Memaknai Setiap Untaian Kata

Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Yogie Prasetyo, Suviana (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Relawan Tzu Chi dengan ramah meminta izin dan menjelaskan tujuan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen kepada para pemilik toko di Meral, Tanjung Balai Karimun pada 29 Mei 2016.

Dalam menyebarkan cinta kasih Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Kali ini penempelan dilakukan di Meral, Tanjung Balai Karimun pada minggu, 29 Mei 2016.  Cuaca yang cerah membuat para relawan makin semangat untuk melaksanakan kegiatan pada hari itu. Lokasi yang cukup jauh mengharuskan para relawan menggunakan alat transportasi bus dengan jarak tempuh perjalanan 20 menit. Sebanyak 20 relawan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Tepat pukul 09.00 WIB, relawan mulai berjalan manyusuri toko-toko untuk meminta ijin kepada pemilik toko untuk sedianya menempelkan Kata Perenungan ini. Memang tidak semua toko menyambut dan menanggapi kegiatan ini bahkan menolak dengan alasan toko ini bukan miliknya, namun hal ini tidak menyurutkan semangat relawan. Para insan Tzu Chi terus bergerilya menyebarkan cinta kasih.

Untuk menuju lokasi penempelan Kata perenungan Master Cheng Yen relawan Tzu Chi menggunakan bus karena membutuhkan waktu tempuh 20 menit dari kantor Tzu Chi.


Sebelum kegiatan dimulai para relawan berbaris rapi dengan membawa kata perenungan dan perlengkapan yang dibutuhkan sesuai dengan kelompok masing-masing.

Ilham (32), penjaga toko Sparepart (suku cadang kendaraaan) menyambut positif kegiatan penempelan kata perenungan Master Cheng Yen. Begitu juga pemilik toko langsung menyambut dengan ramah dan bersedia tokonya untuk ditempel kata perenungan. “Biar saya bantu,” ujar Ilham menawarkan diri. “Apa boleh minta satu untuk ditempel dirumah?” tanyanya kepada relawan. Relawan pun mengiyakan permohonannya. Ilham memilih kata perenungan yang mengatakan, “Kita harus berlapang dada ketika menghadapi kondisi yang buruk dan berita buruk yang menimpa kita” yang nantinya akan ditempel di rumahnya.

“Kata-katanya bagus, memiliki makna yang dalam. Setelah membaca kata-kata ini saya berpikir setiap orang pasti akan mengalami,” ujar Ilham mengungkapkan alasannya memilih kata perenungan itu. Ia juga berharap kata perenungan ini bisa menjadi rambu-rambu baginya dalam melakukan tindakan. “Dengan membaca kata-kata ini, saya berharap ada perubahan dalam diri saya bahkan semua orang yang membacanya,” pungkasnya.

Tepat pukul 11.00 WIB kegiatan berakhir, sebanyak 147 lembar kata perenungan berhasil dibagikan, artinya penempelan kata perenungan Master Cheng Yen disambut antusias warga Meral. Semoga kata Perenungan yang telah ditempel dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang membacanya. 

Ilham (32) dengan semangat membantu relawan memasang kata perenungan di toko ia bekerja. Ia juga meminta satu lembar kata perenungan untuk ditempel di rumahnya. 

Ilham (Tengah) foto bersama pemilik toko sparepart tempat dia bekerja usai menempelkan kata perenungan.


Artikel Terkait

Memaknai Setiap Untaian Kata

Memaknai Setiap Untaian Kata

01 Juni 2016

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menyebarkan cinta kasih kepada setiap orang melalui penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen pada toko-toko di daerah Meral, Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 20 relawan yang bersumbangsih membawa senyuman dan kebahagiaan.

Harapan di Balik Kata Perenungan

Harapan di Balik Kata Perenungan

20 April 2016

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen di toko-toko di sepanjang Jalan Nusantara, Kota Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada tanggal 17 April 2016. Melalui penempelan kata perenungan ini, baik pemilik toko maupun pengunjung membacanya dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -