Kunjungan Alumni Taiwan ke Tzu Chi Center, Bagai Pulang ke Rumah Sendiri

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah


Ketua Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Ketua Umum ICATI, Rudy Kianto saling bertukar cendera mata dalam kunjungan anggota ICATi ke Tzu Chi center PIK, Senin 18 November 2019.

Sebanyak 80 alumni yang pernah berkuliah di Taiwan, yang tergabung dalam Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI) berkunjung ke Tzu Chi Center, PIK, Senin 18 November 2019. Di sini para alumni yang sebagian memang sudah pernah mendengar tentang kiprah Tzu Chi di luar negeri, dapat lebih mengenal tentang Tzu Chi Indonesia.

Ketua Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dengan hangat dan wajah yang gembira menyambut para anggota ICATI ini di Lobby Xi She Ting, Aula Jing Si.

“Selamat datang semuanya ke Aula Jing Si Indonesia. Saya rasa Anda semua pernah kuliah ke Taiwan, jadi tidak begitu asing dengan Tzu Chi. Tadi saya dengar Anda berasal dari berbagai negara, jadi kami juga sangat bangga (atas kunjungannya),” ujar Liu Su Mei.

“Tzu Chi sudah mempunyai sejarah lebih dari 50 tahun di Taiwan, dan di Indonesia juga banyak relawan kita yang juga merupakan alumni Taiwan. Saya berharap kunjungan kali ini, Anda semua bisa merasakan bagaikan pulang ke rumah sendiri,” tambahnya.


Dipandu relawan Tzu Chi, para anggota ICATI berkeliling Aula Jingsi, mengenal kiprah Tzu Chi Indonesia.


Beberapa anggota ICATI mengaku sudah tidak asing dengan Tzu Chi.

Ketua Umum ICATI, Rudy Kianto mengaku sangat senang dapat kembali berkunjung ke Tzu Chi Indonesia dan mengantarkan anggota ICATI dari mancanegara ini kenal langsung dengan para relawan Tzu Chi Indonesia. Mereka ini di antaranya datang dari Malaysia, Thailand, Brunei, dan Hongkong. Mereka yang menghadiri peringatan alumni Taiwan yang ke 50 tahun di Jakarta diajak mampir ke Tzu Chi Center.

Menurut Rudy, salah satu yang sangat ia dan para anggota ICATI senangi dari Tzu Chi Tzu Chi adalah Tzu Chi tak membedakan antara agama satu dengan agama yang lain. Tujuannya adalah cinta kasih.

“Tzu Chi juga tidak membedakan yang kaya dan yang miskin. Kalau ada bencana ya semua jadi miskin, semua sama saja, jadi pengungsi. Jadi yang berkesanggupan didorong untuk membantu yang sedang dalam kesulitan,” ujar Rudy Kianto.

Beberapa anggota ICATI di Indonesia, tambah Rudy, ada yang telah menjadi relawan Tzu Chi. Karena itu saat terjadi bencana, para anggota ICATI kerap diajak untuk bersumbangsih dan menyalurkan donasi melalui Tzu Chi.


Long Wen Cong, (kanan paling depan), lulusan Universitas Tunghai (Tunghai University) Taiwan, warga Malaysia yang kini tinggal di Brunei senang dengan kunjungan pertamanya ke Tzu Chi Indonesia. 


Para anggota ICATI yang berkunjung ke Tzu Chi Indonesia ini antaranya datang dari Malaysia, Thailand, Brunei, dan Hongkong. 

Sementara itu Long Wen Cong, lulusan Universitas Tunghai (Tunghai University) Taiwan, juga mengaku sangat senang akhirnya bisa berkunjung ke Tzu Chi Indonesia. Sebelumnya ia telah mendengar tentang kisah Liu Su Mei, dan akhirnya hari ini dapat bersua langsung

“Kalau dulu kan Tzu Chi masih belum begitu terkenal di Indonesia. Saya dulu tahu Tzu Chi dari Da Ai TV Taiwan, oh rupanya ada Tzu Chi Indonesia.  Lalu saya juga pernah dengar kisah tentang Ibu Liu Su Mei dari Da Ai Taiwan. Senang bisa datang langsung ke sini,” pungkas Long Wen Cong.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Kunjungan Alumni Taiwan ke Tzu Chi Center, Bagai Pulang ke Rumah Sendiri

Kunjungan Alumni Taiwan ke Tzu Chi Center, Bagai Pulang ke Rumah Sendiri

18 November 2019

Sebanyak 80 alumni yang pernah berkuliah di Taiwan, yang tergabung dalam Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI) berkunjung ke Tzu Chi Center, PIK, Senin 18 November 2019. Di sini para alumni yang sebagian memang sudah pernah mendengar tentang kiprah Tzu Chi di luar negeri, dapat lebih mengenal tentang Tzu Chi Indonesia.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -