Kembali ke Niat Awal

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Elita, Henry Tando, Yuliati

Puspawati memimpin penghormatan untuk bersama-sama melantunkan Sutra Bhaisajyaguru Buddha dalam memperingati ulang tahun Master Cheng Yen dan HUT Tzu Chi ke-50 pada 30 April 2016.

Tanggal 24 bulan 3 penanggalan lunar adalah hari jadi Tzu Chi dan kelahiran pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 30 April 2016. Pada hari ini pula, seluruh insan Tzu Chi di dunia bersama-sama melantunkan Sutra Bhaisajyaguru Buddha untuk memperingati ulang tahun Master Cheng Yen dan HUT Tzu Chi yang kini genap berusia setengah abad.

Kebaktian yang digelar selama lebih kurang 3 jam di aula lantai 2 Fu Hui Ting, Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ini diikuti 165 orang relawan di Jakarta. Selain di Jakarta, Kantor Penghubung/Perwakilan Tzu Chi di daerah lain di nusantara juga melakukan kebaktian yang sama, seperti Batam, Medan, Pekanbaru, dan Tanjung Balai Karimun. Semuanya langsung terhubung dengan Griya Jing Si, Hualien, Taiwan. Kebaktian ini merupakan wujud doa insan Tzu Chi untuk keselamatan Master Cheng Yen dan semua makhluk, dengan harapan roda Dharma dapat terus berputar dan jalan Bodhisatwa selalu terbentang.

Dalam Ceramahnya, Master Cheng Yen berpesan, “Berjalan 50 tahun, berharap niat awal kita terus bisa diingat di hati dan bersemangat. Berharap semuanya bisa terus memegang hati Buddha dan tekad guru.”


Kebaktian ini merupakan wujud doa insan Tzu Chi untuk keselamatan Master Cheng Yen dan semua makhluk, dengan harapan roda Dharma dapat terus berputar dan jalan Bodhisatwa selalu terbentang.

Pesan Sang Guru

Selain melafalkan sutra-sutra luhur Bhaisajyaguru Buddha secara live, para relawan Tzu Chi juga mendengarkan pesan dan nasihat dari Master Cheng Yen secara langsung. Dalam ceramahnya, Master mengungkapkan rasa syukurnya karena kebaktian ini diikuti puluhan ribu orang dari seluruh dunia. Selain itu beliau juga menceritakan kisah perjalanan Tzu Chi dari awal hingga sekarang berusia 50 tahun. “Lima puluh  tahun telah berlalu, teringat bagaimana dulu begitu sulit, setetes demi setetes, sedikit demi sedikit. Dalam 50 tahun ini (saya) melihat perkembangan Tzu Chi, melihat Boddhisatwa dunia terus bertumbuh, dan melihat orang yang menderita mendapatkan pertolongan,” kata Master Cheng Yen.

Melihat semakin banyak insan Tzu Chi yang mengikuti langkah sang guru, Master Cheng Yen mengajak para muridnya untuk terus mengembangkan Sad Paramita (enam perbuatan kesempurnaan agung) untuk membebaskan penderitaan. “Penderitaan sangat banyak tidak hanya yang berwujud namun juga penderitaan batin. Karena itu harus bersabar, belajar bersabar. Itulah pelatihan Bodhisatwa. Harus semangat, teguh dan yakin dalam berlatih diri, itulah tugas kita,” ujar Pendiri Tzu Chi ini.

Di hadapan para muridnya, Master Cheng Yen berpesan, “Berjalan selama 50 tahun, berharap niat awal kita terus bisa diingat di hati dengan penuh semangat. Berharap semuanya bisa terus memegang hati Buddha tekad guru. Memahami bahwa kita berjalan di jalan Bodhisatwa adalah bersumbangsih.” Sebanyak 20.000 orang secara bersamaan  mendengarkan ceramah beliau. Master Cheng Yen berharap insan Tzu Chi bisa terus menambah kekuatan dan bisa saling menyemangati. “Kita membutuhkan Dharma di dunia ini agar bisa selalu mendapat berkah,” kata Master Cheng Yen..

Sebanyak 165 orang relawan di Jakarta mengikuti kebaktian Bhaisajyaguru secara langsung terhubung dengan Griya Jing Si, Taiwan.


Metta Susanti mengaku bahagia bisa ikut kebaktian ini untuk mendoakan Master Cheng Yen dan semua makhluk.

Mengikuti Jejak Guru

Puspawati, relawan komite Tzu Chi yang saat itu memandu jalannya kegiatan merasa tersentuh setelah mengikuti kebaktian dan mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen. “Master melangkah dari awal (berdirinya Tzu Chi) sampai sekarang masih ada. Master terus membimbing kita, mengajarkan bagaimana mengembangkan kebijaksanaan. Master juga menguraikan tentang enam paramita, Master Cheng Yen ingin agar kita bisa mengikis ego. Kemana kita melangkah, kita harus selalu jaga,” ujarnya. Bagi Puspa, usia Tzu Chi yang sekarang menginjak setengah abad merupakan buah perjuangan dari Sang Guru dan dukungan dari para murid. “Menapaki 50 tahun tidak mudah dan panjang. Hari ini seluruh dunia menyatukan tekad melangkah di jalan guru,” ungkap Puspa. Ia berharap dirinya bersama para insan Tzu Chi agar bersatu hati, terus melatih diri mengikuti langkah Master Cheng Yen. “Saya merasa Master dari awal perjuangannya nggak gampang. Master tidak memilih murid tapi murid yang memilih guru, jadi kita harus usahakan melangkah mengikuti jejak guru,” ujarnya terharu.

Sementara itu, Metta Susanti (46) yang juga turut hadir dalam kebaktian tersebut juga menyatakan hal senada seperti Puspa. “Merasa bahagia, Master Cheng Yen bisa menjalankan Tzu Chi sampai ke tahun 50 dan beliau sehat. Saya akan berusaha melatih diri saya sendiri (mengikuti jalan Master –red),” ujar Metta. Tidak hanya kebaktian peringatan ulang tahun Tzu Chi saja yang diikutinya, namun kebaktian pelafalan Sutra Teratai yang digelar sebelumnya juga ia ikuti. Ia pun mengaku dengan seringnya ikut kegiatan Tzu Chi banyak perubahan dalam diri yang ia rasakan. Metta merasa tidak hanya memperhatikan dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan orang lain.


Artikel Terkait

Tekad Bervegetaris di Bulan Penuh Berkah

Tekad Bervegetaris di Bulan Penuh Berkah

02 September 2019

Tzu Chi Surabaya kembali mengadakan acara Bulan Tujuh Penuh Berkah pada Minggu, 24/08/2019 di Kantor Tzu Chi Surabaya. Dalam acara yang rutin diadakan setiap tahun ini relawan mengajak semua yang hadir untuk berikrar bervegetaris, menuliskannya, dan menggantungnya di pohon ikrar.

Memanjatkan Doa di Ulang Tahun Tzu Chi ke-56

Memanjatkan Doa di Ulang Tahun Tzu Chi ke-56

11 Mei 2022

Ulang Tahun Master Cheng Yen dan Yayasan Buddha Tzu Chi tahun ini jatuh pada tanggal 24 April, 107 orang relawan Tzu Chi Batam mengikuti pertemuan pagi serta melafalkan Sutra Bhaisajyaguru.

Memperkokoh Tekad Awal

Memperkokoh Tekad Awal

03 Desember 2014

Minggu pagi 30 November 2014, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengawali kegiatan Gong Xiu (kebaktian) yang secara rutin dilaksanakan sebulan sekali. Kali ini kegiatan Gong Xiu dikemas berbeda dengan bulan yang lalu agar relawan tidak merasa bosan dan jenuh seperti kegiatan sebelumnya. 

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -