tersebutlah, terpilih empat guru terbaik yang akhirnya kembali diikutsertakan dalam Lomba Mengajar yang Kreatif dan Menyenangkan Bersama Menjadi Indonesia. “ Dan ternyata hasil sangat hebat. Empat guru yang ikut, empat-empatnya masuk final,” kata Timothy Athanasios Nalauw, Kepala SD Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Pak Timothy, begitu ia disapa menuturkan bahwa selama pandemi, pembelajaran jarak jauh membuat guru perlu semakin kreatif, karena pihak sekolah pun tidak mau para guru hanya sekadar mengajar live melalui aplikasi Zoom yang memakan banyak kuota tapi penerimaan pelajaran kurang maksimal.

“Jadi saya berpesan kepada guru-guru untuk membuat video masing-masing pembelajaran yang bisa dilihat kapan saja dan berulang-ulang oleh murid. Dari semester lalu guru-guru kami sudah belajar membuat video sekreatif mungkin,” ungkap Timothy. “Harapannya guru-guru dapat terus berkembang dan berubah melihat kepada masa depan karena kondisi sekolah sebelum Covid-19 tidak tahu kapan akan ada lagi, bisa jadi tidak pernah ada lagi. Jadi kita harus menyesuaikan secepat mungkin,” tambahnya.

Dari perlombaan ini pun semua berdoa agar bisa mendapatkan hasil terbaik sehingga bisa membawa nama SD Cinta Kasih Tzu Chi lebih membanggakan lagi.

Editor: Arimami Suryo A


Artikel Terkait

Guru Sekolah Cinta Kasih Ikuti Lomba Mengajar Kreatif

Guru Sekolah Cinta Kasih Ikuti Lomba Mengajar Kreatif

22 Januari 2021

Empat guru SD Cinta Kasih Tzu Chi masuk dalam tujuh besar di Lomba Mengajar yang Kreatif dan Menyenangkan Bersama Menjadi Indonesia yang diadakan oleh Mentari Group. Dalam lomba tersebut, para guru membuat sebuah video pengajaran yang sesuai dengan tema. Video dari para guru yang terpilih kemudian diunggah di akun YouTube Mentari Group untuk akhirnya dilakukan polling. Penutupan pollingnya dilakukan akhir pekan ini.

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -