Keajaiban Xiang Ji Fan

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

Para relawan secara bersama-sama membantu menyiapkan kreasi makanan untuk para tamu undangan di acara bulan 7 penuh berkah

Untuk waktu yang lama, Master Cheng Yen telah mengimbau murid-muridnya dan masyarakat umum untuk dapat bervegetaris. Dengan tidak makan daging, hal ini membantu memelihara kebaikan dan kasih sayang dalam hati, karena tidak harus mengambil nyawa hewan untuk mengenyangkan perut sendiri. Makanan vegetaris juga baik untuk kesehatan kita. Dan sekarang para ilmuwan melakukan riset dan menemukan fakta bahwa pola hidup vegetaris ternyata bisa menyelamatkan Bumi. Dengan bervegetaris, permintaan untuk daging akan menurun. Oleh karena itu, peternakan tidak akan perlu menaikkan begitu banyak ternak. Ketika jumlah ternak berkurang, gas rumah kaca yang terkait dengan memelihara hewan juga akan mengurangi. Oleh karena itu, untuk membantu planet kita dan seluruh umat manusia, kita perlu bervegetaris dan mendorong orang lain untuk melakukannya juga.

Turut mendukung imbauan tersebut, di kegiatan bulan 7 penuh berkah Tzu Chi Indonesia yang dilaksanakan di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, para relawan Tzu Chi juga memperkenalkan kreasi makanan vegetaris yang lezat kepada para tamu undangan yang hadir. Setelah mengikuti acara, para tamu undangan dapat melihat langsung cara pembuatan makanan sekaligus resepnya. Adapun kreasi masakan yang digunakan dengan berbahan dasar Nasi Jing Si.

Sudarno Shixiong  mengunjungi setiap grup untuk melihat hasil kreasi setiap grup

 Mengapa harus Nasi Jing Si? “Pertama dalam rangka acara bulan 7 penuh berkah. Kita ingin mensosialisasikan Nasi Jing Si  agar masyarakat umum dapat mengenal kewelas asihan Master Cheng Yen dalam Nasi Jing Si. Kedua, kita juga mengajak Shixiong dan Shijie untuk mengenal Nasi Jing Si biar mereka mengkreasikan Nasi Jing Si menjadi berbagai macam rasa makanan yang sesuai dengan selera orang Indonesia,” terang Sudarno, General Manager Jing Si Books and Café Indonesia.

Inovasi Baru

Pada acara ini dihadiri oleh 6 grup diantaranya, He Qi Timur, Barat, Selatan, Utara, Pusat dan Perwakilan Tzu Chi Tangerang yang sejak pukul 08.00 WIB sudah berkumpul di ruang dapur untuk meramu masakan yang nantinya akan disajikan. Dengan sangat cekatan dan tanpa perlu dikomando, semuanya menyingsingkan lengan baju membantu pengolahan masakan. Ada yang membantu di bagian mengaduk masakan, ada yang bertugas di bagian pembungkusan makanan. Semuanya bekerja dengan sangat gembira dan penuh semangat. “Kita sangat gan en kepada mereka (relawan) yang dengan sepenuh hati menyiapkan segala jenis makanan agar masyarakat umum juga dapat merasakan juga kenikmatan dari nasi Jing Si. Intinya saya sangat bersyukur dan gan en , tidak pernah berpikir Shixiong atau Shijie begitu antusias mengkreasikan nasi Xiang Ji Fan menjadi aneka jenis masakan yang sangat enak,” ujar Sudarno selaku koordinator acara Nasi Jing Si dengan penuh syukur.

Kreasi masakan yang disajikan seolah memberi inspirasi bagi para tamu undangan seperti halnya Sidharta. Menurut Sidharta pada awalnya ia mengira masakan vegetaris adalah hanya berisi sayuran atau tumbuhan. “Dulu saya kira kalau masakan vegetaris itu cuma sayuran dan tumbuhan serta sangat sulit buatnya. Selain itu tidak ada gambaran lain masakan vegetaris seperti apa. Tetapi sejak datang ke Tzu Chi ternyata saya baru tahu kalau buat masakan vegetarian itu tidak sesulit yang saya kira dan beragam (banyak macam dan tidak semuanya sayuran). Terutama kalau dikreasikan dengan Xiang Ji Fan. Cuma tidak tahu nanti masaknya bisa seenak masakan yang sekarang makan nggak. Nanti saya mau coba di rumah,” ucap Sidharta  dengan penuh senyum.

Sidharta  merasa senang  dengan datang ke acara ini, ia mendapat pemahaman baru mengenai masakan vegetaris

Sebersiat niat baik dari Sidharta untuk mulai memasak makanan vegetaris, seperti sebuah awal untuk ke arah yang baik. Master Cheng Yen sering mengatakan bahwa "butir beras dapat mengisi keranjang dan tetes air dapat membentuk sebuah sungai." Ketika kita beralih kekebiasaan hidup ramah lingkungan, kita dapat mengurangi kerusakan pada Bumi. Kebiasaan hidup ramah lingkungan jika hanya dilakukan oleh satu orang mungkin tampak tidak signifikan dalam mengatasi masalah lingkungan di planet ini, tetapi ketika dua, tiga, lima, seratus, atau seratus ribu orang beralih ke gaya hidup ramah lingkungan, itu seratus ribu orang melindungi Bumi. Ketika semakin banyak orang beralih kekebiasaan hidup ramah lingkungan, upaya kolektif kita bisa melindungi planet kita.

Artikel Terkait

Waisak 2016: Persaudaraan Antar Manusia

Waisak 2016: Persaudaraan Antar Manusia

16 Mei 2016

Sebanyak 320 hadirin memenuhi Hall D Mangga Dua Surabaya dalam rangka Perayaan Waisak 2016.  Relawan Tzu Chi Surabaya menampilkan drama yang menyentuh perasaan para relawan dan peserta yang hadir. 

 

Berdonasi dan Belajar Kepemimpinan Bersama Tzu Chi

Berdonasi dan Belajar Kepemimpinan Bersama Tzu Chi

06 Oktober 2016

Kamis, 29 September 2016, mahasiswa yang tergabung dalam ALSA (Asian Law Student’s Association) Indonesia melakukan kunjungan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kunjungan ini diikuti oleh 200 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.

Mengenal Misi Budaya Humanis Tzu Chi

Mengenal Misi Budaya Humanis Tzu Chi

14 Maret 2016

Pada Minggu, 28 Febuari 2016, sebanyak 77 murid Kelas Tzu Shao Batam berkumpul di ruang kegiatan Posko Daur Ulang Tzu Chi Batam untuk mengikuti kelas Tzu Shao.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -