Menjernihkan Hati, Kembali Pada Hakikat Diri

Jurnalis : Yunita Margaret ( 謝 梅 丽 ) (He Qi Utara 2), Fotografer : Erli Tan (He Qi Utara 1)


Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak, relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan Chao Shan berupa ritual NamaskaraSan bu yi bai”, tiga langkah satu sujud pada Minggu pagi, 30 April 2017.

Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak, relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan Chao Shan berupa ritual NamaskaraSan bu yi bai”, tiga langkah satu sujud. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu, tanggal 30 April 2017 pukul 05:00 WIB di lapangan Teratai Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sebanyak 329 peserta baik relawan dan masyarakat umum yang hadir berbaris rapi dan menenangkan hati, berdoa semoga dunia bebas bencana. Diiringi lantunan “Nan Mo Ben Shi Shi Jia Mo Ni Fo” para peserta memulai Chao Shan dengan setulus hati.

Di antara para peserta ada sepasang suami istri relawan Tzu Chi yang selalu semangat mengikuti Chao Shan, yaitu Benny Setiawan (72) dan Tandri Meliawatini (65). “Setiap ada Chao Shan kita selalu mau ikut, yang penting diniatkan, tidak perlu banyak khawatir,” ucap Benny semangat. Pada hari itu Benny dan Tandri bangun sejak pukul 3 pagi. Mereka bersiap-siap lalu pukul 4 sudah jalan dari rumahnya menuju Duta Harapan Indah, Teluk Gong, Jakarta Utara untuk menjemput 7 relawan lainnya bersama-sama menuju lokasi Chao Shan.


Sebanyak 329 peserta baik relawan dan masyarakat umum yang hadir berbaris rapi dan menenangkan hati, berdoa semoga dunia bebas bencana.

“Melalui kegiatan Chao Shan, kita mensucikan pikiran, berdoa maka hati akan jernih dan badan lebih segar. Sudah berumur masih bisa ikut chao shan jadi merasa percaya diri, masih sehat harus banyak bersyukur,” ucap Benny tersenyum gembira. “Kalau saya ikut Chao Shan pikiran jadi tenang, konsentrasi berdoa untuk kebaikan dunia ini”, ucap Tandri menimpali. Semangat, kesederhanan dan ketulusan hati membuat mereka bahagia dan tidak ada keluhan lelah sedikit pun.

doc tzu chi

Diiringi lantunan “Nan Mo Ben Shi Shi Jia Mo Ni Fo” para peserta memulai Chao Shan dengan setulus hati. 


Setelah Chao Shan, peserta diajak mendengarkan ceramah Master Cheng Yen berjudul “Kesombongan Membawa Kegagalan.”

Setelah Chao Shan, peserta diajak mendengarkan ceramah Master Cheng Yen berjudul “Kesombongan Membawa Kegagalan.” Master Cheng Yen mengajarkan bahwa pikiran adalah pelopor. Terlahir sebagai manusia dan bertemu ajaran Buddha hendaknya kita bersyukur. Meluruskan pikiran dan menjalankan disiplin moral. Setahap demi tahap dalam kehidupan jangan lengah sehingga timbul noda batin. Berbakti kepada orang tua dan menjalankan kewajiban adalah jalan kembali pada hakikat sejati. Jika ingin berbakti harus patuh dan hormat, merawat orang tua dan menjaga diri baik-baik. Kesombongan membawa kegagalan, kita harus mengecilkan ego agar dapat masuk ke hati orang lain dan hidup harmonis.

Kegiatan yang dilakukan dengan khidmat pagi itu, mulai dari Chao Shan dan mendengar ceramah Master Cheng Yen merupakan siraman Dharma yang menyejukkan hati. Semoga setiap orang mendapat manfaat dan kebaikan. Semoga kita dapat menjernihkan hati sendiri dan dunia bebas bencana.


Artikel Terkait

Datang Dengan Hati yang Tulus

Datang Dengan Hati yang Tulus

29 April 2019

Diiringi lantunan Namo Ben Shi Shi Jia Mou Ni Fo, Lie Soi Eng dan ratusan relawan Tzu Chi lainnya berjalan tiga langkah secara perlahan kemudian dilanjutkan satu kali bernamaskara. Begitu seterusnya mengelilingi lapangan teratai Tzu Chi dan kembali ke tempat semula.

Menjernihkan Hati, Kembali Pada Hakikat Diri

Menjernihkan Hati, Kembali Pada Hakikat Diri

02 Mei 2017

Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak, relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan Chao Shan berupa ritual NamaskaraSan bu yi bai”, tiga langkah satu sujud. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu, tanggal 30 April 2017 pukul 05:00 WIB di lapangan Teratai Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -