Memperbanyak Berkah Menjelang Tahun Baru Imlek

Jurnalis : Setiyarini (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Minggu, 12 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan rutin setiap bulan yaitu Kelas Budi Pekerti. Sebanyak 44 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini.

Minggu, 12 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan rutin setiap bulannya, yaitu Kelas Budi Pekerti. Bertepatan di bulan Januari, yang sebentar lagi etnis Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek, para siswa-siswi akan mendapatkan materi berkaitan tentang Imlek, dan tidak luput juga relawan memberikan edukasi sosial pada materi.

Sekitar pada pukul 09.00 WIB, siswa-siswi sudah berbaris rapi untuk masuk ke ruangan kelas mereka. Sebanyak 44 orang siswa-siswi yang berpartisipasi pada kegiatan kali ini didampingi pula oleh orang tua.


Terlihat salah satu siswi kelas budi pekerti begitu sumringah saat memperagakan isyarat tangan berjudul Senyuman Matahari yang Mungil.


Setiap pertemuan kelas budi pekerti, para siswa-siswi mendapatkan kata perenungan untuk ditempelkan ke buku untuk dijadikan motivasi dan pedoman mereka.

Kegiatan diawali dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen, dan dilanjutkan dengan membacakan 10 sila Tzu Chi. Setelah itu, untuk mencairkan suasana di pagi hari, siswa-siswi diajak untuk bersama-sama memperagakan isyarat tangan yang berjudul Senyuman Matahari yang Mungil.

Setiap pertemuan Kelas Budi Pekerti, siswa-siswi pasti memiliki buku yang ditempelkan oleh kata perenungan Master Cheng Yen untuk dijadikan motivasi dan pedoman bagi mereka. Kali ini mereka juga menempelkan kata perenungan yang berbunyi: “Setiap saat berbaik hati, setiap hari merupakan hari baik.”

Setelah itu, Dwi Hariyanto, relawan pendamping pendidikan, membawakan materi bertemakan tentang imlek. “Sebentar lagi hari Imlek, bagaimana perasaannya?” tanya Dwi. Salah satu anak menjawab “Senang karena dapat angpau.” Suasana ruangan pun menjadi riuh dengan jawab polos anak tersebut.


Dwi Hariyanto memberikan saran kepada siswa-siswi untuk tidak perlu membeli baju yang banyak saat Imlek. Ia berharap mereka membeli sesuai dengan kebutuhan saja agar tidak mubazir.


David (10) salah satu siswa kelas budi pekerti pun tergerak hatinya untuk menyumbangkan bajunya kepada orang yang membutuhkan.

Sesuai dengan materi yang dibawakan Dwi, ia akan memberikan masukan kepada siswa-siswi dalam membeli baju Imlek sesuai dengan kebutuhan saja. Biasanya kalau di sekolah, ia pernah bertanya kepada murid sudah beli baju berapa saat mau imlek? Muridnya memjawab 10 dan 20, bahkan tak terhitung.

“Yang terpenting bukanlah baju barunya. Kalau membeli baju banyak-banyak, Imlek sudah selesai, baju masih banyak yang tidak terpakai. Dipakai tahun depan sudah tidak muat,” ujarnya memberikan nasihat.

David (10) salah satu siswa kelas budi pekerti pun tergerak hatinya untuk berbuat baik. “Mama biasanya kalau Imlek memberikan banyak sekali baju. Biar dapat banyak berkah nanti baju-baju yang lama saya berikan ke orang lain,” ucapnya.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Berbakti Kepada Orang Tua, Berkah Terbesar dalam Kehidupan

Berbakti Kepada Orang Tua, Berkah Terbesar dalam Kehidupan

18 Januari 2023

Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat 1 dan Barat 2 mengadakan kelas Budi Pekerti di Gedung Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu, 8 Januari 2023. 

Sepuluh Tahun Kelas Budi Pekerti : Ajarang Jing Si yang diterapkan dalam Keseharian

Sepuluh Tahun Kelas Budi Pekerti : Ajarang Jing Si yang diterapkan dalam Keseharian

28 Oktober 2015 Kamp Bimbingan Kelas Budi Pekerti Erdongban selama 2 hari (24-25 Oktober 2015) meninggalkan banyak kesan bagi murid-murid. Tidak hanya kesan, tetapi niat untuk berubah yang dimulai dari diri sendiri pun mulai terbentuk.
Tidak Mudah Menyerah

Tidak Mudah Menyerah

26 Oktober 2016

Kelas budi pekerti yang diadakan sebulan sekali dibagi menjadi dua kelas sesuai dengan rentang usia mereka. Kelas kecil belajar tentang tidak mudah menyerah sementara kelas besar bagaimana membangun kepedulian terhadap sesama. Kelas budi pekerti yang diadakan pada tanggal 23 Oktober 2016 diikuti sebanyak 61 anak.

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -