Mendapat Bantuan dari Tzu Chi, Korban Kebakaran di Taman Sari Merasa Diperhatikan

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah
Sebanyak 299 paket bantuan kebakaran diberikan kepada warga terdampak kebakaran di Jalan Keadilan Dalam, Kelurahan Keagungan, Taman Sari Jakarta Barat, Jumat 23 April 2021.

Kesedihan dan trauma masih menyelimuti warga korban kebakaran di Jalan Keadilan Dalam 1, Kelurahan Keagungan, Taman Sari Jakarta Barat. Kebakaran pada Minggu sore, 18 April 2021 tersebut menghanguskan setidaknya 130 rumah, dan menyebabkan 399 Kepala Keluarga kehilangan tempat tinggal.

Di hari kelima, Jumat 23 April 2021, warga serta petugas PPSU masih sibuk membersihkan dan mengangkut sampah kebakaran. Dan sebagian warga lainnya tengah berada di empat posko pengungsian. Yakni di Lapangan RT 05 RW 01, di SMP 32 Muhammadiyah, di Masjid Al-Ikhlas, dan di rumah warga RW 02.

“Tetap semangat ya Bapak, Ibu.” Begitu kalimat yang disampaikan para relawan saat warga satu persatu mendapatkan paket bantuan.

Di sudut-sudut lainnya di Jalan Keadilan Dalam, tampak beberapa relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat yang dibagi dalam enam tim, tengah mendata dan membagikan kupon paket bantuan kebakaran. Berdasarkan survei yang dilakukan para relawan Tzu Chi beberapa hari sebelumnya, didapat data akurat bahwa korban terdampak kebakaran yang memiliki Kartu Keluarga di kelurahan ini ada 299 Kepala Keluarga.

Usai mendapatkan kupon, warga pun bergegas menuju posko di mana tenda Tzu Chi telah berdiri dan paket bantuan kebakaran telah berjejer rapi. Paket bantuan ini berisi air mineral, ember, selimut, sarung, sandal, baju layak pakai, serta barang-barang keperluan mandi.

Yopie Budianto, yang Rabu lalu baru pulang dari Nusa Tenggara Timur dan membagikan bantuan Tzu Chi di sana, hari ini sudah tampak mengkoordinir pembagian bantuan ini.

“Sewaktu kebakaran itu, saya sudah minta relawan yang ada di Jakarta melakukan survei, karena semua Ketua RT begitu sibuk menangani musibah ini, jadi perlu datang beberapa kali dan mendapatkan data jumlah KK yang akurat. Saya melihat kebahagiaan warga itu, kelelahan saya jadi hilang, walaupun saya sampai 10 hari di kapal, 3 hari di darat,” kata Yopie.

Nurdin merasa sangat terharu membawa paket bantuan ke rumahnya yang sudah hancur.

Membawa pulang paket bantuan dari Tzu Chi membuat Nurdin (40) merasa semakin kuat karena ada orang-orang yang peduli dengannya.

“Sampai sekarang saya masih trauma, ada rasa kesal, sedih. Saya suka merasa ini masih mimpi. Bantuan ini sangat membantu, saya bersyukur banyak yang masih peduli. Ini yang membuat saya kuat karena banyak dukungan, dan juga saya harus berpikir ke depan,” katanya.

Saat api mulai merambat ke depan pintu rumahnya, Nurdin sedang memasak untuk hidangan buka puasa. Rumahnya yang hanya berjarak tiga rumah dari pusat kebakaran, membuatnya tak bisa menyelamatkan harta ataupun surat berharga. Namun ia bersyukur dapat menyelamatkan anaknya yang ada di kamar mandi saat api membesar.

Kebakaran pada Minggu 18 April 2021 menghanguskan setidaknya 130 rumah.


Kini Nurdin tengah mencari kontrakan, karena tak mungkin ia dapat bertahan terus di posko pengungsian. “Mau tak mau saya harus cari kontrakan, ya kami mau ke mana lagi. Mau ke kampung, kampung siapa, karena saya asli orang sini,” imbuhnya.

Kegembiraan mendapatkan bantuan juga dirasakan Aminah (46). “Membantu banget soalnya seperti selimut, handuk, sajadah juga terbakar, mukenah juga terbakar. Kami ucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi mudah-mudahan diberkati lebih banyak lagi,” tuturnya.

Lurah Keagungan, Ian Imanuddin menghaturkan syukur atas bantuan Tzu Chi untuk warganya. “Bantuan dari Tzu Chi sangat membantu sekali, terutama kebutuhan pakaian bersih, alat mandi, karena warga memang sangat membutuhkan,” tuturnya.

Relawan Tzu Chi tampak menyiapkan paket bantuan.

Ian Imanuddin mengakui bencana ini sekali lagi memberikan pelajaran bagi warga agar lebih berhati-hati lagi dalam penggunaan listrik maupun kompor. Ia dan pihak yang terkait saat ini tengah mencari solusi terkait tempat tinggal warga di hari-hari selanjutnya.
“Ya ada kegelisahan warga juga bagaimana membangun kembali rumah mereka, kami berusaha mencarikan solusi bersama-sama, supaya warga bisa membangun kembali rumahnya dan berkumpul lagi bersama keluarga. Yang pastinya kami berharap warga bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini,” pungkasnya.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

Berkah Dalam Cinta Kasih

Berkah Dalam Cinta Kasih

02 Februari 2015

Ini bertujuan untuk mengikat jalinan jodoh bersama Master, karena Master berpandangan walaupun beras yang dimakan akan habis namun cinta kasih yang diberikan tidak akan habis, sehingga dimana pun kita berada dalam hati kita selalu ada Master.

Sosialisasi dan Pembagian Beras Cinta Kasih

Sosialisasi dan Pembagian Beras Cinta Kasih

31 Mei 2012 Suster Alexa berterima kasih dan senang atas kunjungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ia berkata bahwa ada dua hal utama yang perlu dipahami dan dijalankan oleh anak-anak yaitu pertama yaitu, menghemat air dan yang kedua adalah supaya anak-anak menghargai bantuan orang lain.
Bantuan di Kala Gagal Panen

Bantuan di Kala Gagal Panen

10 Oktober 2014 Tzu Chi Tangerang kini kembali melakukan pembagian beras di wilayah berbeda. Target pembagian beras ini masih ditujukan bagi mereka yang membutuhkan di wilayah yang dilanda kekeringan dan gagal panen. Seperti kesempatan yang lalu, relawan masih menyisir wilayah perbatasan Tangerang dan Bogor.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -