Menghirup Keharuman Dharma

Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)

Untuk mengikuti kegiatan Xun Fa Xiang, para relawan sekitar sejak pagi sekitar pukul 05.30 sudah tiba di Kantor Yayasan Tzu Chi Medan. Sejak tanggal 22 Juni 2014, relawan Tzu Chi Medan dengan giat melakukan Xun Fa Xiang.

Master Cheng Yen sekarang giat mengajak kita semua untuk menghirup keharuman Dharma atau Xun Fa Xiang. Apakah itu Xun Fa Xiang? Xun Fa Xiang adalah aktivitas yang dilakukan oleh relawan Yayasan Buddha Tzu Chi di seluruh dunia agar mengerti dan memahami Dharma. Master Cheng Yen berharap agar semua relawan tidak hanya beraktivitas dalam kegiatan saja, namun juga harus memperkaya dan mengasah kebijaksanan melalui aktivitas belajar Dharma. Master Cheng Yen berpesan, “Selain mendengar, memahami dan mengerti arti Dharma, juga harus bisa menyerapnya dan menyimpannya dalam hati. Dengan menyerap Dharma ke dalam hati, kita baru bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melakukan kebajikan adalah baik, namun jika tidak menyerap Dharma kedalam hati, maka kita akan bingung dan tersesat. Dengan menyerap Dharma, kita baru bisa melatih sila, samadhi dan kebijaksanaan sehingga kita tidak akan melakukan kesalahan. Untuk itu kita harus menghirup keharuman Dharma atau Xun Fa Xiang.”

Ketika pertama kali mendirikan Tzu Chi, niat pertama dan langkah pertama Master Cheng Yen adalah membentangkan jalan dengan penuh cinta kasih. 40 tahun pertama para relawan Tzu Chi terus bersumbangsih bagi dunia, dan setelah 40 tahun kemudian Master Cheng Yen mulai mengimbau orang-orang untuk menyerap Dharma ke dalam hati dalam mempelajari ajaran Jing Si, menyatukan hati dan saling bergandengan tangan.

Sekitar pukul 06.00 WIB, para relawan Tzu Chi Medan Mengikuti Kebaktian Sutra Lotus. Kebaktian ini dilaksanakan untuk menyambut ketulusan hati Master Cheng Yen dalam membabarkan Dharma.

Selama ini para relawan Tzu Chi sangat tekun berdedikasi, bagaimana cara Master Cheng Yen membalas budi para murid-muridnya? Master Cheng Yen mengatakan, “Saya sangat berharap kalian semua bisa menerima Dharma, meski saya harus bekerja keras, saya tetap rela. Hati guru dan murid harus menyatu, yaitu melalui Dharma. Saya membabarkan Dharma dan kalian mendengar Dharma, dengan begitu barulah hati kita bisa menyatu, dengan demikian selelah apapun saya tetap rela.”

Begitu besarnya cinta kasih yang diberikan Master Cheng Yen untuk para relawan Tzu Chi, maka dari itu kita janganlah mengecewakan Master Cheng Yen, apalagi semua yang Master Cheng Yen berikan adalah yang terbaik untuk semua murid-muridnya.

Menyambut Ketulusan Hati Master Cheng Yen
Mengetahui ketulusan hati Master Cheng Yen, relawan Tzu Chi Medan begitu mengharapkan bisa menghirup keharuman Dharma dari Master seperti relawan Tzu Chi di Jakarta ataupun relawan Tzu Chi negara lain yang telah menjalankan Xun Fa Xiang. Harapan para relawan Tzu Chi Medan akhirnya terwujud, yaitu pada tanggal 22 Juni 2014 pukul 06.00 WIB telah diadakan Xun Fa Xiang.

Walaupun kebaktian dilakukan pada pagi hari, tidak menyurutkan semangat relawan untuk ikut serta mendengar Ceramah Master Cheng Yen.

Sehari sebelumnya 5 orang relawan menginap di Huiso Cemara Asri untuk mempersiapkan segala sesuatunya termasuk menyusun alas bantal untuk kebaktian dan bahan-bahan yang diperlukan dalam acara Xun Fa Xiang. Setelah waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB subuh, mereka coba sambungan langsung dengan Hua Lien. Berhubung Master Cheng Yen sedang tidak berada di Hua Lien maka setelah kebaktian dilanjutkan dengan tayangan Master Cheng Yen bercerita menggantikan ceramah Master Cheng Yen.

Ketika tayangan Master Cheng Yen bercerita selesai, mulai nampak relawan lain berdatangan. Walaupun udara terasa panas menyekap, namun tidak membuat relawan membatalkan derap langkahnya menuju ke Huiso untuk mengikuti Xun Fa Xiang. Pada pukul 06.00 WIB Xun Fa Xiang dimulai. Dihadiri oleh 11 orang Komite, 26 orang relawan biru putih, 9 orang relawan abu putih, 7 orang Tzu Ching dan 2 orang xiao pu sa.

Xun Fa Xiang diawali dengan melakukan kebaktian yaitu dengan membaca Sutra Bunga Teratai, setelah itu baru mendengarkan ceramah Master Cheng Yen. Nampak semua relawan begitu antusias walaupun harus bangun pagi tetapi semangat tiap relawan begitu membara, ada yang terus mencatat apa yang Master Cheng Yen katakan. Setelah mendengar pesan-pesan Master Cheng Yen, kemudian sesama relawan saling bertukar pikiran tentang apa yang dilihat dan didengar dari apa yang Master Cheng Yen katakan.

Jusni Lina Shijie berbagi mengenai pentingnya mendengarkan Xun Fa Xiang bagi para relawan.

Jusni Lina Shijie menuturkan, “yang dapat saya ambil dari pesan Master Cheng Yen adalah walaupun seseorang itu miskin dan tidak memiliki apapun yang dapat di sumbangkan untuk membantu orang banyak, tetapi setiap orang itu mempunyai 7 cara berdana tanpa menggunakan uang yaitu: dana rupa (dengan tersenyum saja kita sudah membuat orang lain gembira, maka kita sudah ikut berdana), dana kata-kata (dengan berkata yang baik di depan atau dibelakang orang lain akan membuat keharmonisan antar sesama, maka itu juga termasuk berdana), dana hati (melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus, melihat orang lain selalu dari sudut pandang yang positif juga termasuk berdana), dana mata (membantu orang dengan menunjukkan apa yang kita tahu dari apa yang kita lihat dengan mata kita, menuntun dan menunjukkan arah jalan bagi yang membutuhkan uluran tangan kita, juga termasuk berdana), dana tubuh (dengan aktivitas tubuh kita yang selalu membantu sesama, menggunakan tenaga kita untuk membantu orang lain juga salah satu dari berdana), dana rasa hormat (dengan ada sikap saling menghormati sehingga terjalin hubungan yang baik antar sesama manusia juga merupakan cara berdana) dan yang terakhir adalah dana cinta kasih (dengan menebarkan cinta kasih ke sesama manusia maka dunia akan aman sentosa dan masyarakat akan sejahtera, itulah bagian dari berdana),” tuturnya.

Di akhir acara, relawan berkumpul membentuk lingkaran dan saling berbagi mengenai apa yang mereka dapatkan setelah mendengarkan ceramah Master Cheng Yen.

Sharing dari Jusni Lina Shijie juga diikuti beberapa Shixiong dan Shijie dengan tanggapan dari masing-masing atas apa yang didapat dari ceramah Master. Sungguh banyak yang didapat, kita jadi semakin mengerti dan jadi lebih memahami apa yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri dan untuk sesama relawan khususnya, juga untuk sesama manusia pada umumnya. Banyak relawan yang berikrar untuk tetap mengikuti Xun Fa Xiang. Semoga Xun Fa Xiang ini tetap diadakan dan semoga semakin banyak relawan dan masyarakat lainnya yang mau bersama-sama menghirup harumnya Dharma sesuai dengan pesan Master Cheng Yen, “Membangun ikrar itu mudah, namun mempertahankannya sangat sulit. Jika kita hanya membicarakan tekad melatih diri saja tanpa menerapkannya, maka kita tidak akan mampu mencapai pencerahan dan tidak mampu menerapkan ajaran Dharma dalam kehidupan sehari-hari.”


Artikel Terkait

Menghirup Harumnya Dharma di Pagi Hari

Menghirup Harumnya Dharma di Pagi Hari

06 Desember 2019
Master Cheng Yen mengharapkan dalam segala tindakan muridnya dilandasi dengan Dharma sehingga berkah dan kebijaksanaan dapat berjalan beriringan. Melalui Xun Fa Xiang dan praktik Dharma tersebut dalam kehidupan sehari-hari, relawan juga tengah memupuk kebijaksanaan. Jika sudah menemukan guru dan ajaran yang tepat maka hendaknya kita menjalaninya dengan penuh keyakinan. 
Menghirup Keharuman Dharma

Menghirup Keharuman Dharma

07 Agustus 2014 Relawan Tzu Chi Medan dengan giat melakukan Xun Fa Xiang (menghirup keharuman Dharma) untuk menyambut ketulusan hati Master Cheng Yen yang telah membabarkan Dharma bagi para murid-muridnya.
Menghirup Dharma

Menghirup Dharma

09 Mei 2023

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 berkumpul di ruangan Budaya Humanis Sekolah Cinta  Kasih Tzu Chi, Cengkareng Jakarta Barat. Mereka mengadakan kegiatan Xun Fa Xiang (menghirup harumnya Dharma) pada 30 April 2023.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -