Menjadi Anak Mandiri dan Bertanggung Jawab

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari


Murid K1 masing-masing menyematkan penghargaan untuk murid K2 dalam acara Handover di TK Tzu Chi Indonesia.

Menanamkan arti tanggung jawab dan kemandirian menjadi agenda tersendiri di TK Tzu Chi Indonesia, terutama bagi kelas K2. Setiap tahunnya, sepanjang tahun ajaran, para guru menyelipkan berbagai hal kecil yang membuat muridnya bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri serta bertanggung jawab. Hal-hal kecil itu seperti piket pelayanan untuk makan siang, membersihkan kelas, kegiatan kerelawanan, dan berbagai hal lainnya mereka lakukan secara rutin di samping mengikuti pelajaran yang diberikan di kelas.

Nah, di akhir tahun ajaran, murid kelas K2 yang nantinya akan naik ke P1, mengadakan acara Handover. Handover adalah semacam kegiatan memperkenalkan sekaligus mewariskan tanggung jawab yang telah mereka emban ke adik-adik kelas mereka di K1.


Kegiatan Handover dimulai dengan penjelasan tentang tanggung jawab yang nantinya harus dilaksanakan oleh para adik-adik kelas. Penjelasan ini diberikan secara jelas dan ringkas oleh salah satu siswa K2 di masing-masing kelas.

Hari itu (18/5/18) sejak masuk sekolah, mereka masing-masing sudah tidak sabar menunggu kegiatan dimulai. Hingga akhirnya tiba waktunya (masing-masing) kelas K2 datang ke kelas K1. Mereka masuk ke kelas junior mereka dengan berbaris rapi dan sedikit senyum malu-malu. “I’m so excited,” kata Gissele, murid K2 Joy sedikit berbisik. Sementara itu, lilin teratai berkelap kelip di tangan anak-anak usia sekitaran 6 hingga 7 tahun itu.

Kegiatan itu dimulai dengan penjelasan salah satu murid K2, Giselle di depan kelas K1 Joy, di hadapan teman dan adik-adik kelas mereka. Penjelasan yang dibawakan secara ringkas dan singkat itu berisi tentang apa saja tanggung jawab yang akan mereka emban dan kegembiraan apa saja yang kira-kira akan mereka rasakan ketika mereka naik ke kelas K2.


Sebelum memberikan lilin teratai, murid K2 memberikan pesan-pesan kepada adik kelasnya. Pesan tersebut berisi pengingat, doa, serta harapan.

Tak sampai di sana, usai mendapatkan penjelasan dari murid K2, murid K1 masing-masing menyematkan penghargaan untuk murid K2. Sebagai gantinya murid K2 memberikan lilin teratai kepada murid K1 sembari berkata, “When it’s dark, we need a light so we can see. This light represents our hopes and blessings for you. We hope you will be the light and the guide for the younger children in school.” (Saat gelap, kita membutuhkan cahaya sehingga kita bisa melihat. Lilin ini menggambarkan harapan dan doa kami untuk kalian. Kami berharap, kalian dapat menjadi penerang dan contoh bagi adik kelas kalian di sekolah)

Lilin memang hanya simbol, namun melalui lilin itu murid K1 merasa benar-benar mengemban sesuatu yang lebih ketika mereka berada di K2 nantinya. Dalam kesempatan itu murid K1 pun serentak berikrar, “I’m going to K2, I will be more mature and responsible, respect and help others, be a good role model for the younger children. I will study hard and listen to my parents and teachers, and be a cultured and well-behave student.” (Saya akan naik ke kelas K2, saya akan lebih dewasa dan bertanggung jawab, menghormati dan membantu orang lain, menjadi contoh yang baik untuk adik kelas. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh dan mendengarkan orang tua serta guru. Saya akan menjadi pribadi yang berbudaya humanis dan murid yang baik)


Murid K2 memberikan lilin teratai kepada murid K1 sebagai simbol penerangan dengan harapan mereka dapat menjadi penerang dan contoh bagi adik-adik kelas mereka selanjutnya.

Iing Felicia Joe, Kepala Sekolah TK Tzu Chi Indonesia yang mengamati acara di masing-masing kelas K1 merasa terharu dan bangga. Baginya, tahun demi tahun berlalu dengan begitu cepatnya, seperti yang Master Cheng Yen katakan bahwa waktu adalah hal yang paling berharga. Maka semua orang harus bisa menggenggam waktu dan kesempatan yang ada. Dari sanalah, pihak sekolah selalu ingin memberikan sesuatu yang berharga bagi murid-muridnya, termasuk menanamkan hal-hal baik dan positif yang bisa dijadikan bekal ketika mereka tumbuh dewasa.

“Tidak lama lagi mereka akan masuk ke dunia yang berbeda. Semoga mereka bisa menjadi anak yang dengan sendirinya bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Semoga mereka juga bisa penuh dengan rasa syukur, gembira menjalankannya, sehingga hasilnya pun akan menjadi maksimal,” harap Iing.


Di akhir acara, para murid berpelukan dengan hangat.

Di akhir kegiatan, murid K2 memberikan pesan untuk adik kelasnya. Mereka mengatakan, “Remember, with more people, we will have more strength and can achieve more. Help each other to overcome difficulties.” (Ingat, dengan lebih banyak orang, kita akan mempunyai lebih banyak kekuatan dan mencapai lebih banyak hal. (Jangan lupa untuk) membantu sesama untuk mengatasi berbagai kesulitan)

Secara pribadi, seorang murid bernama Michiko Morgan Siman, kelas K2 Love menambahkan pesan pada adik-adik kelasnya untuk selalu mendengar perkataan para guru dan bersikap baik di kelas. Adik-adik kelasnya itu juga ia ajak untuk saling menyayangi sesama teman. “You have to listen to the teachers, be calm to your teachers and you have to listen to them, and also be calm to your friends,” kata Michiko.

Editor: Yuliati

1.       Murid K1 masing-masing menyematkan penghargaan untuk murid K2 dalam acara Handover di TK Tzu Chi Indonesia.


Artikel Terkait

Menjadi Anak Mandiri dan Bertanggung Jawab

Menjadi Anak Mandiri dan Bertanggung Jawab

24 Mei 2018
Di akhir tahun ajaran, murid kelas K2 yang nantinya akan naik ke P1, mengadakan acara Handover. Handover adalah semacam kegiatan memperkenalkan sekaligus mewariskan tanggung jawab yang telah mereka emban ke adik-adik kelas mereka di K1. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengasah tanggung jawab dan kemandirian murid-murid TK ini.
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -