Keharmonisan Kelompok Cerminan Kesatuan Hati

Jurnalis : Yunita Margaret (He Qi Utara), Fotografer : Yusniaty (He Qi Utara)

Nelly Kosasih bersama Daniel Rifando menyiapkan semua hal berkaitan dengan drama yang ditampilkan dalam Bulan Tujuh Penuh Berkah yang diadakan di Aula Jing si, pada 23 Agustus 2015.

Master Cheng Yen menjelaskan bahwa kepercayaan masyarakat yang menganggap bulan tujuh lunar sebagai bulan hantu adalah pemahaman yang tidak benar. Saat bulan tujuh lunar biasanya orang khawatir dan menghindar dari kegiatan besar seperti berpergian, mengadakan pesta, dan lainnya. Sebaliknya mereka membakar kertas, dupa dan memberikan persembahan makanan hewani untuk mendiang leluhur. Hal ini selain menimbulkan kepercayaan takhayul yang salah, juga menyebabkan pencemaran lingkungan. Relawan Tzu Chi telah memahami Dharma yang Master Cheng Yen ajarkan dan tentu saja ingin mengajak orang lain untuk memiliki pemahaman yang benar pula. Dengan memiliki pemahaman atau keyakinan yang benar, hati kita akan damai dan bahagia. Karena itu setiap tahun insan Tzu Chi selalu mengadakan acara Bulan Tujuh Penuh Berkah. Tahun ini acara tersebut diselenggakan pada tanggal 23 Agustus 2015 dengan tema “Mencintai Bumi Dengan Pelestarian Lingkungan, Menghimpun Berkah Dengan Vegetarian”.

Dharma yang merupakan ajaran kebajikan sangat indah dan sederhana namun dapat memberi manfaat besar bagi semua makhluk. Hal ini yang mendasari Nelly Kosasih untuk menerima tanggung jawab sebagai PIC Acara Bulan Tujuh Penuh Berkah. Saat dihubungi pada pertengahan Juni 2015 untuk menjadi PIC Acara, Nelly tengah berada di salah satu rumah sakit di Surabaya untuk menjalani operasi bantalan tulang punggung. Masa pemulihan biasanya sekitar 2-3 bulan, namun mengetahui acara ini membutuhkan dirinya maka ia membulatkan niat untuk ikut membantu.

Pertama kali meeting adalah tanggal 6 Juli 2015. Bersama Elvy Kurniawan dan tim penyusun acara lainnya mereka sepenuh hati berusaha menyampaikan Dharma dalam bentuk drama yang menarik namun tetap mempunyai nilai yang dapat menyentuh hati setiap orang. Nelly yang mengaku bahwa awalnya ia bukanlah ahlinya dalam hal drama maupun berperan sebagai sutradara. Namun berkat niat baik untuk menampilkan hal baik maka melalui pembelajaran semua hal yang diragukan seakan sirna. “Di Tzu Chi saya belajar banyak termasuk untuk menerima kesempatan sehingga saya dapat mengembangkan potensi diri sendiri,” ujarnya. Drama yang memberi pengetahuan benar mengenai makna bulan tujuh, pelestarian lingkungan, dan vegetarian ini diharapkan dapat terpatri dalam benak para penontonnya.

Benny (kanan), salah seorang relawan muda mudi Tzu Chi (Tzu Ching) berperan sebagai Abeng yang merupakan tokoh utama dalam drama. Ia yang merupakan koordinator pelestarian lingkungan di Xie Li Cengkareng Barat mengaku selalu ingin berbagi dan mengajak orang untuk melakukan pelestarian lingkungan.

Selain drama, relawan juga menampilkan pembacaan puisi yang merupakan refleksi untuk segera melakukan pelestarian lingkungan dan bervegetarian.

Setelah melakukan meeting, berbagai persiapan pun segera dilakukan mulai dari membuat naskah, mencari pemain, mengumpulkan materi, dubbing dan lainnya. Kesungguhan hati Nelly menyentuh hati Daniel Rifando, seorang Kepala Produksi DAAI TV. Daniel dengan sukarela mengajukan diri membantu. Hampir setiap hari Nelly datang ke kantor DAAI TV bekerja sama dengan Daniel untuk membuat video, mengedit gambar dan suara. Tidak hanya itu ketika pulang ke rumah masing-masing, mereka juga berusaha mencari bahan-bahan yang diperlukan. “Kadang saya sampai tidur jam 3 subuh karena mencari CD, DVD, foto, dan berbagai materi untuk drama. Pernah suatu kali saya menemukan bahan yang cocok dan saking gembiranya saya segera memberi tahu Daniel. Setelah mengabari Daniel saya baru sadar sudah jam 1 subuh tapi dia pun membalas pesan saya. Sungguh sangat berterima kasih,” terang Nelly.

“Dapat bersumbangsih dan membuat orang lain senang, saya juga ikut senang”, ucap Daniel sambil tersenyum ramah. Tidak hanya PIC, pemain drama pun begitu bersemangat datang berlatih. Untuk memantapkan drama para pemain telah latihan sebanyak 6 kali dan dubbing selama 2 hari. Semua bersungguh hati termasuk salah seorang pemain utama yaitu Benny relawan muda mudi Tzu Chi (Tzu Ching). Ia berperan sebagai Abeng, seorang cucu yang menemani kakek serta orang tuanya untuk ikut pelestarian lingkungan serta bervegetarian. “Saat dihubungi untuk menjadi pemain dan membaca naskahnya, saya sangat tertarik,” kata Benny. Ia yang merupakan koordinator pelestarian lingkungan di Xie Li Cengkareng Barat mengaku selalu ingin berbagi dan mengajak orang untuk melakukan pelestarian lingkungan. “Menjadi pemain drama juga salah satu cara saya untuk mensosialisasikan dan mengajak lebih banyak orang menyadari pentingnya pelestarian lingkungan. Saya akan berusaha menjadi pemain yang baik tidak akan mengecewakan kepercayaan yang sudah diberikan,” tegas Benny.

Pementasan drama hari ini pun berjalan lancar berkat kesungguhan tim drama sebanyak 148 orang dan tim pendukung lainnya. Walau menguras energi dan waktu tapi relawan terlihat gembira karena sudah memberikan yang terbaik. Berharap Dharma dapat menyerap ke hati setiap orang yang telah menyaksikan drama ini agar banyak orang yang mendapat manfaat dan dunia menjadi lebih baik.

Siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng melakukan peragaan isyarat tangan berjudul "Lan Se Di Qiu".


Artikel Terkait

Keharmonisan Kelompok Cerminan Kesatuan Hati

Keharmonisan Kelompok Cerminan Kesatuan Hati

24 Agustus 2015 Sebanyak 148 orang dan tim pendukung menampilkan drama dalam acara Bulan Tujuh Penuh Berkah yang dilaksanakan di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk pada 23 Agustus 2015. Drama yang dikemas secara menarik ini bercerita mengenai makna bulan tujuh dan pengenalan pelestarian lingkungan serta bervegetarian.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -