Jembatan Penghantar Cita-Cita

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto
Ruchiyat Kurniadi melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung. Jembatan ini nantinya menghubungkan Desa Tarajusari dan Tanjungsari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung Selatan.

Harapan warga Tarajusari dan Tanjungsari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung Selatan untuk memiliki jembatan yang menghubungkan dua desa ini tak lama lagi akan segera terwujud. Hal tersebut dapat terealisasi karena kepedulian Tzu Chi terhadap nasib warga setempat dalam beraktivitas serta terhadap masa depan anak-anak sekolah dalam menimba ilmu.

 

 

Pembangunan jembatan ini mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat sekitar, mulai dari berangkat berkerja, pergi ke sawah hingga anak-anak yang hendak pergi ke sekolah. Menurut penuturan warga Tarajusari, selama ini mereka harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer untuk sampai di Tanjungsari maupun sebaliknya. Oleh sebab itu, jembatan ini sangatlah dibutuhkan.
           
Hal tersebut mendatangkan simpati dari banyak pihak, salah satunya dari Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Bandung. Tanggal 23 April 2012, relawan Tzu Chi Bandung melakukan survei pada lokasi jembatan. Setelah melakukan pertimbangan dan mendapatkan keputusan bersama maka pada tanggal 2 Juni 2012, tibalah waktunya untuk melakukan pembangunan jembatan yang diawali dengan peletakan batu pertama di Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung Selatan. Peletakan batu pertama ini dilakukan oleh Dandim 0609/Letkol Infantri Novy Helmy P, Perwakilan Tzu Chi Bandung, Ruchiyat Kurniadi, Camat Banjaran Drs. Eef Syarif Hidayattullah, Danramil Kapten Infantri Yanto, Kapolsek Banjaran AKP Yasan dan Kades Drs. Aan Sutisna.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung, Ruchiyat Kurniadi memberikan kata sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Jembatan gantung di Desa. Tarajusari, Kec. Banjaran, Kab. Bandung Selatan (kiri).
  • Dandim 0609/Letkol Infantri Novy Helmy P, melakukan peletakan batu pertama sebagai awal dari pembangunan Jembatan gantung  yang berlokasi di Desa. Tarajusari (kanan).

Pembangunan jembatan gantung ini merupakan kerja sama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung dengan Kodim 0609/Kabupaten Bandung dan swadaya masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke-66 Kodam III /Siliwangi tahun 2012. Nantinya jembatan ini memiliki panjang 20 meter dan lebar 1,5 meter. Rencananya, bila cuaca mendukung dan intensitas curah hujan rendah maka pembangunan ini akan rampung dalam waktu dua bulan. Berhubung pembangunan jembatan ini mendapat uluran kasih dari berbagai pihak maka jembatan ini akan diberi nama Jembatan Cinta Kasih Cisangkuy.
           
Menurut Ruchiyat Kurniadi, relawan Tzu Chi Bandung yang menjadi penanggung jawab atas pembangunan jembatan ini, pembangunan ini merupakan wujud kepedulian Tzu Chi terhadap misi kemanusian agar masyarakat bisa hidup saling berdampingan dan saling tolong menolong. “Dengan tulus kami (Tzu Chi) membantu warga Banjaran untuk membangun jembatan di Desa Tarajusari bekerjasama dengan TNI. Jembatan ini bukan milik Tzu Chi, tapi jembatan ini milik masyarakat Banjaran, jadi nanti ketika sudah selesai tolong rawat baik-baik jembatannya,” ucap Ruchiyat dalam kata sambutannya.

foto  foto

Keterangan :

  • Walaupun jaraknya tidak begitu jauh, keberadaan jembatan gantung ini sangat berguna sekali bagi warga Desa Tarajusari dan Desa Tanjungsari, mengingat kedua desa ini mempunyai peranan penting bagi warga setempat dalam mengais rezeki dan anak-anak yang bersekolah (kiri).
  • Selama ini warga harus memutar jalan sejauh 3 kilometer untuk sampai di desa tetangga atau menyeberang menggunakan rakit seadanya yang tentu sangat berbahaya jika arus sedang deras (kanan).

Hal tersebut mendapatkan tanggapan postitif dari berbagai pihak, salah satunya dari Dandim 0609/Letkol Infantri Novy Helmy P. Menurutnya, jembatan ini tidak hanya menghubungkan Desa Tarajusari dan Tanjungsari, tapi jembatan ini pun bisa membuka hati untuk semua warga, TNI, Tzu Chi dan instansi-instansi terkait. “Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah merespon dengan cepat atas pembangunan jembatan ini, seperti yang diucapkan oleh wakil dari Tzu Chi bahwa jembatan ini akan bertahan sampai dengan 100 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan bila warga setempat merawatnya dengan baik maka jembatan ini bisa berumur lebih dari 100 tahun,” katanya.
           

Semoga dengan dibangunnya Jembatan Cinta Kasih Cisangkuy ini, perekonomian masyarakat di sekitarnya ikut terbantu dan lebih baik lagi. Selain itu, bagi anak-anak sekolah jembatan ini menjadi penghantar cita-cita untuk masa depannya agar menjadi orang yang lebih terpelajar dan selalu menebarkan cinta kasih.
  
 

Artikel Terkait

Mengingat Budi Luhur Buddha, Orang Tua, dan Semua Makhluk

Mengingat Budi Luhur Buddha, Orang Tua, dan Semua Makhluk

18 Mei 2018

Tzu Chi Tebing Tinggi mengadakan prosesi Waisak di lapangan Daur Ulang Kantor Penghubung Tebing Tinggi, pada Minggu, 13 Mei 2018. Acara ini dihadiri sekitar 400 tamu undangan. Selain diikuti oleh relawan Tzu Chi dari Tebing Tinggi, ada juga relawan dari luar kota seperti Medan, Kisaran dan P. Siantar. 


Di Balik Persiapan Baksos

Di Balik Persiapan Baksos

20 April 2011
Hari Sabtu, 9 April 2011 penulis dan relawan Tzu Chi lainnya mulai menyulap ruangan kantor yang ada menjadi tempat operasional baksos.
Suara Kasih: Menjadi Orang yang Kaya Batin

Suara Kasih: Menjadi Orang yang Kaya Batin

22 Oktober 2012 Cinta kasih Tzu Chi telah tersebar dan bermekaran di seluruh dunia. Sungguh indah. Para Bodhisatwa dari Afrika Selatan berkunjung ke Swaziland dan Mozambik untuk menyalurkan bantuan. Saya sering mengulas tentang orang kurang mampu yang kaya batin.
Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -