Janji Bakti untuk Berkomitmen

Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Henry Surya (He Qi Pusat)

Para relawan biru putih baru berbaris dengan tertib dan rapi, naik ke atas panggung untuk dilantik oleh Liu Su Mei Shijie (ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia) dengan penyematan kartu tanda pengenal sebagai relawan biru putih Tzu Chi.

Kamp pelatihan relawan biru putih yang berlangsung pada 11 dan 12 Oktober 2014 di Aula Jing Si sekaligus merupakan acara pelantikan relawan biru putih dari seluruh Indonesia. Sebanyak 519 relawan mengikuti kamp ini, sedang yang akan dilantik sebanyak 240 relawan di antaranya 16 orang relawan dari He Qi Pusat, yang terdiri dari 3 orang shixiong dan 13 orang Shijie. Tim He Xin, yang terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yaitu Liu Su Mei Shijie dan Sugianto Kusuma Shixiong berkenan menyematkan kartu pengenal relawan biru putih dan memberikan sebuah buku berjudul “Teladan Cinta Kasih” kepada semua relawan yang dilantik.

Sugianto Kusuma Shixiong  yang mewakili tim He Xin dalam pesan cinta kasihnya seusai acara pelantikan kembali mengingatkan kepada semua relawan biru putih yang baru saja dilantik. Pelantikan sebagai relawan biru putih ini bukan berarti para relawan yang telah dilantik tersebut telah tamat atau lulus, tetapi merupakan titik awal baru sebagai relawan untuk lebih berani memikul tanggung jawab yang lebih besar, lebih berkomitmen dan memegang teguh tekad sebagai insan Tzu Chi yang seutuhnya.

Dari 16 orang relawan He Qi pusat yang baru dilantik, beberapa dari mereka berhasil dimintai pernyataan tentang komitmen dan tekad mereka setelah dilantik menjadi relawan biru putih Tzu Chi. Yanti Soaman Shijie, sebenarnya telah mengenal Tzu Chi sejak tahun 2009 ketika Shijie ini masih berdomisili di Medan; tetapi jalinan jodohnya ternyata baru benar-benar bersemi ketika ia mendapat tugas kerja di Jakarta. Berawal sebagai relawan Daai Mama, kemudian masuk dalam komunitas He Qi Pusat dan mengikuti beragam kegiatan seperti bedah buku, donor darah, gan en hu, baksos kesehatan, pembagian kupon beras, bazaar dan juga ikut penggalangan dana untuk korban bencana topan haiyan di Filipina. Yanti Soaman menganalogikan masa ketika masih menjadi relawan abu putih sebagai masa pacaran, setelah mengikuti berbagai kegiatan, mendalami visi dan misi Tzu Chi serta Dharma Master Cheng Yen, tumbuhlah keyakinan, komitmen dan tekad bahwa jalan Bodhisatwa Tzu Chi adalah jalan yang tepat untuk dirinya dan berikrar untuk terus berada di jalan ini, bersumbangsih dan melatih diri pada saat ini, pada kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang.

Para peserta kamp pelatihan duduk dengan tenang dan menyimak materi yang disampaikan dalam setiap sesi pelatihan selama 2 hari kamp.

Djalal Shixiong atau lebih dikenal sebagai Alok Shixiong, menyatakan bahwa dirinya sadar sepenuhnya bahwa dengan semakin berkembangnya Yayasan Buddha Tzu Chi maka dengan sendirinya ladang berkahpun akan semakin besar. Ia berkomitmen bahwa dirinya siap untuk diberi tugas dan tanggung jawab yang lebih besar untuk menggarap ladang berkah di jalan Boddhisatwa Tzu Chi. “Demi agama Buddha dan semua makhluk hidup,” ujar Alok Shixiong mengakhiri pernyataannya.

Rosy Shijie, seorang relawan muda dari Xie Li Sunter ini menyatakan bahwa menjadi relawan biru putih merupakan amanah guru kepada murid dan juga merupakan sebuah motivasi untuk melatih diri, menjadikan diri sebagai teladan cinta kasih, teladan welas asih,  berani mengambil tanggung jawab dan betekad untuk menjadi murid Master yang baik.

Inge Marjono Shijie, menyatakan tekad dan komitmennya setelah dilantik menjadi relawan biru putih Tzu Chi adalah akan lebih giat lagi mensosialisasikan visi dan misi Tzu Chi ke lebih banyak orang dan juga akan lebih bersumbangsih di jalan Boddhisatwa Tzu Chi.

Novita Sari Shijie menyatakan bahwa dirinya akan giat melatih diri dan menjaga “image” relawan biru putih Tzu Chi yang dikenal secara luas sebagai “blue angel”.

Seusai kegiatan pelantikan biru putih Tzu Chi yang baru, Sugianto Kusuma Shixiong  yang juga merupakan wakil ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyampaikan pesan cinta kasihnya kepada semua peserta camp pelatihan.

Dari pernyataan tekad dan komitmen para relawan biru putih yang baru dilantik, terlihat bahwa mereka penuh semangat dan keyakinan yang perlu disambut dengan rasa penuh syukur. Tentunya ikrar dan janji bakti ini harus selalu dijaga sehingga relawan bisa mewujudkan kalimat terakhir dari “Janji Bakti”: Jangan biarkan Master Cheng Yen merasa khawatir.


Artikel Terkait

Pelatihan Relawan Biru Putih 2015: Memikul Tanggung Jawab Menjadi Benih Tzu Chi

Pelatihan Relawan Biru Putih 2015: Memikul Tanggung Jawab Menjadi Benih Tzu Chi

12 Oktober 2015 “Saat saya berkesempatan untuk bertemu dan sharing dengan Master Cheng Yen, saya bercerita bahwa di Bireuen kami belum punya kantor dan belum pernah ada kegiatan Tzu Chi. Master Cheng Yen mengangguk-angguk dan berpesan bahwa saya harus pulang dengan membawa benih Tzu Chi untuk Bireuen,” kisahnya. Pesan itu sulit hilang dari ingatan Teo Siau Pieng yang akhirnya membuatnya bertekad menciptakan Tzu Chi di Bireuen, Aceh.
Malam Keakraban Keluarga Tzu Chi

Malam Keakraban Keluarga Tzu Chi

15 Oktober 2014 Hari Sabtu 11 Oktober 2014 bertempat di Aula Jing Si Pantai Indah Kapuk, Jakarta Tzu Chi mengadakan camp pelatihan dan pelantikan relawan biru putih. Dalam acara ini diadakannya acara malam keakraban diadakan di lapangan teratai jadi para relawan bergegas turun menuju lapangan.
Hal Baik Berbuah Baik

Hal Baik Berbuah Baik

21 Oktober 2015 Kamp Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih 2015 telah berlalu. Namun, semangat dan tekad untuk mengemban misi masih terngiang dalam memori para peserta, seperti Wiyzhien (relawan muda asal Tanjung Balai Karimun) dan Tjoa Pau An seorang (relawan komunitas He Qi Barat).
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -