Internasional: Klinik Gratis di Dua Negara

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoDr. Boonriang memeriksa seorang pasien di klinik gratis.

Senin 5 Juli 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan klinik gratis di Bangkok dan San Paulo. Ditengah maraknya Piala Dunia insan Tzu Chi kali ini mengadakan klinik pengobatan gratis di Thailand dan Brasil. Klinik pengobatan gratis yang  berhasil menarik lebih dari 400 orang pasien di tengah maraknya Piala Dunia.

Bangkok
Relawan Tzu Chi di Bangkok, Ibukota Thailand telah lama menjaga kesehatan dan kesejahteraan penduduk setempat. Berkenaan dengan hal itu, baru-baru ini mereka mengadakan sebuah klinik di satu sekolah setempat yang menawarkan pemeriksaan kesehatan umum, perawatan gigi, pemeriksaan mata, dan pelayanan spesialis lainnya.

Di antara para pasien ada nenek Boontham berusia 71 tahun yang memiliki penglihatan yang kabur. Ketika mendengar adanya klinik, ia begitu gembira sampai ia tidak bisa tidur malam sebelumnya. Ia bahkan sudah datang berbaris pada saat sinar matahari belum terbit di pagi hari. “Aku hampir buta,” katanya. "Aku tidak bisa membaca tulisan yang besar. Ketika saya pergi ke dokter sebelumnya, saya diberitahu bahwa mata saya terlalu kecil untuk dapat operasi. Hari ini saya datang ke sini untuk menemukan secercah harapan,” tambahnya.

Pasien lain, seorang wanita berusia 50 tahun bernama Snong saat itu bahkan membawa sebuah celengan bambu. "Apa bedanya jika saya hanya bisa menyumbang satu atau dua baht sehari?" Katanya. Dia perlahan-lahan mengumpulkan uang, dan mengabdikan diri pada semangat Tzu Chi. Untuk mengatur klinik dibutuhkan kontribusi yang besar dari para relawan, profesional medis, pekerja komunitas, dan staf sekolah yang menjadi tuan rumah acara tersebut. "Saya sangat berterima kasih kepada yayasan Buddha Tzu Chi yang mengatur adanya klinik gratis untuk menjaga kesehatan warga masyarakat," kata kepala sekolah, Mr Predawan. Semua layanan yang diberikan sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Para dokter mengatakan bahwa mereka senang melakukan hal ini, membantu masyarakat. 

foto  foto

Ket : - Siswa dan para relawan melakukan bahasa isyarat tangan di lokasi baksos.  (kiri)
         - Relawan mengadakan klinik gratis di sekolah Diniz Julio di kabupaten Itaquera. (kanan)

"Saya merasa sangat senang," kata salah seorang relawan kepada Dokter Punyawee. "Acara hari ini memberiku kepuasan yang mendalam dan sukacita yang sangat besar, karena kami dapat melihat ekspresi bahagia pada wajah para pasien. Itulah yang membuat kami bahagia, Dok," tambahnya.

San Paolo
Acara di San Paolo, Brazil diselenggarakan di Sekolah Diniz Julio yang berada di kabupaten Itaquera. Keempat klinik gratis yang diadakan yayasan Buddha Tzu Chi ini diadakan di sekolah. Pada waktu itu, kegiatan klinik gratis ini terjadi bertepatan dengan pertandingan sepak bola Piala Dunia antara tim nasional Brazil dan Portugal yang ditunggu-tunggu semua orang. Saat itu, Para relawan takut bahwa hal itu akan mengurangi pasien yang datang, tetapi ternyata lebih dari 400 orang yang datang. Hal ini terjadi karena masyarakat telah datang untuk menghargai klinik dan sekolah yang sudah berkontribusi bagi mereka.

"Klinik ini gratis dan membantu penduduk dalam segala hal, terutama bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan," kata relawan Wu Qunxin, "Berkat klinik ini, para siswa dan orang tua mereka telah belajar untuk menghormati dan menghargai sekolah ini. Ada rasa kepercayaan dan keamanan." Para relawan juga menyiapkan keranjang makanan dan mengirimkannya kepada mereka yang membutuhkan. Sebuah pencapaian sederhana dan cinta yang menghangatkan hati semua orang dengan membantu mereka untuk menjadi lebih gigih. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Riani Purnamasari/He Qi Utara).

  
 
 

Artikel Terkait

Merapi : Menyisakan Pertanyaan (Bag. 1)

Merapi : Menyisakan Pertanyaan (Bag. 1)

19 November 2010 Sejak beberapa hari sebelumnya data yang terekam dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bahaya Geologi melalui grafik seismografnya menunjukkan kalau Gunung Merapi mulai menunjukkan aktivitas yang mencemaskan dan dalam waktu yang singkat status Merapi terus berubah ke arah yang membahayakan.
Suara Kasih: Membangkitkan Welas Asih Terhadap Orang yang Menderita

Suara Kasih: Membangkitkan Welas Asih Terhadap Orang yang Menderita

16 Agustus 2013 Insan Tzu Chi mengungkapkan niat mereka dengan hati yang tulus. Akhirnya, lansia itu pun percaya dan bersedia menerima bantuan insan Tzu Chi.
Suara Kasih: Menapaki Jalan Kebenaran

Suara Kasih: Menapaki Jalan Kebenaran

22 Februari 2013 Orang yang memperagakan isyarat tangan juga semakin banyak. Para tamu yang pernah menghadiri pementasan tiga tahun silam, tahun ini juga turut berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -