Kepedulian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kepada Warga di Pulau-pulau Kecil

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul, Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Minggu, 10 Mei 2020, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membagikan beras cinta kasih di Pulau Tanjung Batu Kecil dan Tanjung Utan. Sebanyak 19 orang relawan yang berpartisipasi pada kegiatan ini.

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menyalurkan bantuan berupa sembako di Pulau Tanjung Batu Kecil, Minggu 10 Mei 2020. Letak geografis Kabupaten Karimun sebagian besar adalah kepulauan. Nah, tempat yang akan didatangi oleh relawan ini berada di pulau yang berbeda.

Untuk sampai ke Tanjung Batu Kecil, relawan harus naik kapal terlebih dahulu dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Karena harus menggunakan kapal maka proses pengangkutan beras memerlukan banyak tenaga. Mulai dari di gudang, beras harus diangkat ke dalam mobil daur ulang Tzu Chi. Sesampai di dermaga, beras harus diturunkan dari mobil, dan langsung di masukkan lagi ke kapal.

Setelah sampai di Pulau Tanjung Batu Kecil, beras harus diturunkan dari kapal, dan dinaikkan ke pelabuhan. Untuk sampai ke tempat pembagian beras, beras harus diangkut dengan gerobak karena sarana transportasi di pulau tersebut belum ada mobil.


Muhammad Habibie, salah satu relawan Tzu Chi yang berdomisili di Pulau Tanjung Batu Kecil merasakan, beras cinta kasih yang disalurkan Tzu Chi ini sangat membantu untuk meringankan beban ekonomi warga.

Pendistribusian beras juga tergolong cukup sulit untuk sampai ke masyarakat, mulai dari ambil beras di gudang, kemudian harus ke dermaga milik yayasan Vihara yang ada di Karimun, bukan pelabuhan pemerintah. Relawan harus meminta izin dahulu kepada pemilik yayasan. Karena kegiatan ini bertujuan membantu warga yang terdampak ekonominya karena pandemi Covid-19, maka yayasan Vihara pun mengizinkan.

Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Hidup
Adapun sebagian besar warga Tanjung Batu Kecil bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Karena sekarang Malaysia sedang menerapkan kebijakan lockdown maka para TKI ini harus kembali ke rumah, dan tidak bisa bekerja lagi. Sementara sebagian warga lainnya bekerja sebagai petani karet. Selama pandemi ini harga karet turun, dan tidak ada pembeli yang datang untuk membeli getah karet.

Sebanyak 170 karung beras, yang setiap karungnya berisi 10 kilogram beras ini pun dibagikan kepada warga Tanjung Batu Kecil dan Warga Tanjung Utan. Muhammad Habibie (21) salah satu relawan yang berdomisili di pulau tersebut mengakui, warga di tempat tinggalnya sangat membutuhkan bantuan beras cinta kasih karena ekonomi sekarang sedang memburuk. Banyak dari warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

“Ada 170 Kepala Keluarga yang kita bantu hari ini. Semoga Covid-19 segera berlalu sehingga masyarakat dapat bekerja seperti biasanya,” ujarnya.


Adam Abdullah merasakan dampak dari pandemi virus Covid-19. Karena itu ia sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat masyarakat Tanjung Batu Kecil kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga kebanyakan mereka hanya mengandalkan bantuan sembako dari pemerintah atau yayasan. Sementara bantuan yang telah diberikan pemerintah tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama ini. Karena sudah berbulan-bulan mereka tidak dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan. Hal ini dirasakan Adam Abdullah (50).

“Saya banyak berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberikan bantuan. Sekarang semua serba susah,” ujarnya.

Pak Adam sendiri tidak asing lagi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi. Sekitar tiga tahun yang lalu saat anaknya berobat di Pekanbaru, Tzu Chi telah membantunya. Maka itu dalam pembagian bantuan ini, ia turut membantu.

“Apabila Yayasan akan mengadakan kegiatan di sini lagi saya akan ikut turut serta," tambahnya.


Nuraini yang bekerja sebagai petani getah, sekarang ini hanya bisa mengharapkan bantuan dari pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu Ibu Nuraini, kesehariannya bekerja sebagai petani karet. Kehidupan semakin berat dirasakan oleh keluarganya karena sekarang tidak bisa lagi menjual getah karet. Pembeli yang biasanya membeli getah karetnya tidak ada yang datang.

“Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan, ini betul-betul dapat meringankan kehidupan kami, dan kami mengharapkan bantuan seperti ini dapat berlanjut," ungkapnya.

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi semua sektor kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, sosial dan seluruhnya. Semoga wabah ini cepat berlalu, sehingga masyarakat bisa menjalani aktifitas sehari-hari seperti biasanya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kepedulian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kepada Warga di Pulau-pulau Kecil

Kepedulian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kepada Warga di Pulau-pulau Kecil

13 Mei 2020

Sebanyak 170 karung beras disalurkan oleh Tzu Chi Tanjung Balai Karimun di dua pulau, yakni Pulau Tanjung Batu Kecil dan Pulau Tanjung Utan, Minggu 10 Mei 2020. Proses penyaluran bantuan ke dua pulau ini terbilang cukup menantang, mulai dari mengangkut beras di gudang, kemudian harus ke dermaga milik yayasan Vihara yang ada di Karimun, dan bukan pelabuhan pemerintah.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -