Keikhlasan Dalam Membantu Sesama

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)

Karyawan Bridal & Fashion Designer sedang menuangkan uang dari celengan bambu dengan tersenyum

Celengan bambu SMAT sudah menyebar dikenal dan dimiliki oleh masyarakat luas. Para penerima celengan pun senantiasa menyisihkan uangnya untuk bersumbangsih bersama Tzu Chi. Pada 3 Oktober 2014, celengan yang telah diisi uang dituangkan bersama relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung.

Penuangan celengan dilakukan oleh karyawan Widya Salon di Jl. Sadakeling, Bandung. Penuangan celengan juga dilakasanakan oleh para karyawan dari Bridal & Fashion Designer di Jl. Windu, No. 7, Bandung. Karyawan dari kedua tempat tersebut sebelumnya sudah mendapatkan pengetahuan tentang celengan bambu. Mengingat karena pada bulan April dan Mei, para relawan Tzu Chi sempat meluangkan waktunya untuk melakukan sosialisasi misi amal Tzu Chi.

 Mellin Tzu Ching Bandung sedang mencatat jumlah celengan bambu  yang akan dituangkan di Widya Salon

Menurut Pepeng, kegiatan ini bukanlah melihat seberapa banyak koin yang didapat tetapi seberapa ikhlasnya mereka berbuat kebajikan untuk membantu sesama. “Penuangan celengan hari ini dilihat bukan dari penuh tidaknya celengan atau banyak sedikitnya uang yang terkumpul, tapi dari ikhlasnya mereka setiap hari memasukan koin dalam celengan dan berniat untuk membantu yang membutuhkan,” ungkap Pepeng penanggung jawab kegiatan penuangan celengan.

Penuangan celengan ini adalah bukti bahwa seluruh lapisan masyarakat banyak yang tergerak hatinya untuk turut bersumbangsih menolong sesama. Dari jalinan jodoh ini para relawan Tzu Chi memberikan inspirasi bahwa bersumbangsih tidak hanya sekedar memberi dengan jumlah nominalnya saja. Dalam bersumbangsih pun dibutuhkan keikhlasan dari hati untuk selalu memiliki sikap welas asih dalam memberi.

Relawan Tzu Chi Bandung foto bersama dengan karyawan Widya Salon yang akan menuangkan celengan bambu SMAT


Artikel Terkait

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -