Kasih Natal untuk Warga Desa Sumber Arum

Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)
 
 

fotoMemberikan dengan penuh sukacita untuk meringankan beban penderitaan di dunia, itulah hal yang selalu dilakukan oleh relawan Tzu Chi. Hal ini tidak hanya diucapkan saja, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan nyata.

Pada hari Minggu, tanggal 15 Desember 2012, bertempat di Desa Sumber Arum, Kotabumi, Lampung Utara, relawan Tzu Chi Lampung melaksanakan pembagian bingkisan Natal untuk warga Kristiani (Katolik dan Kristen) yang bertempat tinggal di sekitar Stasi Gereja Katolik Ekaristi. Paket yang dibagikan sebanyak 194 paket bingkisan yang terdiri dari mi instan, minyak goreng 1 liter, beras, gula pasir, tepung ketan, tepung beras, dan terigu.

 

Sebanyak 16 relawan ikut dalam kegiatan ini dengan menempuh perjalanan selama 3 jam dari Bandar Lampung ke Kotabumi, Lampung Utara. Lamanya perjalanan karena padatnya lalu lintas saat memasuki Kota Bandar Jaya di wilayah Lampung Tengah sebelum sampai ke Lampung Utara. Walaupun menempuh perjalanan yang cukup jauh, relawan tetap bersemangat saat melihat banyaknya warga kurang mampu yang telah menanti kedatangan relawan. Sebagian besar warga adalah orang-orang yang sudah sepuh atau lanjut usianya, dan sudah tidak bekerja lagi.

Begitu tiba di lokasi para relawan Tzu Chi langsung menyalami warga disertai dengan senyum ramah yang dibalas dengan sambutan hangat dan sukacita dari warga sekitar. Lalu  Jonathan Toyib Shixiong selaku Wakil Ketua Tzu Chi Lampung  bersama relawan Tzu Chi lainnya berkoordinasi dengan Suster Lucia Fransin dari Klinik Utama Maria Regina di Kotabumi untuk  menyampaikan visi dan misi Tzu Chi kepada warga setempat.

foto   foto

Keterangan :

  • Kepala Desa Sumber Arum, Bintoro, menyambut gembira atas bingkisan kasih Natal untuk warganya dari relawan Tzu Chi Lampung (kiri).

  • Para relawan Tzu Chi yang baru tiba menyalami warga dengan penuh kehangatan. Perhatian ini juga langsung disambut dengan senyuman hangat dan tawa yang riah dari warga yang menyambut kedatangan relawan (kanan).

Di acara tersebut, Kepala Desa (Kades) Sumber Arum, Bintoro juga menyampaikan terima kasih untuk bantuan bingkisan Natal dari relawan Tzu Chi berupa kebutuhan pokok sembako untuk warga di stasi Gereja Katolik Ekaristi, yang berjumlah 223 keluarga.

“Sungguh berbeda cara pemberian bantuan dari Tzu Chi karena relawan mau bersusah payah menempuh perjalanan jauh untuk menyerahkan langsung bantuan kepada warga kurang mampu, kami merasa sangat dihargai oleh relawan, padahal kan bisa saja bantuan dikirim pakai mobil,“ ujar Bintoro, salah seorang warga kepada relawan Tzu Chi.

Hal senada juga dikatakan oleh Hadi Suroto, salah seorang warga setempat yang telah berusia 70 tahun saat menerima bantuan. Menurutnya jarang warga Kristiani mendapat bantuan Natal, apalagi ini yang memberikan bantuan adalah yayasan yang tidak seiman (berbeda keyakinan). Dalam kesempatan itu, Rieke Shijie, relawan Tzu Chi menyampaikan jika Tzu Chi merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang amal sosial untuk seluruh mahkluk tanpa memandang suku, ras atau agama.“Yayasan Buddha Tzu Chi tidak membeda-bedakan agama, kami relawannya juga dari berbagai agama, ada yang Katolik, Kristen, Budha bahkan Muslim juga,” jelas Rieke.

  
 

Artikel Terkait

Tzu Chi Bekerja Sama dengan PBNU Salurkan Bantuan 10.000 Kg Beras Bagi Warga Terdampak Pandemi

Tzu Chi Bekerja Sama dengan PBNU Salurkan Bantuan 10.000 Kg Beras Bagi Warga Terdampak Pandemi

12 Oktober 2021

Tzu Chi Indonesia kembali menyalurkan bantuan beras bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini diberikan kepada masjid dan musala di bawah naungan PBNU di wilayah Jabodetabek.

Menjaring Berkah Melalui Kepingan Koin

Menjaring Berkah Melalui Kepingan Koin

20 Januari 2023
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang bekerja sama dengan Summarecon Mall Serpong mengadakan Penuangan Celengan Bambu di Area Flavor dan Field Mall, 14 Januari 2023.
Cintai Lingkungan Melalui Kegiatan Sehari-hari

Cintai Lingkungan Melalui Kegiatan Sehari-hari

19 April 2013 Udara yang dulunya sejuk juga telah tercemar dengan gas karbondioksida dan metana yang kandungannya berlebih sehingga menimbulkan efek rumah kaca. Oleh karena itu sebagai makhluk yang tinggal di bumi, tentunya kita  wajib menjaga kelestarian bumi, bukan hanya untuk bumi itu sendiri tapi untuk kehidupan kita kelak agar dunia bebas dari bencana.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -