Membagikan Takjil Cinta Kasih

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Sherly Tao, Vinson T. (Tzu Chi Medan)

Relawan muda-mudi Tzu Ching Bersama-sama dengan relawan Tzu Chi memasak panganan tajil sebagai berbuka puasa umat muslim. Para Tzu Ching yang terlibat dalam pembagian paket tajil ini berjumlah 18 orang Tzu Ching.

Setahun lebih Indonesia mengalami pandemic Covid 19. Tzu Ching medan (muda-mudi Tzu Chi) untuk kali pertamanya mengadakan kegiatan bagi-bagi tajil pada 2 Mei 2021. Pembagikan takjil (panganan berbuka puasa) kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun sebelum beraktivitas, dan menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan.

Pembagian takjil ini serentak dilakukan oleh Tzu Ching di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Medan, Makasar. Sejak jam 10.00 Wib muda-mudi Tzu Ching mempersiapkan bahan-bahan panganan berbuka puasa. Muda-mudi Tzu Ching berbagi tugas untuk menghindari berkerumun di satu tempat yakni ada yang memotong sayur, mengemas buah kurma, dan lainnya.

Muda-mudi Tzu Ching membuata panganan tahu isi dan kemudian digoreng untuk menu takjil.

Para Tzu Ching mengemas makanan yang sudah selesai dimasak ke dalam kotak.

Awalnya takjil yang disiapkan 200 paket, berisi 1 botol minuman Markisa, risol, dadar gulung, tahu isi, kue sayur, tempe goreng, dan buah kurma. Namun berkah, dari hasil donasi masih berlebih, mereka memutuskan untuk membeli lagi 408 minuman kemasan dan 192 roti, jadi takjil yang siapkan menjadi 800 paket.

“Hari ini kami akan membagikan takjil gratis di masa bulan puasa ini dan rencananya kami akan membagi takjil ini di lingkungan kantor Tzu Chi Medan, kegiatan ini dibantu oleh pembina kita bersama dengan senior Tzu Ching kita. Harapan kami semoga jalinan cinta kasih kita tidak terputus, ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, dan orang lain semoga dapat melakukan hal yang sama”, ujar Vivie Jayanty sebagai panitia acara kali ini.


Para Tzu Ching berfoto bersama setelah selesai memasak dan mengemas paket tajil yang segera dibagikan.

Pada siang harinya Mariany Pembina tzu Ching bersam Tzu Ching lainnya mulai menumis sayur untuk isian tahu, menggoreng tempe dan tahu. Pukul 15.30 semua makanan takjil selesai di masak dan dikemas dalam kotak untuk siap dibagikan ke umat muslim yang berpuasa.

Panganan berbuka puasa ini diberikan kepada pengendara yang melintas di depan kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia cabang Medan seperti pengemudi ojek online, satpam yang menjaga komplek, dan masyarakat yang melintas di depan kantor Tzu Chi. Pada jam 17.00 Wib, takjil mulai dibagikan.

Tzu Ching membagikan takjil kepada pengendara ojek online dan masyarakat di sekitar kantor Yayasan Tzu Chi Medan.

Banyak pengemudi ojek online, dan masyarakat yang langsung berhenti di depan kantor Tzu Chi Medan untuk mengambil takjil yang telah di sediakan oleh Tzu Ching. Tampak wajah bahagia dan senang ketika pengemudi ojek online dan masyarakat menerima takjil.

“Awalnya saya pikir jualan hanya untuk orang tertentu, ternyata relawan Tzu Chi lagi bagi takjil gratis. Saya senang sekaligus bersyukur akan toleransi beragama yang ada di Yayasan Budhha Tzu Chi ini,” tutur David pengemudi ojek online.

David pengendara ojek online menerima takjil dari Tzu Ching. David sangat senang relawan Tzu Chi berbagi untuk semua tanpa ada batas perbedaan.

Pembagian takjil selesai jam 18.45 Wib, walaupun lelah semua terbayarkan dengan raut wajah senang dan bahagia masyarakat yang menerima takjil. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen “Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.”

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Membagikan Takjil Cinta Kasih

Membagikan Takjil Cinta Kasih

06 Mei 2021

Tzu Ching Relawan muda Tzu Chi Medan, mengadakan membagikan panganan buka puasa (takjil) kepada masyarakat muslim di bulan suci Ramadan ini. Total takjil yang dibagikan ada 800 paket.

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -