Lestari Tradisi, Lestari Bumi, Lestari Kebersamaan

Jurnalis : Suryani (Tzu Chi Selatpanjang), Fotografer : Suryani (Tzu Chi Selatpanjang)

Para Relawan tengah membersihkan keranjang yang diperlukan untuk penjualan bakcang vegetaris.

Bakcang merupakan penganan yang selalu ada pada Festival Duan Wu atau Perahu Naga. Festival yang dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 kalender Imlek ini, sekarang semakin dilupakan maknanya walau kebiasaan makan bakcang masih terus diwariskan dari generasi ke generasi. Namun proses pembuatan bakcang yang rumit menyebabkan generasi muda memilih untuk membeli bakcang daripada membuat sendiri.

Demi memberikan opsi bakcang yang aman dikonsumsi oleh masyarakat yang bervegetaris, pada Rabu 9 Juni 2021, para relawan Tzu Chi Selatpanjang memasak bakcang vegetaris di Kantor Tzu Chi Selatpanjang. Dari pukul 8 pagi, relawan sudah berkumpul untuk memasak beras ketan serta isi bakcang. Dua hari sebelumnya, relawan sudah mulai mencuci kulit bambu (kulit bakcang) dan mengelap keranjang yang dikirim oleh Tzu Chi Batam.
 

Relawan mulai membungkus bakcang.

Bakcang yang telah selesai diikat kemudian direbus hingga pukul 3 sore. Relawan pun segera mengantar bakcang kepada para pemesan. Sangat mengharukan melihat para relawan bersedia menerobos hujan demi menyelesaikan misi mereka masing-masing.

Berturut-turut beberapa hari tersebut banyak relawan yang datang membantu kegiatan ini. Setelah itu, relawan pun mnyempatkan diri untuk membagikan kesan dan pembelajaran yang mereka terima.
 

Para relawan mempersiapkan bahan untuk membungkus bakcang vegetaris.

 

“Festival bakcang memang merupakan adat tradisional dari zaman dahulu kala, tahun ini kami sangat bersyukur bisa adakan bungkus bakcang vegetaris di kota kami Selatpanjang. Dari kegiatan tersebut kami bisa merasakan kekompakan dan gotong-royong antar relawan. Kami bisa bekerja secara kekeluargaan serasa kami bungkus bakcang dalam 1 keluarga besar. Setiap relawan merasa sangat senang dalam membantu serta sangat bersyukur dapat ikut serta dalam acara tersebut. Walaupun capek tapi semua merasa bahagia sekali,” ucap Leni, relawan Tzu Chi Selatpanjang.

Tak hanya itu, mendengar testimoni positif dari masyarakat terhadap bakcang buatan relawan, membuat semua relawan Tzu Chi sangat bahagia dan semakin yakin Tzu Chi Selatpanjang akan semakin maju.
 

Semua relawan merasa sangat senang dan bersyukur dapat ikut serta dalam pembuatan bakcang vegetaris ini.

Lian Tho, relawan Tzu Chi Selatpanjang lainnya mengaku sangat berterima dukungan dari para relawan sehingga kegiatan ini berlangsung sukses.

“Bertahun-tahun membungkus bakcang tidak pernah merasa grogi, tapi kali ini merasa grogi karena ini merupakan pertama kali Tzu Chi Selatpanjang mensosialisasikan bakcang vegetaris. Takut warga Selatpanjang tidak terbiasa makan bakcang vegetaris. Bagi saya buat bakcang vegetaris itu menantang karena pertama kali bikin. Takut gagal. Sangat bahagia dibantu oleh para saudara sedharma. Dari situ saya menerima dukungan moril yang besar,” Lian Tho terkesan.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Lestari Tradisi, Lestari Bumi, Lestari Kebersamaan

Lestari Tradisi, Lestari Bumi, Lestari Kebersamaan

18 Juni 2021

Para relawan Tzu Chi di Selatpanjang memasak Bakcang demi memberikan opsi bakcang yang aman dikonsumsi oleh masyarakat yang bervegetaris. Testimoni dari masyarakat pun sangat positif, membuat para relawan sangat bahagia.

Lezatnya Bakcang Vegetarian Buatan Tzu Chi Makassar

Lezatnya Bakcang Vegetarian Buatan Tzu Chi Makassar

23 Juni 2023

Festival Bakcang tahun ini diadakan pada Kamis, 22 Juni 2023. Festival dalam kebudayaan Tionghoa ini dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 Penanggalan Imlek. Relawan Tzu Chi Makassar begitu senang menyambut festival ini.

Berdana Melalui Bakcang Cinta Kasih

Berdana Melalui Bakcang Cinta Kasih

26 Juli 2016
Xiu Lan, seorang relawan Tzu Chi Surabaya memasak 500 buah Bacang untuk dijual. Hasil penjualan Bacang itu digunakan untuk dana pembangunan Aula Jing Si Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -