Menjembatani Perbedaan dengan Cinta Kasih Universal

Jurnalis : Bobby (Tzu Chi Batam), Fotografer : Bobby, Djaya Iskandar, Nopianto (Tzu Chi Batam)

doc tzu chi

Pada 9 dan 10 September 2017, Tzu Chi Batam mengadakan baksos kesehatan gratis yang ke-4 di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulau Meranti, Provinsi Riau. baksos ini berhasil mengobati 539 warga kurang mampu di dearah tersebut.

Hanya berselang 3 minggu setelah baksos kesehatan di Tanjungpinang, relawan Tzu Chi Batam kembali mengadakan baksos kesehatan di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepalauan Meranti, Provinsi Riau. Baksos pengobatan Tzu Chi di kota ini sudah menginjak tahun ke-4. Tahun ini, baksos ini berhasil mengobati 539 warga kurang mampu di dearah tersebut.

Baksos pengobatan di Selatpanjang berlangsung selama 2 hari, 9 dan 10 September 2016 di Sekolah Perguruan Patria Dharma. Ini merupakan ke-3 kalinya Tzu Chi bekerja dengan pihak sekolah untuk mengadakan baksos pengobatan. Kerja sama yang terus terjalin antar Sekolah Perguruan Patria Dharma dan Tzu Chi bukan karena keduanya sama-sama merupakan organisasi Agama Buddha, melainkan karena cinta kasih universal mengalir di kedua organisasi tersebut.  Dan cinta kasih universal yang diwujudkan juga yang menjadikan baksos pengobatan Tzu Chi berbeda dengan baksos pada umumnya.

“Baksos ini melayani semua pasien yang datang karena Tzu Chi tidak pernah membeda-bedakan,” ujar Marmimi, relawan Tzu Chi Selatpanjang.

Drs. Askandar (baju batik), Perwakilan Bupati Meranti, secara simbolis mengenakan rompi kepada seorang sukarelawan sebagai tanda dimulainya baksos pengobatan.

Terdapat 29 tenaga medis, 45 orang relawan Tzu Chi, dan 123 sukarelawan yang berpartisipasi dalam pengobatan Tzu Chi di Selatpanjang yang ke-4.

Baik yang melayani ataupun yang dilayani semuanya diperlakukan sama, tanpa memandang suku, ras, ataupun agama. Hal inilah yang dirasakan oleh Hasim, seorang pasien baksos yang sudah berusia 66 tahun. “Walaupun kita berlainan Agama, tapi saya di sini merasa sama,” ucap Hasim terhadap kehangatan kasih yang ia rasakan selama baksos Tzu Chi.

Saat melakukan survei lapangan, staf ahli Bupati Meranti, Drs. Askandar juga melihat sendiri bagaimana cinta kasih universal dapat mempersatukan perbedaan. “Ini betul-betul kesatuan bangsa. NKRI. Artinya tidak melihat agama, tidak melihat suku. Kalau kita lihat ini Yayasan Buddha Tzu Chi pada umumnya Tionghoa, tapi ternyata dokter saja bermacam-macam di situ, ada muslim, ada kristen. Dan pasien yang berobat begitu juga bermacam-macam agama dan suku. Ini saya lihat sangat luar biasa. Dan ini perlu di contoh dalam kelompok-kelompok atau lembaga lain dalam membantu masyarakat apapun bentuknya,” tutur Drs. Askanda.

Selain memberikan pelayanan kesehatan, relawan juga mensosialisasikan celengan bambu kepada para pasien.

Argumentasi, konfrontasi, ataupun kekerasan hanya akan memperbesar jurang kesalahpahaman atau kebencian antar suku, agama, ras, dan golongan. Hanya cinta kasih universal saja yang dapat menjembatan perbedaan-perbedaan tersebut. Dan hanya dengan cinta kasih universal juga Bhinneka Tunggal Ika, mimpi para pendiri Negara Republik Indonesia dapat terwujud.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menjembatani Perbedaan dengan Cinta Kasih Universal

Menjembatani Perbedaan dengan Cinta Kasih Universal

14 September 2017
Pada 9 dan 10 September 2017, Tzu Chi Batam mengadakan baksos kesehatan gratis yang ke-4 di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulau Meranti, Provinsi Riau. baksos ini berhasil mengobati 539 warga kurang mampu di dearah tersebut.
Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -