Jalinan Kasih yang Terus Dirawat

Jurnalis : Pipi Susanti (Tzu Chi Padang) , Fotografer : Pipi Susanti (Tzu Chi Padang)

doc tzu chi

Jalinan jodoh relawan Tzu Chi Padang dengan Nenek Masna bermula sejak baksos Katarak yang digelar pada 25–26 Februari 2017 lalu. Foto ini diambil saat Nenek Masna diantar relawan Tzu Chi mengecek kondisi matanya pascaoperasi.

Jalinan jodoh relawan Tzu Chi Padang dengan Nenek Masna berawal dari digelarnya baksos katarak pada 25–26 Februari 2017 lalu di Rumah Sakit Reksodiwiryo Padang. Nenek Masna mengetahui adanya baksos yang akan digelar Tzu Chi Padang dari Kantor Koramil yang berada di Dusun Nareh Pariaman, tempat ia tinggal. Setelah mengikuti pemeriksaan, ia pun dinyatakan dapat mengikuti operasi.

Tak ada masalah saat operasi dan setelah selesai operasi, Nenek Masna pun pulang ke rumah. Namun saat membuka perban, ada sedikit masalah pada matanya. Relawan Tzu Chi Padang langsung membawanya ke dokter mata dan mengobatinya hingga tuntas. Sejak saat itu relawan Tzu Chi Padang pun mulai rutin mengunjunginya.

“Sangat senang dan sangat berterima kasih karena telah dikunjungi serta diperhatikan,” ujar Nenek Masna.

Komunikasi dan silaturahmi relawan dengan Nenek Masna terus terjalin.


Nenek Masna memberikan barang daur ulang.

Meski jarak yang ditempuh dari Kota Padang ke Dusun Nareh Pariaman cukup jauh, namun niat relawan untuk mengunjungi Nenek Masna sangatlah tinggi. Bulan Mei lalu, relawan Tzu Chi berkunjung ke rumah Nenek Masna, pun pada bulan Agustus ini, tepatnya Sabtu, 19 Agustus 2017. 

Sebanyak lima relawan sudah berada di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Padang pada pukul 10.00 WIB dan siap untuk berangkat.  Relawan Theng Kheng Huat mengkoordinir kegiatan ini. Mobil yang dikendarai relawan melaju dan tiba di rumah Nenek Masna pada pukul 11.30 WIB. Rasa lelah di perjalanan hilang seketika ketika bertemu dengan Nenek Masna.

“Bahagia rasanya bertemu dengan Bu Masna setelah sekian lama tidak bertatap muka,” kata Theng Kheng Huat, relawan Tzu Chi.

Nenek Masna terharu dengan kunjungan para relawan. Begitu juga dengan relawan sendiri.

Dalam kunjungan kali ini Nenek Masna terlihat berbeda dari  kunjungan sebelumnya. Kali ini ia terlihat lebih segar dan lebih sehat. Kondisi matanya pun sudah sangat baik. Nenek Masna bercerita tentang keadaannya, juga tentang kabar keluarganya.

Cukup lama berbincang, relawan pun pamit untuk kembali ke kantor. Sebelum beranjak, Nenek Masna memberikan bingkisan kepada relawan berupa barang daur ulang.

“Senang sekali setidaknya Bu Masna dan keluarga sudah mulai ikut melestarikan lingkungan di rumah tempat tinggalnya,” ujar Theng Kheng Huat.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -