Lomba Masak Vegetarian

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 
 

fotoPara ketua tim mengambil bahan utama yang harus digunakan saat memasak, yaitu tempe, tahu, dan jamur.

Seperti biasa suasana di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi selalu tampak ramai dengan kehadiran para  relawan yang mengadakan kegiatan di sana setiap hari Minggunya, termasuk pada Minggu tanggal 9 Oktober 2011 ini, sejumlah relawan dari He Qi Barat tengah mempersiapkan suatu acara yang spesial karena acara ini baru pertama kalinya mereka adakan di komunitas, yaitu Lomba Masak Vegetarian.

 

 

Lomba ini diadakan di Kantin Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Semua relawan yang terlibat sebagai peserta maupun panitia sibuk mempersiapkan segala kebutuhan lomba ini. Waktu pun hampir menunjukkan pukul 10 pagi, saat dimana lomba ini akan segera dimulai. Sebelum lomba benar-benar dimulai, para panitia memberikan penjelasan tentang kriteria lomba kepada setiap ketua regu: mulai dari tata cara memasuki area lomba, aspek penilaian hingga budaya humanis yang harus tetap diterapkan saat lomba memasak.

Setelah itu acara pun dimulai. Pembawa acara membuka kegiatan lomba memasak vegetarian hari itu. Setiap kelompok yang berkumpul disebut satu per satu namanya dan mereka pun berjalan memasuki area memasak. Untuk segera memulai lomba, dewan juri yang terdiri dari 3 orang relawan menarik sebuah kain yang menjadi penutup bahan dasar yang akan digunakan pada lomba ini, dan para ketua grup pun segera mengambil bahan-bahan tersebut. Bahan yang harus digunakan adalah bahan yang sangat tak asing lagi bagi kita, yaitu tempe, tahu dan jamur.

foto  foto

Keterangan :

  • Dari bahan masakan yang sederhana, tempe, tahu, dan jamur, mampu dikreasikan menjadi 18 jenis masakan yang berbeda dan menggugah selera. (kiri)
  • Setelah pembukaan oleh MC, satu per satu kelompok mulai memasuki area lomba.(kanan)

Lomba pun dimulai. Delapan tim yang bertanding hari itu tampak mulai sibuk dengan kegiatan mengolah masakan yang menjadi unggulan timnya. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang dan mereka harus berbagi tugas dengan baik karena waktu yang diberikan oleh panitia untuk memasak yaitu 45 menit. Harumnya aroma masakan pun mulai tercium dari area memasak sehingga menarik para orangtua dari kelas Ai De Xi Wang untuk berkeliling melihat proses memasak setiap kelompok. Area memasak tampak ramai, namun peserta lomba ini tidak terganggu dengan keramaian tersebut, mereka tetap serius memasak dan bahkan sembari bergurau dengan para pengunjung yang menghampiri kelompoknya.

Waktu 45 menit terasa sangat singkat, peserta pun belum menyelesaikan masakan mereka, dan akhirnya panitia pun memutuskan untuk menambah waktu memasak. Akhirnya satu per satu kelompok mulai menyelesaikan masakan mereka, hingga waktu usai, semua pun telah siap dengan masakan mereka. Bahan dasar tempe, tahu dan jamur mampu menghasilkan lebih dari 16 masakan yang berbeda pada lomba itu. Setiap masakan memiliki warna-warna yang menarik dan disajikan dengan tampilan yang sangat menarik.

Dewan juri pun segera melakukan penilaian. Satu per satu masakan dicicipi oleh para juri untuk menentukan nilai dari masakan tersebut. Usai melakukan penilaian, akhirnya didapat 3 tim yang memiliki nilai tertinggi. Tak menunggu lama lagi juri pun segera mengumumkannya. Rasa tegang tampak dari raut wajah peserta saat menunggu hasil penilaian, dan saat nama tim mereka disebut satu per satu, mereka pun tampak sangat gembira.

foto  foto

Keterangan :

  • Saat lomba memasak berlangsung, 3 orang juri berkeliling ke setiap kelompok untuk menanyakan masakan masing-masing kelompok. (kiri)
  • Tim Cheng Zheng yang terdiri dari para guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi ini juga ikut serta menyajikan masakan unggulan mereka dan mereka berhasil meraih juara ketiga. (kanan)

“Akan kita umumkan juara pertamannya, siapa? Semuanya bagus, tapi tentu ada juaranya hari ini,” ucap Wen Yu Shijie mengumumkan pemenang hari itu. “Juara pertama adalah grup ibu-ibu, Xin Xin(Kepercayaan Diri). Bukan saja keindahannya, tapi juga kebersihan dan juga rasanya. Mereka mendapat nilai 94,” lanjut Wen Yu Shijie. Kegembiraan pun tampak di raut wajah tim ini. Menu andalan tim ini adalah Stik Tempe Xin Xin, dan jamur Xin Xin. Seperti nama kelompok mereka Xin Xin yang berarti percaya diri, mereka pun sangat percaya dengan menu yang telah mereka coba racik sejak beberapa hari sebelum lomba dimulai. Mereka mencari dari berbagai buku untuk mencari menu yang menarik dan mereka mencoba memasak hingga akhirnya mereka menemukan rasa yang pas untuk masakan mereka.  “Tempe kan selama ini sering diremehkan, jadi kita mau mengangkat derajat tempe. Sudah familiar masak tempe jadi nggak kesulitan, justru kalo disuruh masak daging-daging saya mungkin nggak bisa,” ungkap Veronika Shijie yang menjadi ketua tim ini.

Begitu pula dengan Tim Bao Rong yang dipimpin oleh Juneet Shixiong. Mereka merasa senang menjadi juara dua dalam lomba ini karena menu andalan mereka, yaitu “Tumis Tempe Tahu Cinta Kasih dan Jamur Bacem Kasih Sayang”. Namun kemenangan bukan hal utama yang diinginkan dari kelompok ini, “Yang penting kita dapat bekerja sama, seperti di Tzu Chi antara He Qi, Hu Ai, Xie Li, dan He Xin harus bekerja sama semuanya,” ucap Juneet Shixiong. Baginya memasak vegetarian tidaklah sulit, karena ia sudah masak vegetarian sejak kelas 3 SMA. Ia pun sudah mulai bervegetarian sejak  3 tahun lalu. “Master Cheng Yen kan sering berkata kepada kita harus vegetarian, kita sebagai murid harus mau dengar dan mengikuti apa yang diharapkan master,” ucapnya.

Tujuan utama dari lomba ini adalah memperkenalkan masakan vegetarian yang tak kalah dengan masakan non vegetarian. Mengajak setiap orang yang belum bervegetarian untuk ikut menjadi vegetarian, karena vegetarian itu enak, mudah dan sehat. Wen Yu Shijie yang menjadi juri hari itu merasa senang karena dari kegiatan tersebut setiap tim telihat bekerja dengan sepenuh hati. Antar grup penuh dengan semangat dan timbul rasa kekompakkan serta kebersamaan. 

 

 

  
 

Artikel Terkait

Kasih Sayang Insan Tzu Chi untuk Zeba

Kasih Sayang Insan Tzu Chi untuk Zeba

29 Maret 2022

Relawan Tzu Chi dan guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengunjungi Zeba Rachma Mawardi (15) di rumahnya untuk memberikan ujian sekolah pada Jumat, 25 Maret 2022.

Bertambahnya Satu Titik Pelestarian Lingkungan

Bertambahnya Satu Titik Pelestarian Lingkungan

24 April 2019

Satu lagi titik pemilahan barang daur ulang bertambah. Berada di Taman Palem Lestari, Jakarta Barat, tempat para relawan memilah barang daur ulang ini diresmikan penggunaanya pada Minggu, 21 April 2019.

Cinta Kasih Penyejuk Hati

Cinta Kasih Penyejuk Hati

04 Maret 2013 Rasa welas asih insan Tzu Chi tergerak setelah melihat kesedihan para warga yang kehilangan tempat tinggal dan perabotan lainnya.  Barisan Bodhisatwa bersama-sama memberikan perhatian dengan membagikan paket bantuan kebakaran di posko bantuan kebakaran.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -