Inspirasi dari Relawan Negeri Tetangga

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)


Sebanyak 68 orang relawan Tzu Chi Medan datang mendengar kisah perjalanan Hai Wen Shixiong, relawan asal Kuala Lumpur, Malaysia..  

Setiap insan Tzu Chi, pasti mempunyai kisah perjalanan hidup yang berbeda-beda. Mulai dari perjalanan dalam mengarungi jalan Bodhisatwa ataupun di dalam dunia Tzu Chi. Setiap insan Tzu Chi juga mempunyai latar belakang yang berbeda-beda sebelum menjadi insan Tzu Chi dan mengalami perubahan diri sesudah bergabung di Tzu Chi. Setiap perubahan yang positif bisa memberikan motivasi untuk sesama saudara se-Dharma agar bisa melewati setiap masalah yang dihadapi di dalam lautan sifat manusia yang beraneka ragam.

Hoy Mum Yam atau Hai Wen (海文) adalah seorang relawan Komite Tzu Chi Malaysia yang sudah menjadi relawan selama 13 tahun dan dilantik komite oleh Master Cheng Yen sejak 2011. Hai Wen mempunyai segudang kisah yang sangat inspiratif dan beliau siap membagi kisah perjalanan sebagai relawan Tzu Chi kepada siapa saja. “Semoga bisa menginspirasi banyak orang dalam menjalankan misi dan visi Tzu Chi dan tidak gentar mengemban tugas yang diberikan di dalam menyebarkan cinta kasih,” kata Hai Wen.

Jalinan jodoh ini berawal dari kunjungan beberapa relawan Tzu Chi Medan ke Kuala Lumpur akhir Desember yang lalu, kebetulan salah seorang dari relawan Medan merupakan teman Hai Wen ShiXiong di media sosial. Sesampainya para relawan di Kuala Lumpur disambut baik dan diajak berkeliling Jing Si Tang Tzu Chi Malaysia. Dalam nuansa pemberkahan akhir tahun, Hai Wen kemudian mengajak relawan Tzu Chi Medan untuk mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi Malaysia. Setelah lewat beberapa bulan, Hai Wen bermaksud untuk berlibur di Kota Medan, dan beliau menghubungi relawan Tzu Chi Medan, serta menawarkan kalau memang diperbolehkan, beliau bersedia membagi pengalaman hidupnya selama menjadi insan Tzu Chi.


Para relawan tampak antusias mendengar kisah perjalanan Hai Wen di Tzu Chi.

Salah seorang relawan yang ikut ke Kuala Lumpur adalah Laily Toegino 黄丽慧. Begitu mendapat kabar bahwa Hai Wen akan ke Medan dan bersedia berbagi pengalaman maka kabar baik ini disampaikan ke ketua He Qi Medan Cemara dan He Qi Medan Jati. Kedua Ketua He Qi Medan ini pun menyambut baik kedatangan Hai Wen Shixiong. Karena itu pada Jumat, 21 Juni 2019 diadakan gathering dengan mengundang semua relawan Tzu Chi Medan untuk mendengarkan kisah perjalanan Hai Wen Shixiong di dunia Tzu Chi. Gathering ini diadakan di Gedung Tzu Chi Kompleks Jati Junction lantai 5 Medan dan dihadiri oleh 68 orang relawan.

Hai Wen Shixiong mengawali kisah hidupnya ketika beliau belum menjadi relawan Tzu Chi. Banyak profesi yang digelutinya, seperti menjadi wartawan, penyiar radio, pembawa berita di televisi, pembawa acara (MC) di dunia entertainment , bekerja di sebuah yayasan sosial dan banyak lagi pengalaman hidup yang sudah dijalani. Sudah lama ia diajak untuk bergabung di Tzu Chi, namun Hai Wen tipe orang yang tidak mudah untuk diajak dalam sebuah organisasi. Ketika jalinan jodoh dengan Tzu Chi telah matang, hatinya mulai terpanggil dan kegiatan pertama yang membuatnya begitu bahagia adalah ketika diajak memilah barang daur ulang di di titik point daur ulang. Di titik point daur ulang ini Hai Wen merasakan kebahagiaan yang tak terkatakan dan masih terasa sampai sekarang (Fa Xi). Kegiatan inilah yang membawa perubahan gaya hidup Hai Wen Shixiong.

Sebelum dan Sesudah Menjadi Relawan Tzu Chi
Sebagai seorang wartawan (di bagian kriminal), dulu Hai Wen sering dan diharuskan mendapatkan berita-berita yang menghebohkan. Jika ada bencana yang menelan korban jiwa yang banyak maka ia akan senang sekali karena berita yang dia tulis akan mendapat perhatian dari publik, namun ketika ia telah menjadi relawan Tzu Chi, Hai Wen harus menulis sesuatu yang benar, bajik dan indah ( Zhen Shan Mei). Arah dan tujuan penulisannya berubah. Dengan menguasai teknis menulis, Hai Wen juga tidak pelit membagikan ilmunya, “Saya selalu memberikan pelatihan cara menulis dan cara memakai komputer, karena banyak relawan yang ikut belajar itu dari kalangan ibu rumah tangga, dimana basic (pengetahuan) komputer mereka dari nol, namun banyak dari mereka akhirnya mahir dan menjadi bagian dari pencatat sejarah Tzu Chi,“ ungkap Hai wen mengenang masa-masa indah yang dia lalui.

 

Hai Wen Shixiong berbagi pengalaman dan perjalanan hidupnya sebelum dan sesudah menjadi insan Tzu Chi.

“Sebagai seorang pembawa acara di dunia selebriti dengan pembawa acara di Tzu Chi sangatlah berbeda. Di dunia Tzu Chi, acara  yang kita bawa itu mengandung Dharma. Awalnya saya agak bingung dan dengan sering bertanya akhirnya saya mengerti apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum membawakan acara di kegiatan Tzu Chi,” kata Hai Wen menambahkan.

Perubahan Karakter
Di dalam perjalanan hidup, dengan latar belakang dan lingkungan hidup yang beraneka ragam, membentuk sifat ingin tahu dan emosional yang bergejolak. Ketika bekerja di periklanan, biasanya saat menghadapi pelanggan, Hai Wen sering emosi karena kadang desain yang sudah dibuat akan diubah dan akhirnya hasilnya tidak maksimal. Namun setelah bergabung di Tzu Chi dan sering membaca dan menjadi pembicara mengenai Kata Perenungan Master Cheng Yen, karakter dan sifat emosinya kini sudah lebih terkontrol. “Saya menempelkan sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yeng di kantor saya, yang berbunyi: “Sebaik apapun hati seseorang, Jika tabiat dan tutur katanya tidak baik, tak dapat dikatakan sebagai orang baik”. Kata perenungan inilah yang selalu mengingatkannya dan membuatnya bisa menghadapi setiap masalah dengan tutur kata dan intonasi yang baik. “Ketika saya mau dilantik jadi komite, saya harus bervegetaris, namun saat itu saya bekerja di biro iklan yang mempromosikan fast food, dimana sangat bertentangan dengan pola hidup vegetarian. Saat itu batin saya sangat kacau, namun seorang relawan senior di Taiwan mengatakan kepada saya, kalau saya bertekad vegetarian, saya bisa ikrar: suatu saat saya akan meninggalkan promosi fast food ini atau fast food ini yang meninggalkan perusahaan saya,” terang Hai Wen. Tekad ini ia ceritakan kepada rekan kerjanya. Dan tanpa diduga, sebelum berikrar, ia mendapatkan e-mail jika perusahaan fast food tersebut tidak melanjutkan kontrak kerja dengan perusahaan saya. “Teman sekantor sampai mengatakan kalau ikrar saya begitu ampuh, namun sebenarnya saya belum berikrar. Jadi kesimpulannya, sesuatu yang benar, selalu akan ada jalannya,“ kata Hai Wen meyakinkan.

 

Hai Wen, seorang relawan komite Malaysia yang sudah menjadi relawan Tzu Chi selama 13 tahun dan sudah dilantik komite oleh Master Cheng Yen sejak 2011.

Hai Wen Shixiong juga sering ikut Xun Fa Xiang (menghirup keharuman Dharma di pagi hari). Awalnya Hai Wen Shi hanya ikut Xun Fa Xiang pada hari Sabtu dan Minggu. Karena Xun Fa Xiang itu diadakan pagi dinihari membuat Hai Wen mengantuk. Namun karena banyak relawan yang minta beliau terjemahkan  kata-kata Master Cheng Yen saat Xun Fa Xiang, dimana Master sering menggunakan bahasa Hokkian, sedangkan relawan di Kuala Lumpur banyak yang tidak mengerti bahasa Hokkien. Hal ini memberikan sebuah dukungan agar Hai Wen Shixiong bisa Xun Fa Xiang setiap hari. selain terjemahkan secara lisan, ia juga menuliskan apa yang dikatakan Master Cheng Yen dan kemudian ia sebarkan ke para relawan.

Banyak sekali sharing dari Hai Wen Shixiong yang sangat inspiratif dan sering ditemui di dalam sebuah organisasi. Apalagi organisasi seperti Yayasan Buddha Tzu Chi yang cukup banyak relawannya sehingga banyak dijumpai sifat dan karakter yang berbeda-beda, pendapat dan cara pandang yang berbeda. Untuk itu kita harus menjadikan orang lain sebagai cermin bagi diri kita sendiri.

“Apabila menurut kita, orang yang mencari masalah dengan kita itu sesuatu yang tidak baik, maka kita jangan meladeninya. Bila kita membalas perilaku (buruknya) yang demikian, maka sebenarnya kita ini sama dengan orang yang membuat masalah dengan kita, yaitu sama-sama berperilaku tidak baik,” tegas Hai Wen.

"Dari sharing ini, saya merasa sebagai relawan kita harus bisa menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, yaitu dengan mengikuti Xun Fa Xiang karena Master Cheng Yen dengan jiwa kebijaksanaannya membabarkan Dharma dengan harapan murid-muridnya mampu menumbuhkan jiwa kebijaksanaan." Tutur Laily selaku koordinator acara.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Inspirasi dari Relawan Negeri Tetangga

Inspirasi dari Relawan Negeri Tetangga

25 Juni 2019

Hai Wen, seorang relawan komite Malaysia yang sudah menjadi relawan Tzu Chi selama 13 tahun dan sudah dilantik komite oleh Master Cheng Yen sejak 2011 sharing tentang pengalamannya menjadi insan Tzu Chi kepada relawan Tzu Chi Medan.

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -