Menuang Berkah

Jurnalis : Sunaryo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Yogie prasetyo, Pungki Arisandi, Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Salah satu warga tersenyum ceria menuangkan celengan bambu yang telah beliau kumpulkan selama tiga bulan terakhir saat penuangan celengan yang diadakan pada tanggal 5 November 2016.

Sabtu, 5 November 2016 langit Tanjung Balai Karimun diselimuti awan tebal. Pada hari itu relawan Tzu Chi Xie li I mengadakan pengumpulan celengan Bambu yang diadakan di Baran (Enam Bersaudara), Tanjung Balai Karimun. Kegiatan itu dimulai pukul 16.00 WIB, Lissa selaku ketua Xie li I memberikan sedikit pengarahan dan pembagian tugas kepada relawan. Pengumpulan celengan dibagi menjadi 3 grup, sebanyak 15 relawan mengikuti penuangan celengan bambu pada sore itu. Penuangan celengan pun dilakukan door to door rumah warga yang memiliki celengan bambu Tzu Chi.

Lissa juga menyarankan agar membawa payung karena cuaca pada sore itu tertutup mendung. Tanpa menghiraukan cuaca yang tak bersahabat tersebut, relawan mulai melangkahkan kakinya berjalan menuju rumah-rumah warga. Rumah warga yang berdekatan memudahkan para relawan untuk mengumpulkan celengan bambu. Warga yang tinggal di wilayah itu merupakan wilayah yang padat penduduknya. Dengan menghampiri rumah warga, relawan pun mulai bersemangat untuk pengumpulan celengan pada sore itu.

Lissa, Ketua Xie Li I (kanan) dan Suriati menawarkan celengan bambu sekaligus mencatat nomor barcode yang ada di celengan kepada salah satu warga Baran.

Pengumpulan celengan ini merupakan yang kedua kalinya diadakan ditempat yang sama. Relawan ingin mengajak warga bersama-sama menggalang ladang berkah. Dengan menyisihkan sebagian uang belanjaan para warga sudah dapat menanam kebajikan dan  turut serta mengembangkan misi amal Tzu Chi. apa yang dilakukan sekarang merupakan salah satu bukti sejarah yang dulu juga dilakukan.

Saat itu Master Cheng Yen mengajak 30 muridnya ibnu-ibu rumah tangga untuk menyisihkan 50 sen (150 rupiah-red) dari sebagian uang belanja sehari-hari untuk membantu orang lain. Ia memotong beberapa batang bambu menjadi 30 bagian. Di dalam bambu itulah mereka memasukkan koin-koin tersebut. Kemudian bambu tersebut dikumpulkan dan digunakan untuk membantu warga yang membutuhkan. Ini merupakan salah satu kisah awal berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi. Hingga saat ini para murid Master Cheng Yen turut mengembangkan dan mengikuti cara yang sama untuk mendukung misi amal Tzu Chi. Bukan hanya di wilayah Taiwan saja, tetapi di berbagai belahan Negara pun menerapkan hal yang sama.


Salah satu warga Baran (Enam Bersaudara) meminta celengan bambu untuk turut bersumbangsih melalui koin cinta kasih.


Di akhir kegiatan semua relawan yang turut dalam pengumpulan celengan bambu, bekumpul untuk mengumpulkan koin-koin cinta kasih yang telah dituangkan, sekaligus foto bersama.

Semangat Celengan Bambu Tzu Chi

Sebagian besar warga yang mendapat celengan bambu merasa senang dapat menanam kebajikan bersama. Saat relawan datang mengetuk pintu, para warga memberikan sambutan yang hangat kepada mereka. Hal ini memberikan kesan tersendiri bagi para relawan, salah satunya Siti, yang bertugas menjelaskan tentang celengan bambu. Dari penjelasan yang diberikan Siti ternyata bisa membuka hati para warga, sehingga tak sedikit warga yang belum memiliki celengan pun turut memintanya.

Jalinan jodoh seperti itulah yang diharapkan para relawan, agar semua turut membantu dan bersumbangsih bersama. Apabila semua warga dapat saling berbagi dan saling menolong maka akan tercipta kedamaian tanpa membedakan suku, ras, dan agama sehingga dunia akan terbebas dari bencana dan selalu aman sentosa.

Cuaca mendung pada sore itu tampaknya memberikan dukungannya pada pengumpulan celengan bambu, karena hal yang diperkirakan akan hujan lebat ternyata hanya bertahan di awan yang menggumpal saja. Dengan penuh keceriaan, relawan kembali ke lapangan enam bersaudara lokasi berkumpul. Sukacita pun muncul karena telah bersama-sama membantu menapaki jalan Master dengan mengembangkan misi amal Tzu Chi.


Artikel Terkait

Cinta Kasih Mengakar di Tanjung Batu

Cinta Kasih Mengakar di Tanjung Batu

04 April 2016

Pada hari Minggu, 20 Maret 2016, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penuangan celengan bambu Tzu Chi di Tanjung Batu dan di sepanjang jalan Nusantara Tanjung Balai Karimun. Penuangan celengan bambu dilakukan dengan toko ke toko yang memiliki celengan bambu. Selain penuangan celengan, relawan juga memberikan sosialisasi kepada mereka yang belum memiliki celengan cinta kasih ini.

Mengumpulkan Koin Cinta Kasih di Tanjung Batu

Mengumpulkan Koin Cinta Kasih di Tanjung Batu

04 Juli 2014

Dengan semangat dan ketulusan hati, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan relawan Tanjung Batu bergabung bersama untuk mengumpulkan celengan bambu disetiap toko dan rumah warga yang kala itu telah dibagikan celengan bambu Tzu Chi. 

Tunasnya Pohon Cinta Kasih

Tunasnya Pohon Cinta Kasih

21 Maret 2017

Sebanyak 12 relawan Tzu Chi Tangerang untuk berbagi kebajikan bersama 150 oma dan opa pada kegiatan kebaktian Manula Padmadika di Wihara Padumuttara Perkumpulan Boen Tek Bio, Minggu 19 Maret 2017. Relawan Tzu Chi Tangerang dengan bersemangat mengadakan sosialisasi dan penuangan celengan bambu.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -