Menghargai Diri Sendiri

Jurnalis : Triana Putri (He Qi Utara 2), Fotografer : Triana Putri (He Qi Utara 2)


Anak-anak di Kelas Budi Pekerti sangat antusias dengan materi yang dibahas.

Pandemi covid-19 yang masih terjadi di Indonesia mengharuskan kita semua untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan berkumpul dengan banyak orang pun belum dapat dilakukan mengingat bahaya dari virus ini. Dan untuk menyiasati keadaan, Kelas Budi Pekerti Tzu Chi (Qing Zi Ban) khususnya di He Qi Utara 2 dilaksanakan secara daring melalui Zoom di rumah masing-masing.

Sementara itu Kelas Budi Pekerti pada Minggu 27 September 2020 dikuti 57 peserta, terdiri dari Duifu Mama dan xiao phu sa (peserta kelas).

“Hallo xiao phu sa..Apa kabar?,” Youmi Shigu membuka kelas.

“Baik Shigu,” jawab para xiao phu sa.

Shigu kangen dengan kalian semua. Semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja ya. Sebelum kelas dimulai kita akan melakukan meditasi untuk menenangkan diri kita ya. Tutup matanya, kita lemaskan badan kita. Rileks, tarik napas yang dalam kemudian hembuskan,” pandu Youmi Shigu dalam meditasi.


Jok khian Shibo membawakan materi tentang Menghargai Diri Sendiri.

Selesai bermeditasi, para xiao phu sa diajak untuk membacakan ikrar. Ikrar ini mengingatkan mereka agar selalu berperilaku baik dan sopan.

Jok Khian Shibo kemudian mengajak para xiao phu sa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri masing-masing. Dan meminta mereka untuk menulis di chat room. Sebagian menjawab matematika, Bahasa Inggris, komputer, menggambar bahkan ada yang menjawab bahwa kelebihan dirinya adalah makan.

Setelah mengetahui jawaban para xiao phu sa, selanjutnya mereka diajak untuk mengamati sebuah video dengan judul Burung Gagak yang Tidak Bahagia. Video ini menceritakan mengenai empat ekor burung yaitu Gagak, Angsa, Beo dan Merak. Gagak yang sedang terbang dengan bahagia melihat Angsa di sebuah kolam. Si gagak berpikir bahwa angsa adalah burung yang bahagia karena bulunya yang putih bersih memukau, sedangkan dirinya berwarna hitam pekat.

Sang angsa juga melihat seekor beo di sebuah pohon rindang, angsa pun terkagum-kagum dengan beo yang berbulu lebih indah  berwarna-warni. Sedangkan dirinya hanya berwarna putih. Angsa pun berpikir beo adalah burung yang bahagia. 

Dan dari atas pohon, beo melihat ada seeekor merak yang sedang mekar bulu ekornya. Mekar dengan indah dan memukau sang beo. Beo pun berpikir bahwa merak dalah burung yang bahagia. Padahal sang merak juga melihat beo yang lebih warna-warni dan dapat terbang bebas. Merak pun berpikir bahwa beo adalah burung yang bahagia tidak seperti dirinya yang terkurung di dalam kandang.

Kelebihan dan kekurangan diri sendiri


Mario menjawab pertanyaan dari Jok Khian Shibo.

Saat tiba sesi sharing, para xiao phu sa diberikan pertanyaan mengenai video yang mereka tonton. “Mengapa gagak yang awalnya bahagia kemudian bersedih?

”Gagak awalnya bahagia tapi setelah melihat angsa yang berbulu putih bersih, si gagak merasa sedih karena bulunya yang hitam,” jawab Mario Eduardo Prasetio.

“Namun apakah angsa merasa bahagia seperti yang dikatakan gagak?” Pertanyaan Jok Khian Shibo selanjutnya.

“Angsa juga tidak bahagia karena melihat burung beo (parrot) yang sangat berwarna-warni (colourfull) jadi angsa pikir pasti beo lebih berbahagia,” jawab Cherrylyn Gunawan.

“Angsa tidak bahagia karena dia melihat burung lain yaitu beo yang lebih warna-warni. Dia iri pada burung tersebut jadinya tidak bahagia. Seharusnya dia bersyukur dengan yang ada pada dirinya sendiri,” Quennel mengutarakan pendapatnya.


Cherrylyn Gunawan juga memberikan pendapatnya.

Para xiao phu sa sungguh antusias menjawab pertanyaan dari Jok Khian Shibo. Kemudian dilanjutkan dengan polling memilih burung yang paling menarik menurut xiao phu sa di chat room. Jawaban mereka mayoritas adalah burung beo karena menurut mereka beo paling berwarna, dapat terbang, dan bisa menirukan suara orang dan dapat makan kacang yang paling keras.

“Pada dasarnya semua burung-burung itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gagak bisa terbang dan suaranya yang keras, angsa bisa berenang dan putih bersih, beo bisa ngomong dan berwarna-warni, merak punya ekor yang panjang dan indah,” ungkap Jok Khian Shibo.

Para xiao phu sa diajak untuk menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita tidak harus pandai dalam segala hal. Apa yang menjadi kekurangan kita, harus kita pelajari sehingga kita bisa. Dan apa yang menjadi kelebihan kita, harus kita kembangkan lagi dengan lebih berguna.

“Intinya kita semua harus selalu bersyukur, jangan membanding-bandingkan diri kita dengan yang lain. Ingat ya kita semua ada kelebihan dan kekurangan masing-masing,” tambah Shigu Youmi.


4 burung yang menjadi kisah dalan video.

Pada akhir kelas, xiao phu sa diberikan pekerjaan rumah membuat pot dari botol minum bekas. Pot ini dapat digunakan untuk menanam sayuran dan lain-lain. Dan mereka dapat memahami serta memanfaatkan barang bekas yang ada di rumah.

Kelas pun ditutup dengan membaca kata perenungan dari Master Cheng Yen, “Makna bahagia bukan terletak pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati”.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Menghargai Diri Sendiri

Menghargai Diri Sendiri

02 Oktober 2020

Para xiao phu sa diajak untuk menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita tidak harus pandai dalam segala hal. Apa yang menjadi kekurangan kita, harus kita pelajari sehingga kita bisa. Dan apa yang menjadi kelebihan kita, harus kita kembangkan lagi dengan lebih berguna.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -