Melihat Penderitaan, Menyadari Keberkahan

Jurnalis : Lindawati Tjiawi (Tzu Chi Medan), Fotografer : Hasan Tiopan (Tzu Chi Medan)

doc tzu chi

Tzu Chi Medan mengadakan acara Pelatihan Relawan Abu Putih I tahun 2017 pada tanggal 23 April 2017. Relawan memasuki ruang acara dengan tertib dan berbudaya humanis.

Suasana  bahagia terlihat di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan pagi itu. Para relawan sangat antusias untuk menyiapkan keperluan acara Pelatihan Relawan Abu Putih I tahun 2017. Acara diadakan pada tanggal 23 April 2017. Semua bekerja dengan sukacita. Senyuman  pun menghiasai setiap wajah para  panitia. Sesuai tema  pelatihan kali ini  “Melihat Penderitaan Menyadari Keberkahan,” maka pelatihan kali ini lebih banyak sharing Misi Amal yang bertujuan agar relawan abu putih bisa lebih mengerti Misi Amal yang merupakan misi utama Tzu Chi.

Pukul 06.30 WIB, para peserta telah berdatangan di antaranya dari Kota Tanjung Pura, Binjai, Pematang Siantar, dan Medan. Juga ada peserta dari karyawan  DAAI TV supaya saat  mereka mendokumentasikan setiap kegiatan dengan berprinsip budaya humanis  Tzu Chi. Acara yang dimulai pukul 08.20 WIB diawali  dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen dilanjutkan dengan menyanyikan  Mars Tzu Chi dan pembacaan 10 sila Tzu Chi.

Handra Sikoko menjelaskan tentang tema yang diangkat “Melihat Penderitaan Menyadari Keberkahan.”

Endang Kamal memberikan sharing tentang sejarah berdirinya  Tzu Chi  dan menjelaskan 4 misi utama Tzu Chi, yaitu  Misi Amal, Misi Kesehatan, Misi Pendidikan, dan Misi Budaya Humanis. Empat misi utama inilah yang dijalankan Tzu Chi di seluruh dunia.

“Akar dari Tzu Chi adalah misi amal,” ujar Fenny Yap. Melalui misi amal bisa melihat dan merasakan langsung penderitaan yang dialami orang lain. “Tzu Chi mementingkan survei dan kunjungan kasih dalam memberikan bantuan kepada para penerima bantuan,” tambahnya.

Handra Sikoko menjelaskan tentang tema yang diangkat “Melihat Penderitaan Menyadari Keberkahan.” Ia menekankan pentingnya membantu yang kurang mampu dan mendidik yang kaya. Dalam hal ini relawan diajak untuk terjun langsung melihat dan merasakan penderitaan yang dialami orang lain, maka baru bisa menyadari berkah. “Dengan mengolah keberkahan maka kita akan mengasah kebijaksanaan,” kata Handra Sikoko. “Orang yang bisa hadir di Tzu Chi adalah orang yang penuh berkah,” sambungnya.


Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Mujianto (kanan) memberikan sharing dalam kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih melalui talk show dalam mengembangkan Tzu Chi di Medan.

Merawat Estafet Cinta Kasih

Dalam sesi talk show, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Mujianto dihadirkan untuk memberikan sharing suka dukanya selama merawat estafet cinta kasih Tzu Chi di Medan yang dipandu oleh Desnita.

Mujianto merupakan sosok yang menjadi panutan insan Tzu Chi Medan. Selama 15 tahun perkembangan organisasi social ini, Mujianto lah yang membesarkan Tzu Chi Medan hingga sekarang ini. Mulai dari pembagian 7.500 ton beras di Medan pada tahun 2003 hingga perkembangannya kini.

“Untuk kepentingan  banyak orang tidak perlu berpikir banyak, Tuhan pasti kasih jalan. Jika ingin jadi relawan, jangan memikirkan diri sendiri, tapi berpikirlah demi orang banyak,” ujar Mujianto dalam sharingnya. Berpegang pada prinsip inilah Mujianto bisa membawa Tzu Chi Medan bisa berkembang sepesat kini.

Di penghujung acara, Ketua Tzu Chi Medan juga memberikan pesan cinta kasih. "Setiap relawan selain menyumbangkan waktu, tenaga, dan pikiran. Juga menyumbangkan perasaan. “Jangan sedikit-sedikit tersinggung atau sakit hati. Jangan kalau salah dibilang benar lalu senang, itu sebuah  kebodohan,” tukasnya. Ia berharap agar relawan baru akan menjadi penerus generasi mendatang. “Setelah 15 tahun kita sudah punya stasiun TV, depo Pelestarian Lingkungan, dan kantor, jadi mohon semua dikerjakan dengan kesungguhan hati,” ungkap Mujianto.


Artikel Terkait

Melihat Penderitaan, Menyadari Keberkahan

Melihat Penderitaan, Menyadari Keberkahan

02 Mei 2017

Para relawan sangat antusias untuk menyiapkan keperluan acara Pelatihan Relawan Abu Putih I tahun 2017. Acara diadakan pada tanggal 23 April 2017. Pelatihan kali ini lebih banyak sharing Misi Amal yang bertujuan agar relawan abu putih bisa lebih mengerti Misi Amal yang merupakan misi utama Tzu Chi.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -