Mengasah Welas Asih dan Membangkitkan Cinta Kasih

Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Henry Surya (He Qi Pusat)

Pada Minggu, 27 September 2015 melibatkan sebanyak 24 tenaga medis ( 9 orang Dokter, 2 orang Perawat, 13 Orang Apoteker ), 17 orang relawan Tzu Chi dari komunitas (He Qi) Pusat  wilayah (Xieli) Sunter, dan 25 orang relawan dari Karang Taruna Sunter Jaya.

Berpartisipasi melakukan kebajikan dalam masyarakat, sama dengan membalas budi luhur orang tua dan semua mahkluk.

Terjun dalam kegiatan bakti sosial merasakan adanya penderitaan oleh penyakit fisik dan bathin.

Mengasah kepedulian, welas asih menjadi bertumbuh untuk meringankan penderitaan.

Kalimat di atas bisa jadi menjadi dasar dari Prabu Dewanto selaku seksi sarana dan prasarana Karang Taruna Sunter Jaya yang tergerak hatinya untuk ikut bergabung dalam bakti sosial (baksos) pengobatan umum yang diadakan  Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. “Karang taruna turut serta dalam baksos pengobatan ini karena Yayasan Tzu Chi merupakan mitra yang mempunyai visi dan misi sosial yang mulia.  Ini merupakan kerjasama yang kedua kalinya dengan Yayasan Tzu Chi,“ terang Prabu. Silaturahmi dengan Karang Taruna dan Kepala Lurah Sunter Jaya telah terjalin baik melalui beberapa kegiatan yang pernah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia adakan di kantor Kelurahan Sunter Jaya sejak tahun 2013.

Prabu Dewanto sendiri bersyukur mendapat kesempatan untuk bersumbangsih dalam bakti sosial pengobatan itu. Ia berharap pemuda-pemudi Karang Taruna Sunter Jaya juga dapat meningkatkan welas asihnya seperti yang terlukiskan dalam setiap tindakan dan kegiatan yang diadakan Yayasan Buddha Tzu Chi. “ Seperti pribadi saya yang peduli terhadap sesama dan ingin menolong mereka yang susah, berharap Karang Taruna dapat meningkatkan welas asih lewat kegiatan sosial seperti yang dilakukan Yayasan Tzu Chi. Dan semoga Yayasan Tzu Chi bersama terus meningkatkan welas asih dan cinta kasihnya untuk sesama yang membutuhkan,” ujar Prabu Dewanto.

Kegiatan baksos kesehatan Tzu Chi dirasakan cukup membantu warga yang kurang mampu  seperti yang dirasakan oleh Radamasuki (baju oranye), salah satu petugas kebersihan di kelurahan Sunter Jaya.

“Yayasan Buddha Tzu Chi sudah beberapa kali mengadakan kegiatan di Kelurahan Sunter Jaya, baksos pasca banjir, bazar murah, baksos bagi beras, baksos kesehatan, dan pada baksos pengobatan kali ini bertepatan dengan ulang tahun Karang Taruna Nasional dan bekerja sama kembali dengan Karang Taruna Sunter Jaya.  Semoga di setiap kegiatan dapat mengalang cinta kasih  dan dapat merangkul lebih banyak Bodhisatwa, “ ujar Nony Intan, selaku Koordinator bakti sosial pengobatan Sunter Jaya.

Meringankan Penderitaan

Baksos pengobatan yang berlangsung pada Minggu, 27 September 2015 melibatkan sebanyak 24 tenaga  medis ( 9 orang Dokter, 2 orang Perawat, 13 Orang Apoteker ), 17 orang relawan Tzu Chi dari komunitas (He Qi) Pusat  wilayah (Xieli) Sunter, dan 25 orang relawan dari Karang Taruna Sunter Jaya.

Kantor Kelurahan Sunter Jaya, Jl. Bentengan VI No.1 menjadi lokasi berkumpulnya kegiatan bakti sosial pengobatan umum. Pasien yang datang dari usia balita hingga manula. Terdata sebanyak 138 orang pasien yang berhasil mendapat pemeriksaan dan pengobatan.

Baksos pengobatan berlangsung dari pukul 08:30 WIB hingga 11.30 WIB tersebut seakan menjadi sebuah keajaiban bagi Radamasuki (39), salah satu petugas kebersihan di kelurahan Sunter Jaya dan Sutina (85), warga Sunter Jaya RT.02 yang turut memeriksakan kesehatannya pada bakti sosial pengobatan gratis tersebut.

Dari pemeriksaan dokter, terdiagnosa Radamasuki mengalami radang tenggorokan dan Sutina yang datang dibantu anaknya, Sutrisno dengan menggunakan kursi roda mengalami kesulitan untuk berjalan dan diharuskan melakukan pengecekan rontgen paru paru nya oleh dokter. Bakti sosial pengobatan dirasakan nyata memberikan manfaat bagi warga dengan ketidakmampuan finansial untuk berobat dan membayar biaya obat. “ Sangat membantu, sehat itu mahal. Dengan adanya pengobatan gratis ini, warga tidak mampu seperti saya dapat berobat dan,tidak perlu membayar biaya obat,” Ujar Radamasuki. Hal senada, juga dirasakan Sutina. “Berharap bakti sosial pengobatan gratis ini dapat secara kontinu diadakan, karena sangat diperlukan oleh kami warga yang tidak mampu,”Ujar Sutrisno, anak Sutina.

Tidak hanya memberikan pengobatan, relawan Tzu Chi juga memberikan pendampingan dan penghiburan kepada para peserta yang menjalani pengobatan di baksos.

Ajang Melatih Diri

Bakti sosial pengobatan umum Sunter Jaya berjalan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak, keinginan meringankan penderitaan  warga tidak mampu dan rasa welas asih demi menolong sesama yang membutuhkan, menyatukan  para tim medis, relawan Tzu Chi, aktifis Karang Taruna dan Kepala Lurah dalam kegiatan sosial tersebut . Dr. Yasavati Kurnia, sebagai Anggota TIMA yang menaungi  dokter-dokter yang bertugas dalam bakti sosial pengobatan Sunter Karya menuturkan adanya pengobatan gratis tersebut memberikan kesempatan bagi para dokter muda yang berada dalam naungannya, untuk melatih diri bersumbangsih  tanpa pamrih, dan  mengasah empati dan  welas asih. “ Ikut dalam bakti sosial pengobatan memberikan kegembiraan, kepuasan dari batin yang tidak terbayarkan, dan merupakan ladang menanam kebajikan meskipun badan letih, “ Ujar Dr. Yasavati Kurnia.

Serangkaian kegiatan yang kerap dilakukan Tzu Chi di Kelurahan Sunter Jaya, membuat Lurah sunter Jaya merasa terbantukan terutama dalam hal kesehatan.“Kelurahan  Sunter Jaya terdiri dari warga padat penduduk dengan tingkat ekonomi yang variatif, dari bawah sampai menegah,  tentunya memerlukan bantuan  salah satunya dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Saya sangat mendukung setiap kegiatan kemanusiaan seperti ini  demi menolong orang yang kurang mampu dan membutuhkan pengobatan secara gratis. Semoga Rumah sakit Tzuchi dapat segera dibangun agar program Tzu Chi dapat sukses dan dengan adanya cinta kasih ini menjadi  amal dan bakti bagi relawan Buddha Tzu Chi,”Ujar Een Hermawan selaku Lurah Sunter Jaya.


Artikel Terkait

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -