Melihat dengan Hati
Jurnalis : Jacky Teguh (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Jacky Teguh (Tzu Chi Makassar) Patmawati sedang memberikan roti kepada ibu Hauwiya. |
| ||
Mengajak Bodhisatwa Muda Menjaga dan Melestarikan Lingkungan “Ternyata banyak peserta belum mengetahui bahwa barang yang dibuang dapat menjadi kerajinan yang indah dan bisa jadi usaha buat kita,” kata Benhur relawan Tzu Ching. Setelah waktu pembuatan kerajinan tangan yang diberikan habis masing-masing kelompok menampilkan hasil kerajinan tangan yang telah mereka buat kepada teman-teman yang lain. Hasil yang sangat luar biasa kita dapat melihat karya-karya dari kelompok lainnya. Menebarkan Cinta Kasih Pada diri Sendiri Diperjalannan shigu menjelaskan pasien yang kita akan kunjungi namanya Hauwiya berumur 68 tahun menderita tumor di perut, awalnya ibu ini perutnya sangat besar sekali. Tumor yang telah dioperasi seberat kurang lebih 3 kilogram. Setiba di rumah ibu Hauwiya kami bertemu dengan kakak dari ibu tersebut, mereka mengantarkan kita bertemu langsung dengan ibu Hauwiya. Canda tawa peserta dan pasien menghilangkan sedikit penderitaan yang dialami ibu tersebut. Interaksi peserta dan pasien terjadi dimana seorang peserta yang bernama Nathania tiba-tiba memeluk ibu tersebut seperti bagian dari keluarga mereka.
Keterangan :
Nathania memegang dan mendoakan ibu tersebut agar cepat sembuh. Ibu tersebut sangat terharu dan meneteskan air mata. Ibu tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah banyak membantu. “Terima kasih juga kepada adek-adek yang telah datang berkunjunng, melihat rumah kami sangat kecil dan sempit,” ujar ibu Hauwiya. Setelah selesai kunjungan kasih kami kembali ke RSKB, pada saat duduk di atas mobil, seorang Tzu Ching bernama Patmawati tiba-tiba melihat ada roti yang di berikannya dari panitia untuk bekal makan di jalan. Patmawati mengatakan kepada teman-temannya “Kasian tadi kita melihat ibu tersebut bagaimana kalau roti kita berikan saja kepada ibu tersebut,”katanya. Teman-teman juga setuju, kami mengumpulkan roti-roti yang di berikan panitia kemudian kita kembali memberikan roti tersebut kepada ibu Hauyiwa. Setiba di sana ibu hauwiya heran. Salah satu dari teman-teman secara spontan berkata, “Kita ada sedikit makanan yang bisa diberikan kepada ibu. Semoga ibu sehat sehat selalu. Sehabis berikan makanan teman-teman sangat bahagia melihat wajah ibu tersebut dapat tersenyum. Rasa Cinta Kasih dan hubungan kekeluargaan tumbuh Terakhir sharing dari Lynda shigu mengatakan, “Berbahagialah kita berada di dunia ini, Tzu Ching memang hebat, Tzu Ching benar-benar hebat. Saya sangat terharu atas langkah-langkah Tzu Ching. Setiap langkah yang penuh dengan Dharma Master seperti pada saat Baksos yang diadakan Tzu Chi,Tzu Ching yang wanita pun ikut membantu memikul beras. Yang terpenting kalau mengetahui perbuatan kita salah kita harus berubah dan bertobat,” pesan Lynda shigu. | |||
Artikel Terkait
Pemberkahan Akhir Tahun di Biak
29 Januari 2013 ujuan diadakannya acara pemberkahan akhir tahun ini adalah sebagai ungkapan syukur karena nikmat yang telah diberkan Tuhan pada satu tahun kemarin serta berdoa bersama demi terciptanya dunia yang bebas bencana.Kebersamaan dan Kekompakan di Malam Syukuran Imlek
02 Februari 2023Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali melaksanakan acara syukuran Imlek bersama pada Sabtu, 28 Januari 2023. Kegiatan di gelar kembali untuk mempererat kekeluargaan dan kekompakan di antara relawan.
Meringankan Duka Korban Kebakaran di Medan
29 Oktober 2019Sebanyak 16 orang relawan Tzu Chi Medan komunitas Medan Timur pada tanggal 22 Oktober 2019 membagikan 47 paket bantuan kebakaran dan uang pemerhati kepada setiap kepala keluarga kepada warga korban kebakaran di Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.