Mengenang Kebersamaan Dalam Berbuat Kebajikan

Jurnalis : Bakron, Fotografer : Hadi Pranoto

Sabtu, 27 September 2014 diadakan gathering memperingati 10 Tahun Tsunami Aceh di Tzu Chi Center, Gedung DAAI lantai 1.

Sabtu, 27 September 2014, pukul 09.00 WIB, Yayasan Buddha Tzu Chi dan DAAI TV Indonesia mengadakan gathering relawan memperingati 10 tahun Tsunami Aceh. Sebanyak 22 relawan Tzu Chi berkumpul di ruang meeting lantai 1 gedung DAAI, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Selama menunggu relawan yang belum hadir terjalin keakraban antar relawan, mereka mengenang sewaktu di Aceh sementara Rudi Shixiong memainkan harmonika dan relawan yang lainpun ikut bernyanyi. Acara dibuka dengan memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen sebanyak 3 kali, kemudian diteruskan dengan menyanyikan lagu Mars Tzu Chi.

Suasana kebersamaan mulai terasa dari tiap relawan saat membagikan pengalaman pada saat memberi bantuan di Aceh. Mereka mencoba merangkai kembali potongan-potongan kecil memori menjadi sebuah kisah yang terjadi selama pemberian bantuan. “Tidak terasa sudah 10 tahun tsunami Aceh, dan ini waktu yang baik bagi kita merefleksikan perjalanan sepuluh tahun ini. Terus terang dengan 10 tahun ini saya perlu (chan hui) bertobat. Jadi dalam 10 tahun ini kita lihat untuk mencari apa yang perlu dibantu seperti mendatangkan tim medis dan lain sebagainya,” ungkap Hong Tjhin Shixiong, CEO DAAI TV Indonesia. Hong Tjhin Shixiong memutuskan berikrar untuk bervegetarian setelah melihat jenazah korban tsunami bergelimpangan. Setelah itu diputar foto-foto dan video Aceh. Suasana ruang pun seketika hening. Selama sesi sharing gelak tawa para relawan menghiasi hingga sudut ruangan dan tampak kebahagiaan terpancar dari wajah relawan.

Hong Tjhin, CEO DAAI TV Indonesia, sharing pengalaman suka duka saat menjadi relawan di Aceh.

drg. FX Ganny  mengisahkan pengalamannya saat menjadi relawan medis di Aceh.

Selain itu drg. FX Ganny pun turut serta untuk memberikan kesan menarik selama menjadi relawan di Aceh. “Semula dr. Ruth mengabari saya bahwa di Aceh sedang terjadi bencana banjir, namun setelah melihat tayangan di televisi, saya baru mengetahui kalau di Aceh bukan terjadi banjir melainkan tsunami. Keesokan harinya anggota TIMA megadakan meeting di ITC Mangga Dua untuk membahas mengenai bantuan yang akan diberikan untuk korban tsunami Aceh.  Tanggal 28 Desember 2004 sebanyak 12 anggota TIMA langsung berangkat ke Aceh. Kondisi di sana kacau balau. Waktu itu kita kumpul di Bandara Aceh karena Presiden Susilo Bambang Yudoyono akan mendarat di bandara. Kemudian kita bagi tim yaitu tim medis dan tim relawan, saya ikut tim medis yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Polri, dan TNI.  Sesampai di sana kita keliling dan survei untuk mencari bahan-bahan informasi yang kita butuhkan dan rumah sakit untuk posko kesehatan kita di sana. Waktu baru mau masuk Kota Blang Bintang sudah terlihat jenazah sudah di kumpulkan dan baunya sangat menyengat dan baru sekali ini saya alami, ” kata drg. FX Ganny mengenang.

 Pukul 12.00 WIB acara selesai. Para relawan menuju kantin untuk menikmati jamuan makan siang yang telah disiapkan oleh panitia pelaksana. Sukacita masih terpancar di wajah relawan. Sambil menyantap makanan Tidak ada habisnya mereka mengenang kisah selama memberi bantuan di Aceh. “Harapan ke depannya mereka bisa melanjutkan hidupnya atas usaha mereka sendiri bukan karena bantuan dari orang lain,” ujar Widodo Shixiong yang merasa sangat bersyukur karena bisa membantu di tengah-tengah mereka yang membutuhkan bantuan pada saat itu.

Para relawan Tzu Chi yang terlibat dalam pemberian bantuan tsunami di Aceh ini berbagi kisah dan pengalamannya saat membantu para korban tsunami.

Selama sesi sharing, tawa kebahagiaan terpancar dari wajah para saat relawan mengenang pengalaman 10 tahun silam, sekaligus rasa sukacita karena bisa membantu sesama.


Artikel Terkait

Mengenang Kebersamaan Dalam Berbuat Kebajikan

Mengenang Kebersamaan Dalam Berbuat Kebajikan

29 September 2014 Yayasan Buddha Tzu Chi dan DAAI TV Indonesia mengadakan gathering relawan memperingati 10 tahun Tsunami Aceh. Sebanyak 22 relawan Tzu Chi berkumpul di ruang meeting lantai 1 gedung DAAI, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -